[ Complete ] 𝐟𝐭. 𝐉𝐞𝐧𝐨 & 𝐉𝐚𝐞𝐦𝐢𝐧
❝Daddy sayang kalian berdua, sangat. Lebih dari yang kalian tahu.❞
"Oh ya? Dari angka satu sampai seratus, berapa persen Daddy sayang kakak sama adek?"
"Bahkan angka-pun tidak mampu mengukur seberapa sayang...
Rumahnya terasa begitu sunyi dan sepi ketika Jeff melangkahkan kakinya masuk ke dalam, dibantu oleh Sam di belakangnya yang membawa dua koper besar berisi hadiah untuk orang orang rumah termasuk Sam dan Thalia.
"Kakak sama adek kemana? Sepi banget rumahnya" Jeff bertanya sambil celingukan. Biasanya jam lima sore seperti ini Jaedan sedang bersantai menonton film di ruang keluarga sambil nyemilin makanan yang ada di meja kalau sedang tidak kuliah, namun hari ini cemilannya masih utuh, karpet nya masih bersih dan rapi, remot tv dan ac masih di tempatnya.
Kemudian biasanya Nana sedang sibuk di dapur entah itu membuat kue kering atau cuman ngerecokin art mereka yang lagi masak, bisa juga ada di halaman belakang mengurus tanaman tanaman miliknya dan juga milik Jeff. Namun hari ini di dapurnya hanya ada Thalia yang sedang nyemilin telur gulung, sandal yang ada di halaman belakang juga masih rapi di rak.
"Kakak di kamar kok, terakhir keluar kemarin lusa waktu beli vas buat adek, habis di taruh di kamar adek dia masuk ke kamar dan nggak keluar lagi."
"Tapi tetep makan 'kan?" Jeff bertanya khawatir.
"Iya makan tapi pasti nggak habis. Terus adek baru keluar katanya mau ketemu sama pacarnya." Jelas Sam.
"Mereka masih bertengkar?"
Sam menggeleng namun seperti masih ragu. "Udah sempet baikan kemarin tapi si adek masih diem aja, bukannya biasanya juga kaya gitu toh pak? Paling nanti atau besok udah kaya biasanya"
"Iya juga, nanti biar saya bicara sama mereka, yaudah kalo gitu tolong rapiin barang barang saya ya? Saya mau ke kamar Jeje"
Sam mengangguk patuh.
Kamar Jaedan tertutup rapat ketika Jeff sampai disana namun tidak dikunci, mungkin karena Sam sering bolak balik nganterin makanan? Jeff juga tidak tahu. Pria itu masuk tanpa mengetuk. Dia benar benar kaget ketika tiba di dalam, kamarnya udah kaya kapal pecah habis di bom terus tenggelam alias sangat berantakan, bahkan kalau ada kata diatas level berantakan, kata itu bisa mendeskripsikan bagaimana keadaan kamar laki laki itu sekarang.
Tisu berserakan dimana mana, empat kotak tisu sudah kosong, artinya Jaedan sudah memakai semuanya. Kertas dengan coret coretan abstrak yang tidak begitu jelas, diremas menjadi sebuah bola kertas ada dimana mana bahkan sampai ada di atas kasur Jaedan.
Pakaian kotor yang tergeletak diatas sofa dan karpet maupun lantai, laptop serta speaker masih menyala dan tidak diletakkan pada tempatnya dan masih banyak lagi yang membuat Jeff langsung memijat pelipisnya sambil menghembuskan napas panjang, sebenarnya apa yang sudah dilakukan Karina sampai anak sulungnya menjadi galau next level begini.
