[ Complete ] 𝐟𝐭. 𝐉𝐞𝐧𝐨 & 𝐉𝐚𝐞𝐦𝐢𝐧
❝Daddy sayang kalian berdua, sangat. Lebih dari yang kalian tahu.❞
"Oh ya? Dari angka satu sampai seratus, berapa persen Daddy sayang kakak sama adek?"
"Bahkan angka-pun tidak mampu mengukur seberapa sayang...
Pagi ini mansion kediaman Nana sangat ricuh, semuanya ribut, berlari kesana kemari, membantu anak laki laki berusia dua puluh tahun yang hari ini akan berangkat ke US menyiapkan barang barang kebutuhannya untuk dibawa.
"Baju nya nggak usah banyak-banyak, aku bisa beli kok disana." Ucap Nana saat ia mendapati sang ibu sedang berusaha memasukkan beberapa bajunya ke dalam koper yang hampir penuh itu.
"Ohh.. yaudah kalau gitu, mama kurangin ya?" Ucap Christie, kebiasaan buruk Jeff menurun kepada anak bungsunya. Pria itu sering bepergian ke luar negeri dan jarang membawa koper besar, ia hanya membawa beberapa baju dan kalau kurang—pria itu akan membeli semua kebutuhannya di negeri yang ia kunjungi.
Jangan bilang kalau Christie tidak pernah menasehati Nana untuk mengurangi belanja berlebihan dan berhemat sedikit, ia sudah sering kali bicara pada anak itu, tetapi memang sedikit susah karena itu sudah menjadi kebiasaannya dan usianya sudah bukan anak anak lagi.
"Ehm.." Nana mengangguk, masih sibuk dengan koper satunya yang berisi barang barang penting yang akan ia bawa kesana.
"Nanti kalau butuh apa-apa—"
"Mama, aku engga nyewa rumah, engga di apart juga, aku tinggal di rumah nenek. Semua keperluanku pasti terpenuhi disana jadi mama nggak usah khawatir kalau ada kurang sesuatu." Nana memotong ucapan sang ibu.
"Yaudah kalau gitu. Koper nya udah siap, habis ini turun sarapan ya? Udah mama masakin makanan kesukaan kamu. Daddy udah nunggu di bawah."
"Oke..!"
Selepas kepergian Christie dari kamarnya, Nana berhenti beraktivitas, ia duduk di tepi ranjang, menoleh ke arah cermin dan menatap pantulan dirinya sendiri disana. Sekarang ia sudah berusia dua puluh tahun, sudah satu tahun lebih sejak kepergian Jaedan. Sudah satu tahun pula kasus Theodore resmi di tutup dengan hukuman penjara seumur hidup untuk pria itu karena secara tidak langsung ia telah membunuh kakaknya. Kemudian Leon sekarang tinggal di Berlin, bersama bibinya.
Ares kuliah di Jogja, jurusan kedokteran. Ya, pada akhirnya anak itu berhasil menggapai tujuannya selama ini, belajar keras, mengorbankan banyak hal untuk bisa sampai kesana, laki laki itu juga tidak lolos pada percobaan pertama, jadi ia kuliah tahun depannya bersamaan dengan Nana.
