tenth page; Perang dingin

1.5K 154 13
                                    

—𝐅𝐈𝐍𝐃𝐈𝐍𝐆 𝐌𝐎𝐌𝐌𝐘—© mgicboba, 2022

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

—𝐅𝐈𝐍𝐃𝐈𝐍𝐆 𝐌𝐎𝐌𝐌𝐘—
© mgicboba, 2022

**

"Aunty.. dad pulangnya kapan?"

Bella menatap keponakannya dengan tatapan prihatin. Laki-laki itu tampak sama sekali tidak bersemangat seperti biasanya saat menanyakan kapan ayahnya pulang. Semalam dia datang ke rumah kakaknya saat diberitahu kalau kedua keponakannya bertengkar cukup hebat.

Bella cukup ternganga saat tiba di depan kamar si bungsu—dia melihat beberapa pajangan kamar terpecah belah, bahkan ada yang terlempar keluar.

Entah bagaimana cara mereka berdua bertengkar sampai keduanya mendapatkan luka disana sini dan sampai membuat barang barang itu pecah berkeping-keping, berserakan dimana-mana. Cukup sulit melerai keduanya karena Jaedan tidak mau mengalah dan Nana tidak terima barang barangnya dihancurkan oleh kakaknya.

"Kalian mau masuk rumah sakit dulu baru berhenti bertengkar?! Iya?! Kalian bukan anak kecil lagi... ini cuman masalah sepele kenapa bisa sampai kaya gini?" Bella menatap kedua keponakannya secara bergantian, dan dua anak itu masih saling beradu tatapan dengan sengit, seolah melalui tatapan tersebut—keduanya bisa saling menusuk.

"Dia duluan." Ucap Jaedan, mengelak seperti biasanya.

"Lo yang mukul gue duluan!" Nana menyanggah sambil mendorong kedua bahu si sulung, masih dengan napas memburu karena dia tidak terima.

Bela kembali berdiri ditengah, memberi jarak antara kedua anak itu. Cara bertengkar seperti ini untuk Jaedan dan Nana—jujur, ini cukup menyeramkan.

"Lo yang bikin gue emosi!" Jaedan menunjuk wajah Nana sambil menaikkan dagunya seolah menantang. Ia sudah mau melangkah maju, namun Bella melerainya kembali.

"Jeje, udah!" —Bella

"Ya lo aja yang emosian! Dikit dikit marah, apa apa langsung bantingin barang. Ini vas mahal anjing!" Untuk pertama kalinya cowok itu mengumpat pada saudaranya.

"Nana, stop. Jeje balik ke kamar, sekarang." Titah Bella yang langsung dituruti oleh Jaedan meski laki laki itu tetap berdecak kesal sambil menggerutu di sepanjang langkah menuju kamarnya.

Bella menatap ngilu luka di wajah dan tangan Nana lalu ia segera mengobati luka tersebut, sementara Thalia bersama salah seorang pelayan membersihkan barang barang yang sudah pecah berkeping-keping di lantai akibat ulah Jaedan.

Pagi ini, suasana rumah terasa sedikit tenang meski Robertson Hale bersaudara itu masih belum berbaikan secara resmi. Maksudnya bukan hanya sebatas ucapan namun juga dari hati ke hati

FINDING MOMMYWhere stories live. Discover now