ninth page; Teganya Kamu

1.6K 153 4
                                    

—𝐅𝐈𝐍𝐃𝐈𝐍𝐆 𝐌𝐎𝐌𝐌𝐘—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—𝐅𝐈𝐍𝐃𝐈𝐍𝐆 𝐌𝐎𝐌𝐌𝐘—

© mgicboba, 2022

**
5 Days ago— 】

Thalia berlari menenteng paper bag berisi kotak bekal yang tadinya mau dia antarkan ke sekolah Nana, tentu untuk cowok itu namun sebelum sampai disana gadis itu di telfon oleh seseorang yang mengaku sebagai asisten dari Bella, dia bilang kalau Nana pergi dari wilayah sekolah menggunakan bus, dan saat ini Thalia tengah mencari caffe sesuai lokasi yang dikirimkan oleh Bella kepadanya.

"Permisi, maaf em.. apa ada pelanggan atas nama Narendra?" Bella bertanya pada seorang wanita yang berdiri dibelakang meja kasir karena setelah dua menit ia berkeliling sampai sempat dikira maling sama pelayan caffe—Thalia tidak menemukan keberadaan Nana.

"Ada, atas nama Narendra Hale memakai private room lima belas menit yang lalu, ada yang bisa saya bantu?"

Thalia menggeleng, "Saya asisten pribadinya, terimakasih informasinya."

"Dengan senang hati"

Setelah tersenyum sekilas, Thalia langsung melangkahkan kaki lebar lebar menuju ruangan yang biasanya digunakan untuk pertemuan penting itu. Kenapa Nana memesan tempat mahal itu sendirian? Pikir Thalia sepanjang berjalan kesana.

Oke, dia melupakan kalau Nana adalah anak bungsu dari seorang Jeffrey Hale.

Ceklek..

Thalia sempat terkejut ketika mendapati ruangannya yang sepi. Ruangannya tidak terlalu besar namun juga tidak terlalu kecil, sangat pas untuk sebuah pertemuan atau rapat penting. Thalia melangkah masuk ke dalam dan menutup kembali pintunya pelan pelan.

"Lo tahu darimana gue ada disini?"

"ASTAGA NAGA!!" Thalia hampir oleng ke belakang jika di belakangnya tidak ada pintu sebagai penahannya. Nana tiba tiba ada di sampingnya dan bertanya dengan santainya padahal dia sangat khawatir anak itu kenapa kenapa.

"Dari aunty Bella, kamu kenapa? Tumben banget bolos sekolah?"

Nana menyeruput kopinya yang bisa Thalia lihat itu warnanya sangat hitam, ya, Thalia tidak kaget lagi melihatnya. "Pengen dimarahin."

Perempuan itu terkejut, permintaan yang agak aneh. "Dimarahin sama siapa? Sama kakak Jeje?"

"Dimarahin sama dad. Selama ini gue baru sadar kalau Daddy nggak pernah marah sama gue, kesalahan apapun yang gue buat dia selalu bilang 'Nggak pa-pa' apa dad sesibuk itu ya sampai nggak pernah marahin gue kayak papa mama nya Ares??" Nana berterus terang dan bertanya entah pada siapa diakhir kalimat.

Thalia tampak sedikit menghela napas, dia ingin menerangkan banyak hal pada anak usia delapan belas tahun ini, tetapi tidak dapat dipungkiri jika dia juga takut salah memilih kalimat dan membuat Nana salah paham, hingga akhirnya yang keluar dari mulutnya hanyalah, "Yaudah gini aja, Nana mau nya gimana? Nana mau apa?

FINDING MOMMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang