5 | Sakit (Reupload)

1.9K 282 24
                                    

Sepulang dari Surabaya, Raline sakit. Anak kecil itu demam tinggi hingga mengalami kejang. Rimba dengan sigap membawanya ke rumah sakit untuk penanganan yang lebih serius.

"Sudah tidur?" Tanya Rimba sambil menutup pintu rawat inap VVIP sepelan mungkin.

Violetta mengangguk lemah. Melihat putri pertamanya tak berdaya membuat kondisi fisik dan mental Violetta juga ikut menurun. Bahkan tadi dia sempat menerima infus karena dehidrasi.

"Kamu istrihat dulu ya, biar Mas yang jaga."

Violetta menggeleng.

"Raline nanti nangis kalau nggak lihat Bundanya di sini."

"Nggak. Kamu harus istirahat. Atau.. kamu mau Mas gendong sekarang?" Ancam Rimba serius. Dengan enggan Violetta bangkit dari duduknya lalu pergi ke tempat tidur yang disediakan di kamar sebelah dengan pintu yang menyambung.

"Cepat sembuh, sayang." Rimba mengecup dahi Raline yang sedang tertidur. Rimba benar-benar rindu dengan putrinya yang aktif dan gemar bicara. Karena sudah hampir dua Minggu Raline menjadi lebih pendiam. Gadis kecil itu hanya bersuara saat ia membutuhkan sesuatu dan memanggil Bundanya.

Ingatan Rimba melayang pada kejadian di Surabaya yang menjadi mimpi buruknya yang lain.

Semua orang menatap Raline dengan tidak percaya.

"Masa sih? Tante lagi pakai kebaya putih-putih begini loh, masa kelihatan hitam?" Calon istri Vidi terkekeh, mencoba mencairkan suasana. Raline menggeleng. Ekspresinya terlihat sedih. Kemudian kembali memeluk erat leher Ayahnya.

"Maafkan putri kami, apa yang dia katakan belum tentu benar." Sahut Rimba cepat, tidak ingin memperburuk suasana.

"Kami pamit duluan." Violetta maju selangkah lalu memeluk adik dan calon istri adiknya singkat.

Namun baru empat langkah mereka beranjak, suara teriakan dari para tamu terdengar. Rimba melihat kekacauan di hadapannya dengan mata membulat tak percaya. Masih di tempat tadi mereka berbincang, wanita yang akan menjadi istri adik istrinya itu sudah terkapar tak berdaya dengan tangan di atas dada.

"Karin!!!" Semua orang berteriak panik menyebut nama wanita itu. Dan begitulah akhir tragis kisah cinta adik Violetta.

Dan keesokan harinya orang tua Violetta datang ke rumah Rimba, memaki-maki putrinya.

"Mama nggak nyangka Mama membiarkan kamu melahirkan seorang monster."

"Tega sekali kalian mengutuk calon istri anak saya." Ucapan-ucapan kejam itu semuanya dikeluarkan orang tua Violetta tanpa belas kasihan.

"Raline tidak bersalah Ma, dia masih terlalu kecil untuk menyakiti orang lain." Balas Violetta dengan suara gemetar. Sayangnya makian itu harus ia hadapi sendiri dengan Raline karena Rimba sedang mengantarkan Aurora ke kampus.

"Mama Papa tidak mau tahu, kalian harus membayar ganti rugi pada adikmu dan keluarga Karin." Ucap Riana final, kemudian menatap tajam bocah kecil yang memeluk erat perut Violetta.

"Mulai sekarang ajari anakmu supaya tidak ngomong sembarangan." Desis Riana lalu menarik suaminya pergi dari rumah Rimba.

TERSESAT (Terdampar Season II) (END_revisi)Where stories live. Discover now