13 | Ada yang aneh

1.6K 243 20
                                    

As always, vote dan komen dulu yang banyak ya.. 😁

***

"Bisa turun, nggak?" Orion memejamkan matanya frustasi. Dari jarak sedekat ini, ia bisa dengan jelas melihat belahan dada Raline yang hanya mengenakan kaus longgar bewarna kuning. Bahkan salah satu bagian bahunya sedikit melorot, menampakkan tengkuk dan pundak gadis itu yang mulus dan seputih susu.

Nafasnya memburu menahan sesuatu yang mulai terbangun di bawah sana. Raline mengerjapkan matanya tidak mengerti, dengan canggung dia berusaha bangun dari pangkuan Orion, namun karena terlalu mendadak, Raline terjatuh lagi di pangkuan Orion. Membuat Orion menggeram tertahan.

"Kamu benar-benar nggak paham sama apa yang kamu lakukan sekarang?" Tanya Orion dengan nafas memburu.

Tiba-tiba pipi Raline memerah. Dia merasakan sesuatu mengeras dan menusuk pantatnya yang terlapisi celana training longgar.

Dengan buru-buru gadis itu beringsut menjauh. Orion menghela nafas panjang melihat kepolosan Raline yang tampak natural.

"Kamu belum pernah pacaran sebelumnya?" Tanya Orion setelah berhasil menenangkan diri.

Raline menggeleng pelan, wajahnya masih bersemu merah setelah kejadian tadi.

"Beneran?" Orion mengangkat sebelah alisnya sedikit tidak percaya. Well, meskipun Raline tidak bisa bicara, gadis itu bisa dibilang sangat cantik untuk gadis seusianya yang belum mengenal rupa-rupa skincare dan make up.

Raline kini mengangguk sambil meremas ujung kausnya. Sejujurnya gadis itu sedang sangat penasaran dengan apa yang barusan terjadi.

Saat merasakan benda milik Orion, jantung Raline rasanya mau meledak. Darahnya berdesir dan membuat perutnya terasa geli. Ada yang aneh dengan tubuh Raline.

Apakah ini yang dimaksud Bunda tentang perubahan di tubuh Raline?

Raline masih tidak begitu mengerti, tapi sepertinya benar demikian.

Orion masih diam sambil mengamatinya dengan intense.

"Jangan polos-polos banget, ntar gampang dibegoin cowok." Kata Orio n dengan mata beralih ke kolam renang yang terlihat jelas dari pintu kaca transparan.

Raline menutup wajahnya dengan  kedua tangan. Malu sekali. Dia merasa begitu bodoh tidak mengerti dengan kode Orion tadi.

"Loh... belajar kok malah diem-dieman?" Tegur Violetta tiba-tiba. Wanita itu mendekat membawakan nampan berisi kudapan kue dan jus jeruk kesukaan Raline.

Raline dan Orion kompak menoleh dengan gerakan menggaruk tengkuk. Tampak sangat canggung.

"Ini dihabiskan ya, Bunda bikin sendiri tadi." Violetta tersenyum lebar sambil mengacak poni Raline.

"Makasih, Bunda"

"Terima kasih, Tante."

Violetta tertawa melihat reaksi Orion dan Raline yang begitu kompak.

"Mungkin di kehidupan sebelumnya kalian kembar kali ya, bisa sehati gitu reaksi kalian." Celetuk Violetta dengan kerlingan jahil.

***

"Dhit.. aku mau tanya sesuatu boleh?" Tanya Raline lewat ketikan di ponselnya. Saat ini Raline dan Dhita sedang hang out di sebuah cafè yang tak jauh dari sekolah mereka. Sebelumnya Raline sudah izin untuk pulang bersama Dhita, jadi hari ini yang dijemput hanya Radian saja.

"Apaan?"

"Kamu punya pacar?"

"Uhukk." Pertanyaan Raline yang tidak terduga memubuat Dhita tersedak butiran boba. Gadis berwajah manis itu terbatuk heboh hingga membuat Raline panik mengambilkan air putih.

TERSESAT (Terdampar Season II) (END_revisi)Where stories live. Discover now