20 | Belum Berakhir

1.6K 262 17
                                    

Raline termangu di dalam kamar yang serba putih. Beberapa jam yang lalu dia sudah resmi menyandang gelar sebagai istri seorang Orion.

Pernikahan keduanya dilaksanakan secara privat. Hanya keluarga inti saja yang menjadi saksi janji suci tersebut. Mengingat Raline dan Orion belum secara resmi menyelesaikan pendidikannya masing-masing. Dan kondisi Raline yang tidak bisa dikatakan sedang baik-baik saja.

Raline melirik layar ponselnya. Pukul 20.00.

Orion belum juga kembali ke kamar ini setelah mengatakan ingin membeli sesuatu di mini market terdekat.

"Panas..." keluh Raline merasakan suhu tubuhnya meningkat. Kepalanya juga mulai pening dan ia semakin tidak fokus.

Karena sudah tidak tahan dengan rasa panas yang menyelimuti tubuhnya, Raline pun melepas gaun putih gading yang dikenakannya dan meninggalkannya hanya dengan celana dalam tanpa bra karena ia merasa sangat sesak.

"Klik." Suara pintu otomatis membuat Raline terbangun dan langsung menyambar selimut yang ada di dekatnya.

"Raline..." Panggil suara yang sudah begitu dikenalnya.

"Mas.."

"Mas dari mana?" Tanya Raline dengan mata yang sudah tidak fokus. Dia benar-benar sudah tidak tahan dengan rasa panas yang ada di dalam tubuhnya.

"Habis beli sesuatu tadi." Jawab Orion sambil melonggarkan dasinya.

"Mas.. aku kepanasan." Rengek gadis itu dengan selimut yang menggulung tubuhnya.

"Iya... sebentar ya, Mas siap-siap dulu." Balas Orion seraya tersenyum lembut pada istrinya yang sudah terselimuti oleh gairah.

***

"Are you okay?" Tanya Orion saat menyadari istrinya mengerjapkan mata di dalam pelukannya.

Raline menguap kecil lalu menatap mata Orion dengan iris membesar.

"M-Mas Orion?" Raline terkejut melihat wajah Orion yang begitu dekat dengan wajahnya. Belum lagi kesadarannya mulai kembali dan ia merasakan sesuatu tengah bergerak-gerak menggesek titik sensitifnya.

"Kamu nggak lupa kalau kita sudah menikah, kan?" Orion menggigit cuping telinga Raline dengan sensual. Gerakannya yang lambat juga hangat nafasnya membuat tubuh Raline bergetar.

"Nghh.." Raline berusaha menjauhkan wajah Orion yang mulai aktif menjelajahi lehernya.

Raline geli!

"Mas udahan please. Hari ini kan aku sekolah." Seakan tidak mendengar ucapan istrinya, Orion semakin bersemangat menikmati sarapan paginya dengan menjilati dan menggigit bahu Raline.

Benar-benar seperti vampir.

Raline sampai bingung, bukannya yang kena kutukan itu dirinya?

Kenapa justru Orion yang seperti terpengaruhi oleh hasrat seksual yang tidak biasa?

Drrrtttt... drrttt...

Bunyi getaran ponsel di nakas akhirnya mengakhiri aksi Orion. Dengan tak rela akhirnya ia melepas belitan kakinya dari kaki Raline dan bergerak mengambil ponselnya.

"Jangan lupa Raline wisuda SMAnya hari ini." Suara berat Rimba terdengar dan langsung membuat Orion menegakkan tubuhnya.

"Iya Om, nanti saya yang antar Raline ke sekolahnya." Balas Orion cepat.

"Kenapa masih manggil saya Om? Saya sekarang sudah jadi Ayah kamu juga." Dan bip. Rimba sudah mengakhiri panggilannya sebelum Orion selesai mencerna kata-katanya barusan.

TERSESAT (Terdampar Season II) (END_revisi)Where stories live. Discover now