9 | Field Trip

1.8K 264 12
                                    

"Bagaimana ceritanya bisa luka begini, Bu?" Tanya Violetta sambil membersihkan luka di dahi Lintang.

Lintang bergeming, mengingat apa yang terjadi beberapa saat lalu.

"Suami saya baru saja keluar dari penjara. Tiba-tiba saja dia datang kembali dan berniat menjual rumah kami." Lintang menghela nafas panjang. Matanya sudah berkaca-kaca.

"Rumah tersebut memang atas namanya." Lintang mulai terisak, mengingat perlawanannya yang ingin mempertahankan rumah itu namun justru ia didorong hingga kepalanya terantuk meja.

"Lalu Orion marah melihat saya didorong orang itu."

"Minum dulu tante." Sela Radian dengan membawa segelas air putih yang diambilkan Raline.

Lintang berterima kasih lalu meneguk air putih itu pelan.

Beberapa saat kemudian suara sirine mobil polisi terdengar, dan Rimba kembali dengan menggendong Orion yang babak belur

"Gimana Mas?" Cegat Violetta penasaran.

"Sudah diurus sama polisi. Ini Orion obatin dulu." Rimba menurunkan tubuh Orion yang tak kalah tinggi dari Rimba di sofa.

Tanpa suara Raline bergegas mengambilkan kotak obat yang tadi digunakan untuk mengobati Lintang.

Violetta yang melihat anaknya sigap membawakan kotak obat pun segera melakukan pertolongan pertama. Membersihkan seluruh luka dan lebam di sekujur tubuh Orion, khususnya di area wajah.

Raline meringis ngeri saat melihat Orion kesakitan.

"Anak-anak.. kalian kembali ke kamar kalian. Biar ini jadi urusan orang dewasa." Perintah Rimba tegas. Menurutnya apa yang akan mereka diskusikan nanti tidak pantas untuk didengar oleh Raline dan Radian

Raline melirik ke arah Orion.

"Sana ke atas." Seru Rimba lagi tak ingin dibantah. Dengan enggan Raline bergegas mengikuti adiknya kembali ke kamarnya.

Sementara itu Rimba, Violetta, dan Lintang pergi keluar menemui pihak berwajib setelah selesai mengobati Orion.

***

"Terima kasih banyak Bu Vio, Pak Rimba, tanpa kalian saya nggak tahu harus pergi kemana setelah rumah saya digadaikan sama suami saya." Kata Lintang dengan berderai air mata.

"Sebaiknya Bu Lintang tenangkan diri dulu, soal rumah nanti biar Mas Rimba bantu cari solusinya Bu." Violetta tersenyum lembut sambil menepuk pelan pundak tetangga yang sudah seperti saudara ini.

"Saya benar-benar nggak tau bagaimana cara membalas kebaikan kalian."

"Nggak Bu, Bu Lintang juga sudah pernah membantu keluarga saya, bahkan lebih banyak. Karena itu, jangan sungkan-sungkan, malah saya seneng rumah ini jadi ramai. Dan Raline jadi punya temen juga." Ujar Violetta sambil melirik suaminya yang terlihat galak saat Violetta mengatakan kalimat terakhir.

"Terus, rumah kita gimana Ma?" Tanya Orion menyela.

"Rumah kita disita Bank besok lusa." Orion mengepalkan tangannya mendengar hal itu.

"Maaf Orion nggak lebih kuat dari Papa, Ma." Ucap Orion lirih. Malam itu dia berusaha menghajar Papanya yang menyerbu masuk dan membuat Mamanya terluka, tapi Orion tidak berdaya saat Papanya yang merupakan seorang mantan petinju profesional itu melayangkan tinjunya. Sampai detik ini saja dia masih penasaran bagaimana Rimba bisa mengalahkan Papanya dengan begitu mudah.

"Oh ya, Minggu depan kami sekeluarga mau ke Bogor buat ngikutin Raline field trip. Bu Lintang sama Orion ikut, ya? Pasti seru kalau kita liburan bersama di sana. Sekaligus buat refreshing setelah kejadian buruk ini."

TERSESAT (Terdampar Season II) (END_revisi)Where stories live. Discover now