17. Pesta Dies Natalis (Revisi)

1.4K 114 11
                                    

Selamat Membacaaa!!!🤎

Warning!
Banyak kegajean dalam cerita ini.

Typo silahkan tinggalkan jejak!

____________________________________

Hari yang sangat di hindari oleh dua orang gadis itu kini telah tiba. Hari dimana berjalannya kisah Asmara Shujae dengan Aluna. Hari yang akan merenggut nyawa Althea.

Sekarang Althea hanya bisa pasrah, Althea tidak dapat mencegahnya, dia hanya bisa berharap tidak akan ada sesuatu yang terjadi.

Gadis itu berdiam diri melihat pada pantulan kaca yang menunjukan pantulannya yang tengah dirias oleh perias terpercaya Callista.

Althea dibuat terpercaya dengan wajahnya yang lebih cantik berkali-kali lipat dibandingkan dia yang tidak memakai riasan apa-apa.

"Visual novel emang ga ngotak" gumam kecil Althea yang mampu di dengar olehnya sendiri.

Apa lagi dengan rambut yang di biarkan tergerai dan di beri kepangan kecil membuatnya terlihat imut, Rasa-rasanya dia seperti menjadi seorang putri kerajaan yang sedang dirias untuk menghadiri pesta kerajaan.

Ceklek

Pintu kamar Althea terbuka, dari pantulan kaca Althea dapat melihat sepasang suami istri tengah tersenyum hangat menatapnya dengan saling merangkul.

Althea tersenyum, ini yang dia nantikan sejak dulu. Hal sesederhana ini yang dia cita-citakan dulu.

Galih dan Callista masuk menghampiri Althea yang sudah selesai di rias, perias Althea undur diri saat merasa akan ada perbincangan pribadi di sana.

"Cantik banget si, anak Mamah yang satu ini" puji Callista berbinar menatap Althea.

"Bibit papah mana mungkin gagal, Mah." ucap papa Althea dengan percaya diri.

Althea tertawa kecil. "Makasih Mah, pah." Ucap gadis itu tulus.

Galih dan Callista membalas dengan senyuman yang sangat menenangkan.

"Kayaknya ada yang kurang deh, iya kan pah? Apa ya yang kurang..." Ucap Callista bingung sembari menelisik penampilan Althea dari ujung kaki hingga ujung kepala.

"Iya ya, Mah. Apa yah...?" Ucap Galih ikut berfikir.

"Shujae tau"

Tiba-tiba pemuda dengan baju formal ala Sugar Daddy datang dari balik pintu kamar Althea. Pemuda itu berjalan pada ketiga orang yang menjadi poros kehidupannya.

Dia tersenyum tipis setelah berada di depan mereka, Althea menyergit heran.

"Apa tuh?" Tanya Althea penasaran.

"Jadi apa yang kurang, Jae?" Tanya Callista sembari menahan senyumnya.

Shujae tidak menjawab, tetapi tangannya terangkat merogoh saku dalam jasnya. Entah kenapa, Rasanya Althea ingin menangis saja. Dia dibuat terharu oleh perlakuan 3 tokoh di depannya ini.

Baru kali ini dia di perlakukan sangat istimewa, Althea berharap, Jika suatu saat dia kembali kedunianya, Althea ingin semua ini akan terjadi di sana.

Shujae mengarahkan benda itu ke leher Althea, Kalung cantik.

Pemuda itu menyematkan kalung berbandul mahkota yang sangat manis saat sudah bertengger rapih di leher jenjang Althea yang putih bersih itu.

"Mahkota putri kecil kita." Ucap Shujae.

Althea menunduk menyembunyikan lelehan air mata yang kembali membasahi pipinya. tangannya terangkat dengan gemetar menyentuh bandul kalung yang dipakaikan oleh Kakanya.

Menjadi Bagian Tokoh Novel (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang