24. di luar kesadaran Althea (Revisi)

722 46 7
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya, Aya sangat berterima kasih jika ada yang membantu meramaikan lapak Aya.

/Typo tinggalkan jejak.

Happy reading 🌻

-----------------------

Via menatap bingung hamparan bunga di depannya, dia ada dimana? Tempat yang sekarang dia lihat ini sangat asing. Tidak pernah Via melihat hamparan bunga seluas ini, bahkan hampir seluruh yang dia lihat adalah hamparan bunga saja.

Matanya menyipit saat melihat pohon dengan satu ayunan di bawahnya. Via berjalan ke arah pohon itu, berharap saat sampai di sana, ia dapat bertemu orang dan bisa bertanya dia sedang berada di mana.

Sejak tadi, kaki Via merasa geli saat berpijak dan mengenai rerumputan, dia tidak memakai alas kaki. Entah di mana dia meletakan alas kakinya itu, tapi dia bersyukur yang di pijaknya rerumputan tanpa adanya kotoran seperti tai kucing misalnya.

Hal yang pertama Via lihat setelah sampai di pohon rindang itu ialah lukisan cantik yang tergambar di kanvas berukuran sedang.

"Cakep banget" gumamnya takjub.

Via melihat kesekitarnya, mencari seseorang yang telah melukis hamparan bunga itu. Tapi herannya, tidak ada siapapun. Seakan-akan dunia ini hanya ada dia sendiri.

"Ini gue dimana sih?"

Tatapannya kembali pada lukisan indah itu, dia dengan perlahan mendudukkan dirinya pada kursi di depan kanvas.

Tangannya terangkat mengelus pada keluarga yang berada di hamparan bunga dalam lukisan itu, terlihat sangat bahagia dengan dua anak berbeda kelamin, anak gadis di dalam lukisan itu berada di pundak yang diyakini adalah ayah dari anak tersebut.

Sedangkan anak laki-laki disana tersenyum sembari memberikan mahkota bunga pada ibunya yang juga tersenyum.

Via terkekeh geli. "Gue cengeng banget sih, gini aja udah bikin gue mewek" ucapnya merasa konyol dengan sikapnya barusan.

Padahal, dalam hatinya dia ingin sekali berada di posisi gadis itu. Merasakan hal yang tidak pernah bisa dia rasakan seperti dilukisan itu.

"Via"

Via terkesiap, dia bangun dari duduknya lalu menoleh kebelakang. Gadis itu menyergit bingung, dia tidak pernah melihat wanita cantik yang memanggilnya barusan.

"Siapa ya?" Tanya Via yang malah di jawab dengan senyuman manis.

Ada hal yang membuat Via bingung, tatapan dari wanita itu seakan menyalurkan rasa kerinduan yang mendalam. Dan kenapa hatinya merasa sakit melihatnya?

Dari balik pohon kembali keluar sosok pria tampan, dia tersenyum menatap Via. Pria itu memeluk pinggang ramping Wanita yang tadi memanggilnya.

Via berdecak kagum melihat dua pasutri itu. "Kalian Raja sama Ratu peri ya?" Tanyanya dengan mata berbinar.

Pria itu terkekeh kecil lalu tangannya terulur mengelus surai rambut Via.

"Bisa dibilang begitu" Via bertepuk tangan heboh mendengar jawaban barusan.

"Gue yakin kalau Rana tau, dia bakalan iri sama gue" gumamnya pelan.

Mendengar hal itu membuat senyuman kedua orang itu terbit.

"Via kenapa disini sayang?" Tanya Ratu peri.

Via menggidikan bahunya. "Gak tau, tiba-tiba Via di sini" jawabnya lagi.

"Tapi Via seneng disini, karna bisa ketemu sama kalian." Ucapnya gembira.

Sepertinya Via lupa akan semua hal yang dia alami. Lihatlah, dia terlihat sangat bahagia berada di tengah hamparan bunga itu.

Menjadi Bagian Tokoh Novel (HIATUS)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora