21. ternyata... (revisi)

1.3K 97 10
                                    

Jangan lupa Vote and komen ya!

Jangan lupa Vote and komen ya!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


•••••

Dor!!

"KALIAN SUDAH KAMI KEPUNG! JANGAN BERNIAT MELARIKAN DIRI JIKA TIDAK INGIN MATI!"

"Sial" pria paruh baya yang tadi hampir memperkosa Althea mendesis tajam. Saat ingin melarikan diri, dia sudah di tahan oleh dua polisi sekaligus.

"Lepaskan saya! Lepaskan saya sialan!"ucapnya memberontak.

Daffa datang menghampiri Galih. "Althea gak di temuin di sekitar sini, om". Penuturan Daffa barusan membuat jantung Galih mencelos cepat.

Galih mengusap wajahnya kasar, dia serasa frustasi. Kemana anaknya pergi? Apakah anaknya selamat? Atau sebaliknya?

"Om!"

Seruan dari Guntur mengalihkan atensi Galih dan juga Daffa. Guntur terlihat meneteng benda yang sangat familiar di penglihatan Galih.

"Ini kalung A-althea" ujarnya saat menerima sodoran Guntur. Dengan cepat Galih memegang kedua pundak Guntur.

"Di-dimana putri om?"

Guntur tertunduk lalu menggeleng. "Guntur cuman ketemu kalung ini aja, om" Dia menjawab dengan lirih, sungguh dia tidak tega pada Galih yang berstatus orang tua dari Althea. Dia sungguh sangat memprihatinkan.

Pegangan tangan Galih pada pundak Guntur mengendur lalu terlepas. "dimana kamu nak"

"Gini aja om, gimana kalau kita menyusuri jalan yang tadi ada kalung ini, siapa tau Althea ninggalin jejak yang lain" Ujar Daffa yang tiba-tiba menyeletuk.

Sedangkan disisi lain Maura dengan penampilan kacaunya berjalan tidak tentu arah di jalanan sepi sembari meneriaki nama Althea.

Hal yang sejak dari awal mereka hindari kini terjadi, bahkan lebih tragis dari apa yang mereka fikirkan.

"AAKKHH ANDRE SIALAN! KENAPA LO SETEGA ITU SAMA GUE DAN VIA HAH?! GUE TAU INI ULAH LO BRENGSEK! LO ADALAH ANTAGONIS SEBENARNYA ANDRE! BEGINI LO MEMPERLAKUKAN GUE JUGA VIA? STOP BIKIN KAMI MENDERITA DI DUNIA NOVEL INI, BAJINGAN!" Maura meraung tidak ada henti, gadis itu menangis.

Sungguh, dia sungguh membenci Andre. Jika Andre muncul di hadapan Maura, mungkin gadis itu akan membunuh Andre.

Padahal, di dunia tempat mereka sesungguhnya hidup. Tengah terjadi kekacauan, saat Via dinyatakan koma. Andrelah yang menjadi gantian dari kekerasan kedua orang tuanya.

Komputer yang biasanya dia pantau karena terdapat dua gadis dia sayangi tengah bertahan hidup kini nyatanya dia tidak bisa melihat apa yang terjadi dengan kedua adiknya, saat setelah dia memberi mimpi pada Rana dia di pukuli habis habisan oleh ayahnya lalu di kurung di gudang tanpa mengobati luka memar yang tercetak di tubuhnya.

Komputer itu menyala dan menuliskan semua yang terjadi tanpa pengawasan. Yah, semuanya di luar kendali Andre. Dia bahkan tidak tau bagaimana sekarang jalan cerita adiknya dan sahabat adiknya di sana.

Menjadi Bagian Tokoh Novel (HIATUS)Where stories live. Discover now