5

4.3K 166 7
                                    

"Ehm... Hi? Kenapa pada diem?" Ucap Jaemin memecahkan keheningan yang ada. Jaemin baru saja selesai mandi dan sekarang sedang duduk di ruang tamu nan besar itu bersama 9 pria lainnya. Jangan lupakan kaos tipis putih kebesaran dan celana pendek hitam milik Jaehyun yang Jaemin pakai. "Oh my god! Kalian kayak ga pernah liat orang tidur bareng aja." Dan sekali lagi Jaemin berbicara membuat orang yang mendengarnya salah paham. "We're just sleeping. Gw juga tadinya pengen. Tapi karena kemaren baru hari pertama jadian, gw ngalah." Jaehyun langsung melotot ke arah Jaemin. "What?! Lu mau kita nge-sex di hari pertama? Ga romantis banget deh." Lanjut Jaemin.

"Jaehyun punya pacar?" -Johnny

"Kalian ketemu di mana? Gimana lu bisa deketin dia?" -Jungwoo

"Gila gw ga nyangka orang kayak Jaehyun ada yang suka." -Taeyong

"Lu tau Jaehyun itu siapa 'kan?" -Yuta

"Ini barang-barang juga dari lu?" -Haechan

"Udah pasti sih. Jae hyung ga mungkin beli beginian." -Mark

"Jangan-jangan Jaehyun duluan yang mulai! Kalo ga kenapa Jaemin bisa di sini?" -Doyoung

"..."

"Kalian udah makan? Gimana kalo kita makan dulu?" -Taeil

Taeil segera beranjak dari tempat duduknya dan pergi ke dapur meninggalkan kericuhan yang ada. Sedangkan Jaemin... "Slow down guys... Satu-satu nanyanya. Pertama, iya itu barang gw yang beli dan tentu aja gw tau dia siapa. It's not that hard to know him. Kedua, I started all of these. Dia bahkan sampe sekarang belom suka sama gw, but I don't care bitch. Yang penting sekarang dia udah jadi pacar gw." Semua orang yang bertanya pun mengangguk-angguk. Bagi mereka, Jaemin adalah orang yang seru. Sama bejatnya dengan mereka.

"Jaemin, kamu kapan pulang?" Tanya Jaehyun sedikit mengusir. Ia sangat pusing dengan ini semua. "Sampe maut memisahkan. Kenapa? Kalian semua keganggu gw ada di sini?" Jaemin langsung melihat ke arah mereka semua. "Of course not! Tinggal di sini semau lu aja. Kita dukung lu!" Jaemin pun tersenyum lebar. Ia sangat nyaman dengan mereka. "This is my house." Ucap Jaehyun yang dibalas oleh seisi ruangan, "OUR HOUSE!".


"Jen, kamu kenapa sih dari kemaren malem pundung gitu?" Irene berjalan memasuki kamar anak semata-wayangnya. "Jaemin lagi, hm?" Pertanyaannya dibalas dengan anggukan sedih dari anaknya. "Udah Mami bilang jangan terlalu bucin, sayang..." Jeno yang tadinya rebahan di ranjang pun duduk untuk memeluk mami-nya.

"Padahal aku udah ngelakuin segala hal supaya dia mau sama aku. Aku selalu ada buat dia. Tapi kenapa dia benci sama aku, Mi?" Irene mengusap kepala Jeno penuh kasih sayang. "Jodoh pasti ketemu sayang... Walaupun Jaemin nanti ngga sama kamu, Mami yakin pasti kamu bakal ketemu orang lain yang lebih pantes untuk kamu." "Jeno hari ini tidur sama Mami ya?" Irene tersenyum dan mengangguk. "Sure, why not?"


"Dad! Itu anak kamu kemana sih dari kemaren ga pulang-pulang? Aku bisa stress tau ga mikirin dia." Yoona sedari tadi mengoceh pada Siwon karena anaknya tak kunjung pulang. Waktu sudah menunjukkan pukul 3 sore, namun tak ada tanda-tanda kembalinya Jaemin. "Honey~ Udahlah biarin aja dia pasti masih ada di dunia ini kok. Paling lagi jalan di mall sama Jeno." Ucap Siwon menenangkan pikiran Yoona. "Ya aku bakal tenang kalo dia pergi bareng Jeno, tapi Irene bilang Jeno di rumah aja dari kemaren malem! Kemana dia Dad... Khawatir loh aku. Masa kamu malah tenang-tenang aja sih anaknya ilang?"

Sebenarnya bukan tenang, Siwon sudah tahu dimana Jaemin berada. Namun ia tak bisa memberitahu istrinya karena ia tahu pasti Yoona akan marah besar padanya. "Ya udah, kita tunggu sampe jem 8 malem. Kalo dia belom pulang aku suruh orang cari dia. OK?" Yoona langsung meninggalkan Siwon begitu saja. Siwon pun segera menelpon anaknya untuk memberitahu keadaan sang ibu.


"Gila lu! Beneran lu ga pernah punya temen ngobrol kek kita?"

"Well, orang-orang zaman sekarang pada munafik. Males banget ngeliat muka mereka aja mau muntah gw."

"IH BENERAN SIH! Males banget gw kalo udah ketemu sama orang-orang yang deketin gara-gara tampang sama duit. Pengen gw sayat abis."

Jaemin dan Haechan sedang berbincang dengan seru sebelum ia mendapatkan telepon dari ayahnya tercinta.

"Kenapa sih, Dad?! 'Kan gw udah bilang gw balik besok! Udah bagus gw kasih qtime bareng Mommy."

"Bukan gitu anak jahanam! Mommy sekarang panik nyariin kamu dimana-mana! Jem 8 kamu harus ada di sini. Daddy udah ga bisa bantu kamu lagi. Mommy kamu hampir telpon polisi tau ga?" Oh sungguh lebay ayah satu ini. Yoona tak pernah sekalipun kepikiran untuk melapor pada polisi.

"Aish! Fine! Daddy jemput."

"Ga bisa lah anak bodoh! Ketauan nanti! Minta Jeno sana!"

"Y"

Dengan demikian Jaemin mengirim pesan pada Jeno untuk menjemputnya di tempat yang sama dengan kemarin. "Siapa?" Tanya Haechan. "Daddy. Katanya gw harus pulang. Mommy nyariin." Jaehyun langsung mendatanginya. "Udah saya bilang apa. Kamu ke sana naik apa? Perlu saya anter?" Wow, Jaemin tak menyangka Jaehyun akan berinisiatif seperti ini. Kalau tahu begini dia tak usah repot-repot memberi pesan pada si Jeno culun itu tadi. "Call! Ga mau tau lu harus anter gw. Terus nanti lu jelasin ke Daddy sama Mom-" "Saya bakal anter kamu sampe depan pintu doang."

Lalu bagaimana dengan Jeno?




Seru banget keluarganya Jaemin. Jadi iri. Anyway~ Jangan lupa vote & comment!

That Teacher Who I Like [2Jae]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang