6

3.6K 136 11
                                    

"TING TONG!"

"Ya~ Siapa ya?"

"Ehm... Saya kesini untuk jemput Jaemin..."

"Jaemin? Dia baru aja jalan pulang."

"Eh? Ah, kalo gitu gapapa, saya balik lagi aja. Makasih ya..."

"Hm."

Johnny langsung menutup pintu setelah ia menjawab Jeno. Perasaan Jeno saat ini sulit untuk dijelaskan. Dia khawatir, kecewa, marah, kesal, tapi di saat yang sama dia tetap mencintai Jaemin.

"Halo, Mi..."

"Iya, sayang? Jaemin udah kamu jemput?"

"Katanya Jaemin baru aja jalan pulang..."

"Oh my gosh... Udah, kamu pulang aja langsung ya, sayang?"

"Aku mau cek Jaemin dulu boleh Mi?"

"Sure... Tapi abis itu langsung pulang ya."

"Okay..."

Dengan demikian Jeno langsung memasuki mobilnya dan berjalan dengan cepat menuju rumah Jaemin. Setidaknya ia perlu melihat Jaemin benar-benar sudah kembali ke rumahnya.


"Alamat rumah kamu?"

"Ah, deket mall XXX. Dari sana gw kasih tau aja jalannya."

"..."

"Anyway, gw harus panggil lu apa? Panggilan sayang khusus buat lu. Hmm... Peach hyung?"

"Up to you."

"Sounds like you love it."

Setelahnya, perjalanan mereka berjalan dengan sangat damai. Baru kali ini Jaehyun merasa sepi saat bersama Jaemin. Jaemin sedang menatap pemandangan kota yang ada di depannya sembari berpangku dagu. Ia tidak pernah merasakan kebahagiaan sebahagia hari ini. Dan hari ini juga dirinya semakin jatuh cinta pada Jaehyun. Orang yang bisa menerima dirinya apa adanya.

"Udah sampe."

"Hmm... Sekarang jem berapa?"

"Setengah delapan."

"Kita tunggu setengah jem lagi ya di sini."

Jaehyun mendiamkan Jaemin, menandakan dirinya memperbolehkan Jaemin untuk tetap berada di tempatnya.

"Peach hyung..."

"Hm?"

"Thank you..."

"Jangan kayak gitu, saya ga biasa."

"Gw beneran mau say thank you! Baru kali ini gw dapet temen kayak mereka. Gw ngerasa ga sendirian lagi."

"You can come whenever you want."

"Really?!"

"Ya, cepetan keluar sekarang."

"Open the door for me, Daddy~"

Setelah menghela napas panjang, Jaehyun membuka sabuk pengamannya dan keluar dari mobil untuk membukakan pintu bagi tuang putrinya.

"Now go."

"Tapi sabuk pengamannya masih di sini~"

Jaehyun menuruti keinginan Jaemin dan membukakan sabuk pengamannya. Jaemin yang dilayani pun tersenyum lebar. Diperlakukan seperti ini saja dia sangat senang. Saat Jaehyun sedang membukakan sabuk pengaman itu, Jaemin menggunakan kesempatannya untuk mencium pipi sang dominan. Jaehyun langsung terdiam membeku. Ia perlahan menengok kepada Jaemin, dan Jaemin yang cerdik sekali lagi mengambil kesempatan untuk mencium bibirnya. Setelah membuat Jaehyun terdiam kaku, Jaemin langsung keluar dari mobil.

"Kamu-"

"It's normal, hyung~ We're dating right?"

"..."

"Bye Peach hyung~" Ucap Jaemin sebelum kembali memeluk Jaehyun dan berlari ke dalam rumahnya.

"Imut..." Monolog Jaehyun.

"P-Pak Jaehyun?"

"Yes?"

"A-Ah, saya temen Jaemin, Lee Jeno."

"Hm, 'kay. Saya harus pergi sekarang."

"Ah, iya pak. Selamat malam pak..."

Jaehyun langsung meninggalkan Jeno di sana. Sebenarnya, Jeno sudah ada di sana sejak Jaehyun mulai turun dari mobil. Kalian semua pasti tahu bagaimana perasaan Jeno saat ini. Hatinya tambah hancur melihat orang yang ia cintai bersikap begitu manis pada orang lain. Namun Jeno tetap teguh. Jeno bahkan sekarang sudah memencet bel rumah Jaemin.

"Oh, Jeno? Kenapa ga masuk dari tadi? Ayo sini, sayang."

"Makasih Mom..."

"Tunggu di sofa bentar ya, Mommy masih mau ngomong sama Jaemin."

"Iya Mom..."


"Jaemin! Kamu itu ya! Kalo mau kemana-kemana kabarin dulu bisa ga sih? Mommy udah pusing tau ga sama sikap kamu yang kayak gini terus! Apa susahnya kabarin ke Mommy, hm?"

"Fine, I'm sorry... Tapi Mom, Jaemin dapet banyak temen baru! Mommy kapan-kapan harus liat mereka. Kalo aku ga di rumah, pasti aku lagi sama mereka."

"Mereka who? Jeno juga kenal mereka?"

"Ngga lah! Mereka seru banget. Ada banyak lebih tua dari aku. Terus ada satu orang, Jaemin suka banget sama dia. Ganteng, maskulin, menawan, pinter, cool-"

"Udah-udah. Jeno nungguin kamu di bawah."

"Jeno? Ah! Kok dia kesini?"

"Bukannya kamu pulang sama dia?" Jaemin menggelengkan kepalanya cepat.


"Jaem? Ah, kamu udah pulang? Kenapa ga kabarin kalo misal ngga jadi?"

"Gw udah- oh... Ga kekirim tadi. Udahlah, sekarang lu liat gw udah di rumah 'kan? Balik sana."

"Jaemin! Kamu itu ya, Jeno udah baik-baik kesini khawatirin kamu juga!" Omel Yoona.

"Ih, ya udah sih Mom! Bagus dong aku suruh dia istirahat di rumah."

"Ehm... Gapapa Mom. Aku balik dulu ya... Mami juga udah cariin."

"Oh astaga, makan dulu mau Jen?" Yoona tidak enak dengan Jeno karena selalu diperlakukan kasar oleh anaknya.

"Gapapa Mom, aku udah makan kok."

"Ya udah deh... Jaemin! Anterin Jeno ke depan!"

"Mommy aja! Aku mau mandi." Jaemin langsung masuk ke dalam kamarnya.

"Yak! Aish itu anak bener-bener. Ayo Jen, Mommy anterin."

"Makasih Mom..."




Sekian ngab~ hihihihihi~ Jangan lupa vote & comment!

That Teacher Who I Like [2Jae]Where stories live. Discover now