13

2.2K 107 4
                                    

"Mom, aku berangkat~" Yoona tercengang melihat anaknya sudah begitu rapi untuk berangkat kuliah. Seperti bukan anaknya. "Kamu udah mau berangkat? Sarapan?" Tanya Yoona pada Jaemin. "Tuan muda, ini makanan yang anda pesan." Ucap chef dengan senyum bangganya. "Sarapan bareng peach hyung. Thank you. Bye Mom!" Untuk pertama kalinya Jaemin mengucapkan terima kasih pada chef. Chef merasa... sangat senang. Yoona pun merasa senang, namun ia masih sedikit tidak menyetujui hubungan anaknya dengan Jaehyun.


"Yo guys~"

"Jaemin~~! Tumben bangun pagi?" Sapa Jungwoo pada Jaemin.

"Jaehyun mana? Mau berangkat bareng Jaehyun."

"Oh, keknya masih siap-siap dia. Coba ke kamarnya aja." Ucap Taeil sembari menyusun sarapan.

"On my way~"

Jaemin pun segera mendatangi kamar Jaehyun. Dengan bekal di tangannya ia berlari dan memasuki kamar Jaehyun tanpa mengetuknya. Sosok yang berada di dalam kamar pun tahu siapa yang memasuki kamarnya.

"Nana, biasain ketok dulu. Kamu kenapa ke sini pagi-pagi, hm?"

"Ayo ke kampus terus makan bareng!"

"Ha? Sarapan di sini aja, Taeil hyung udah siapin sarapan."

"Tapi gw udah bawa..."

"'Kan bisa buat lunch?"

"Hmm, okay. Ayo cepet! Lama."

"Biasa juga kamu lebih lama."

Akhirnya Jaemin, Jaehyun, dan yang lain sarapan bersama sebelum pergi mengurus urusan masing-masing. Jaemin bahkan sudah melupakan sosok bernama Jeno. Saat ia berpapasan dengan Jeno, ia tak mengenalinya dan langsung melenggang pergi. Jeno yang dilewati begitu saja pun bingung.

"Jen?"

"Oh, Ren! Gimana nih bajunya?"

"OOOOOOOOO~ udah cool sih. Cuman ekspresi lu masih kek bocil. Coba kek teges gitu kek 'Rawr!'" Renjun mencontohkan pada Jeno ekspresi yang ia inginkan, namun yang dilihat Jeno hanyalah anak singa yang begitu menggemaskan.

"Kakak imut."

"... Fokus!"

"Eh, iya."

"Lu cuman boleh nurut sama gw. Ngerti?"

"Siap!"

Setelahnya Jeno pun masuk ke kelasnya. Ia melihat Jaemin seperti biasa, sedang tidur di pojok ruangan. Ia pun tanpa sadar mendatangi Jaemin dan duduk di sebelahnya. Jaemin yang mendengar suara di sebelahnya pun membuka matanya.

"Siapa ya?"

"Ha? Aku Jeno..."

"Oh, Jeno. OK."

Dan Jaemin melanjutkan tidurnya kembali. Tak lama setelahnya Jaehyun masuk dan memulai kelasnya. Walaupun merasa risih dengan Jaemin yang tertidur, ia mencoba untuk tetap melanjutkan kelasnya dengan damai.


Setelah kelas selesai, ia mendatangi Jaemin dan mencoba untuk membangunkannya.

"Jaemin-shi."

"..."

"Jaemin."

"..."

"Na Jaemin."

"..."

"Nana... Bangun."

"Hm."

"Katanya mau lunch, gak jadi?"

"Jadi, tunggu bentar."

"Sekarang atau saya tinggal?"

"Fine~ Kiss dulu."

"Na, masih ada banyak orang di sini."

"So what? Gedungnya punya hyung juga."

Jaehyun menghela napasnya dan melakukan apa yang Jaemin inginkan. Jaemin pun tersenyum saat mendapatkan kecupan dari Jaehyun. Ia membuka matanya, melihat begitu banyak pasang mata yang melihat ke arahnya. Ia lalu melihat Jaehyun yang masih menatapnya lekat.

"Sekali lagi."

"Ngga-"

Jaemin menarik kerah kemeja Jaehyun dan melumatnya dengan lembut. Tak lama setelahnya ia melepaskan tautannya.

"Mmm~ Tasty! Ayo makan."


"Kenapa lu nangis?"

"Ya Kakak bayangin aja ngeliat doi ciuman depan mata."




Eh kok makin lama chapter-nya makin pendek ya?? Next chapter panjang dech~ Jangan lupa vote & comment!

That Teacher Who I Like [2Jae]Where stories live. Discover now