That Teacher Who I Like [2Jae]

20

"Jaehyun! Cha Eunwoo dateng ke sini sama beberapa anak buahnya." Mendengar teriakan dari luar, Jaehyun pun terbangun. "Jaehyun! Cepetan bodoh!" Jaehyun pun dengan cepat membuka pintu kamarnya. "Kenapa sih?" "Cha Eunwoo ada di sini." Jaehyun langsung membelalakkan matanya. "What?! Lu stay di sini jagain Jaemin." Taeyong langsung mengangguk dan memasuki kamar Jaehyun. Terlihatlah sang tuan putri masih tertidur lelap tanpa mengetahui dirinya dalam bahaya.

"Na... Na bangun Na ganti baju dulu." Taeyong berusaha membangunkan Jaemin untuk memakai baju pengaman. "Nggh... Mau kemana emang?" "Kamu bilang pengen belajar nembak 'kan?" Jaemin langsung bangun dari tidurnya dan menatap Taeyong. "Kita bakal ngapain?" Taeyong langsung memberikan korset pelindung kepada Jaemin dan menyuruhnya memakai dengan cepat.

"Cha Eunwoo?" Jaehyun masih tak menyangka Eunwoo akan berhasil masuk ke dalam kediamannya. "Yo, Jung Jaehyun." Jaehyun mempersilahkan Eunwoo untuk duduk di ruang tamunya. Jujur saja, Jaehyun tidak begitu ingin membunuh Eunwoo karena Eunwoo juga pernah menjadi sahabatnya. "Jadi, ada apa ke sini?" Tanya Jaehyun. "Gapapa. Gimana pacar lu? Na Jaemin."

"Jae hyung! Gw bawa bubur lagi nih. Mau langsung dikasih ke Jaem- in...?" Mark yang baru saja kembali dari restoran terdekat pun membeku. Apakah dia baru saja mengatakan hal yang tidak semestinya ia ucapkan? "Apaan nih?" Tanya Mark sambil mendekati Jaehyun dan duduk di sebelahnya.

"Hyung, ini kenapa sih pake beginian segala?" Jaemin hanya bisa pasrah mengikuti Taeyong yang sibuk memakaikan pelindung siku dan lutut untuknya. "Ikutin gw aja." Badan Jaemin masih panas, dirinya tak memiliki banyak tenaga untuk mengamuk seperti biasa. "Hyung, gw agak pusing..." "It's okay, nanti kalo bisa langsung lari aja ke mobil oren di depan." Jaemin mengangguk lemah dan mengambil ponselnya.

"Jaemin, gw ambil beberapa barang dulu. Lu tunggu di sini ya?" Jaemin pun kembali mengangguk dan membiarkan Taeyong pergi.

"TOKTOK TOK!!"

"Masuk aja hyung! Ga dikunci."

"TOK TOK TOK!!"

"Aish! 'Kan hyung bisa buk- hmmph!" Jaemin baru saja membuka pintu kamarnya dan mulutnya langsung ditutup oleh orang yang Jaemin tak pernah temui sebelumnya. Taeyong kembali dan membolakan matanya melihat Jaemin sudah berada di tangan salah satu anak buah Eunwoo dengan pisau di dekat leher Jaemin.

"JAEMIN!"

"Jae, bales dendam gw belom selesai." Ucap Eunwoo dengan senyuman tampannya. Jaehyun hanya bisa terdiam sambil melihat Eunwoo dengan tatapan mematikannya.

"JAEMIN!"

Mendengar teriakan Taeyong, tentu saja Jaehyun langsung berlari secepat kilat ke kamarnya. Eunwoo hanya tersenyum melihat wajah panik Jaehyun saat mendengar teriakan temannya di atas.

"Jaemin! Taeyong kenapa bisa begini?!" Tanya Jaehyun tanpa melihat ke arah Taeyong. "Gw mau ngambil pistol tiba-tiba udah begini tai!" Mark pun datang dengan 3 pistol di tangannya. "Mark, lu urus si Eunwoo sialan itu dulu bego!" Ucap Taeyong.

"DOR DORR!!"

"Udah diberesin sama Johnny." Balas Mark. Jaehyun terkejut saat mengetahui Johnny menembak Eunwoo, tapi ia lebih mementingkan Jaemin pada saat ini.

"Lepas!" Teriak Jaehyun sambil menodongkan pistolnya ke arah sang pelaku. Namun bukannya melepas bekapannya, sang pelaku justru semakin mendekatkan pisaunya pada leher Jaemin. Jaemin yang sudah pusing sedari tadi semakin lemas. Perlahan kakinya mulai kehilangan keseimbangan.

"Hyung..." Lirih Jaemin sebelum terjatuh dari bekapannya yang membuat leher mulus miliknya tergores cukup dalam.

"SREK!"

"NA JAEMIN!"

"DOR DOR DOR DOR DOR-"

"Hyung, cepet urus Jaemin! Sisanya serahin ke gw ama Mark." Taeyong takut peluru mahal Jaehyun habis hanya untuk bedebah buruk rupa di hadapannya ini. Tanpa berlama-lama, Jaehyun langsung menghampiri Jaemin dan mengangkatnya untuk dibawa ke rumah sakit terdekat.

"Jaemin, please tahan sebentar... Jaemin please..." Tanpa disadari Jaehyun mengeluarkan air matanya melihat Jaemin terus mengeluarkan darah.

ohmigosh Jaemin... Jangan lupa vote & comment!