21

1.8K 87 3
                                    

"Johnny hyung! Kenapa ga langsung bunuh dia aja?" Mark masih tak habis pikir, Johnny hanya membuat Eunwoo pingsan dan bahkan merawatnya di kamar tamu. "Jaehyun ga bakal seneng kalo gw langsung bunuh dia gitu aja. Kalo Jaehyun mau dia mati, kenapa dia selalu ngelewatin kesempatannya untuk bunuh ni orang?" Seisi ruangan terdiam. Apa yang diucapkan Johnny itu benar dan mereka rasakan. Namun mereka sangat membenci Eunwoo. "Kita tau lu udah bangun. Ga usah pura-pura tidur." Eunwoo pun perlahan membuka matanya. "Jadi... Kenapa kalian ga bunuh gw?"


"Jaemin... please... Argh!" Terhitung sudah 3 jam setelah Jaemin memasuki ruang operasi. Jaehyun hanya bisa menunggu dan menunggu, berharap akan ada kabar baik dari sana. Ia bahkan tak berani memberitahukan kondisi Jaemin pada Siwon dan Yoona.

"TING!!"

Jaehyun langsung mendongakkan kepalanya dan melihat seorang dokter dan beberapa suster lainnya keluar dengan ranjang pasien yang mereka tarik bersama. "Gimana Win?" Jaehyun langsung mencengkram pundak sang dokter dengan kencang. "Tenang dulu Jae... Gw bakal jelasin semuanya. Jadi tenang dulu." Jaehyun perlahan mengatur napasnya, menandakan dirinya siap untuk mendengarkan hasil operasi dari Winwin.

"Jadi... operasinya berjalan dengan baik. Goresannya memang agak dalem tapi ga melukai nadinya. Selain itu, udah pasti bekas luka di lehernya tidak bisa hilang. Ini bisa buat dia trauma dan semakin sensitif. Jadi tolong... tolong banget lu jagain dia. Jangan pernah ilang dari hadapan dia. Bahkan kalo lu ke toilet sekalipun. Untuk sekarang gw ga tau kapan Jaemin bakal sadar. Kita harus monitor dulu." Setelah selesai menjelaskan, Winwin pun menepuk lengan Jaehyun dan membawanya ke kamar rawat Jaemin.

"Sebelum itu, mending lu kasih tau orang tuanya... Mereka harus tau tentang ini Jae. Gw duluan ya." Winwin meninggalkan Jaehyun di depan ruang inap Jaemin. Jaehyun pun akhirnya memutuskan untuk menelpon Siwon.

"Jaehyun? Ada apa?"

"Siwon-shi? Apakah anda dan istri anda punya waktu saat ini?"

"Ya, kami bisa. Anda ingin mengatur jadwal dengan kami atau?"

"Saya akan bicara sekarang. Sebelumnya saya ingin minta maaf atas kelalaian saya dalam menjaga anak anda. 2 hari yang lalu Jaemin jatuh sakit dan terpaksa dirawat di rumah saya. Namun hari ini secara tiba-tiba ada orang yang menerobos kediaman saya dan mencoba untuk... merenggut nyawa Jaemin. Untungnya Jaemin berhasil diselamatkan dan sekarang berada di rumah sakit dekat kediaman anda." Jaehyun bahkan mengabarkan Siwon dengan suara yang gemetar.

"Kami akan ke sana sekarang." Siwon langsung mematikan telepon tersebut.

Setelah menelpon kedua orang tua Jaemin, ia pun memasuki kamar rawat Jaemin dan duduk disampingnya. Begitu banyak selang terpasang di badan Jaemin. Leher Jaemin juga terbalut penyangga leher. Jaehyun kembali terisak melihat Jaemin-nya terbaring di ranjang pasien ini. Muka Jaemin begitu pucat, ia terlihat begitu lelah dan kesakitan.

"Jaemin..."


"Mi, ayo ke rumah sakit."

"Ha? Siapa sakit, Pi? Mami kayaknya ga bisa ikut deh... Jeno sama Renjun sendirian nanti."

"Jaemin... Ayo semuanya ikut aja yuk. Siwon sama Yoona juga udah jalan."

"What?! Okay ayo. Jeno! Renjun-ie! Ayo cepet turun kita mau ke rumah sakit!"

Tak perlu menunggu waktu lama untuk Jeno dan Renjun turun dari kamar. Tanpa mengetahui apa yang terjadi mereka mengikuti Donghae dan Irene yang terlihat terburu-buru.


"Jaehyun-shi!" Jaehyun pun langsung mendongak dan pergi keluar kamar supaya tidak mengganggu istirahat Jaemin. Wajah tampan nan tegas Jaehyun hilang begitu saja dengan matanya yang bengkak dan rambut yang sedikit teracak. "Siwon-shi, Yoona-shi... Sekali lagi saya minta maaf." Namun entah kenapa Yoona merasa anaknya tidak dalam bahaya besar saat melihat Jaehyun. Ia justru tersentuh dengan segala penyesalan yang Jaehyun katakan. Yoona tahu anaknya lah yang memaksa Jaehyun untuk membiarkannya menetap di tempatnya. "Jaehyun-shi, sudah tidak apa-apa. Kamu istirahat aja, saya dan Siwon akan masuk untuk melihat kondisinya." Yoona pun menuntun Jaehyun untuk duduk di kursi tunggu dan masuk ke dalam ruangan bersama Siwon.

"Oh my god... Liat nih anak kamu. Udah aku bilangin jangan suka begitu-begitu. Suka nantang diri sendiri anaknya aku bingung loh."

"Sayang... Jaemin lagi sakit kamu malah omelin. Anaknya aja belom sadar..."

"Tapi kenapa lehernya dibalut gitu? Emang dimana sih lukanya?"

Tak lama setelah Siwon dan Yoona berada dalam ruangan, masuklah keluarga Donghae beserta Renjun di belakang mereka. "Siwon... Kenapa Jaemin bisa begini?" Siwon pun bersalaman dengan Donghae dan Irene dan menceritakan semua yang ia ketahui. "Kalian kok ga sedih? Kayak... Ga nangis ato gimana gitu?" Tanya Donghae penasaran. "Ini bukan pertama kalinya. Kalian tau sendiri anak ini dulu suka balapan 'kan? Lagi pula Jaehyun bakalan selamatin Jaemin apapun yang terjadi." Jawab Yoona polos membuat Siwon menganga. "Sayang kamu udah restuin mereka?"



double up!! Jangan lupa vote & comment!

That Teacher Who I Like [2Jae]Where stories live. Discover now