16

2.1K 89 1
                                    

"Jaehyun-shi, apa hubungan kamu dengan anak saya?" Siwon hanya bisa membungkam mulutnya saat Yoona menanyakan beberapa pertanyaan kepada Jaehyun. "Maaf sebelumnya karena saya bersikap tidak sopan dengan tidak memperkenalkan diri saya dengan baik. Perkenalkan nama saya Jung Jaehyun, saya datang ke sini sebagai kekasih Jaemin, anak anda." Pikiran Yoona sedang berperang saat ini. Ia sudah melihat betapa lembutnya sikap Jaehyun kepada anaknya. Namun tetap saja ia masih belum bisa menyetujui hubungan mereka. "Saya tau anda menentang kami, Yoona-shi. Tapi maaf, saya tidak akan melepaskan Jaemin." Acara silaturahmi Jaehyun berakhir begitu saja. Yoona hanya bisa terdiam mendengar ucapan Jaehyun dan Siwon bersikap seperti biasa pada Jaehyun.


"Mom?" Jaemin hendak pergi ke ruang makan untuk sarapan dengan jalan tertatih. "Jaemin sayang, kamu kenapa ini?" Jaemin hanya bisa tersenyum canggung pada ibunya. "Hehe... Kepleset... Mau makan Mom, laper." Yoona pun membantu Jaemin jalan ke ruang makan yang sudah lengkap dengan makanan. "T-Tuan Jaemin mau makan?" "Hm. Cepetan sendokin. Gw laper anjir." Yoona langsung memukul pundak anaknya. "Ga sopan, Jaemin!" Tentu saja Jaemin tak menghiraukan perkataan sang ibu.

"Mom-"

"TING TONG!!!"

"Siapa itu pagi-pagi?" Yoona beranjak pergi namun ditahan oleh Jaemin.

"Jaehyun hyung. Itu Jaehyun hyung. Aku udah mau berangkat. Makasih makanannya." Jaemin pun meninggalkan Yoona di ruang makan dan berjalan perlahan menuju pintu depan.

"Hyung!"

"Oh my gosh Jaemin, kamu belom mandi?"

"Hehe... Mandiin dong, suer sakit banget..."

"Hhhhh... Mandi di tempat hyung aja yuk."

"Yang lain ada di rumah juga?"

"Ngga, mereka lagi ada tugas di Berlin. Ayo sini hyung gendong. Kamu ga bawa apa-apa?"

"Ngga, nanti minjem hp hyung aja."

"Okay, let's go then."

"Sayang, kamu ga liat Jaehyun peduli banget sama Jaemin? Dan kamu tau? Dia cuman bakalan kayak gitu ke anak kita. Dia ga bakal pernah biarin musuhnya nyentuh anak kita. Kamu liat sendiri 'kan terakhir kali gimana?" Siwon mendatangi Yoona yang masih memantau anak mereka. "Ga tau lah. Kamu urus aja anak kamu sendiri. Aku capek." Yoona langsung melepaskan tautan tangan Siwon dari pinggangnya. "Dear~ Jangan ngambek gitu dong~"


"Jeno? Gimana lu tau alamat gw?"

"Hehe... aku cari tau sendiri tadi. Ayo jalan!"

"Kita mau kemana?"

"Kampus dong. Kakak ada kelas 'kan?"

"Hmm, okay. Jangan manggil Kakak, aneh."

"Okay, By."

"By?"

"Baby."

"Jen, stop it. Gw malu."

"Hehehehe... Okay, by."

Akhirnya Jeno dan Renjun pun berangkat ke kampus mereka. Tak disangka, mereka berdua akan berparkiran tepat di sebelah mobil Jaehyun yang juga baru sampai. Walaupun agak gelap bisa terlihat interaksi mereka berdua di dalam mobil. Jeno terdiam melihat mereka, begitu pula Renjun.


"Na, kamu hari ini harus hadir di kelas. Ga boleh tidur. Pokoknya dengerin dosen kamu, ya?" Jaemin hanya menunduk memegang sabuk pengaman di depannya. "If you take your classes, I'll give you some presents." Jaehyun mendekatkan wajahnya pada Jaemin, berharap si manis menerima tawarannya. "Tapi 'kan gw ga bisa jalan bodoh!" Jaemin langsung menoleh ke Jaehyun tak mempedulikan jarak tipis antara mereka. Bahkan Jaehyun bisa mencium wangi mint dari mulut Jaemin berkat acara sikat giginya tadi pagi. "Fine. I'll take you to your classes." Muka Jaemin seketika menjadi cerah. Ia langsung memegang lengan Jaehyun dan menariknya hingga menggapai mulut Jaehyun. Jaemin menciumnya dengan begitu lamat, dan tentu saja Jaehyun membalas ciuman tersebut dengan tak kalah agresif. Jaehyun bahkan menahan tengkuk Jaemin untuk memperdalam lumatan mereka. "Let's go!" Ucap Jaemin setelah mencium kekasihnya.

Jaehyun pun keluar dari mobilnya dan membuka sisi pintu Jaemin. Perlahan ia membantu Jaemin keluar dari mobil dan menggendongnya untuk memasuki area kampus. Mereka sama sekali tidak sadar bahwa Jeno dan Renjun masih menatap mereka dengan lekat.

Kampus begitu ribut setelah melihat Jaemin digendong oleh Jaehyun menuju kelasnya. Tak lupa setiap kelas berakhir Jaehyun akan kembali menggendong Jaemin untuk ke kantin dan juga kembali ke kelasnya. Bahkan dalam pelajaran Jaehyun sekalipun. Ada beberapa wanita yang iri pada Jaemin, dan ada juga yang jijik. Begitu banyak orang membenci Jaemin, dan Jaehyun bisa merasakan hal tersebut. Pegangan Jaehyun pada pinggang Jaemin semakin erat. Ia tak mau Jaemin mendengar hinaan-hinaan tersebut, tetapi ia juga tidak bisa menutup telinga Jaemin saat ini.



Double up! Jangan lupa vote & comment!

That Teacher Who I Like [2Jae]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang