10

2.8K 121 5
                                    

"Apaan sih Dad? Orang mau belanja bentar doang!"

"Ngga pokoknya ga boleh. Belanja online aja."

"Tadi siang udah! Sekarang maunya hunting perhiasan!"

"Astaga Jaemin... Kamu diem di rumah seminggu, Daddy kasih apapun yang kamu mau."

Siwon sangat lelah menghentikan anaknya untuk pergi keluar rumah. Saat Jaehyun menelpon dan memberitahunya tentang Cha Eunwoo yang memata-matai Jaemin, hatinya langsung tak karuan. Ia tahu Jaehyun pasti sudah berjaga-jaga dengan sangat ketat. Tapi ia tetap takut anak semata-wayangnya ini tersakiti. Walaupun tak ada tata krama, Jaemin tetaplah anaknya tercinta. Mukanya sangat mirip dengan Yoona, bagaimana ia tidak cinta.

"Gw bisa beli sendiri apapun yang gw mau."

"Ato Daddy sita semua kartu sama mobil kamu?"

"Apa-apaan?!"

"Makanya please... 1 minggu aja jadi anak taat. Daddy ga mau kamu kenapa-napa."

"Emang gw bakal kenapa?"

"Tunggu aja sampe Jaehyun balik ya?"

"Y."

"Sayang, apa maksud kamu tentang Jaehyun?" Celetuk Yoona yang baru saja selesai memasak makan malam.

"Ngga-"

"Kamu berhubungan lagi sama dia?"

"Aku pacaran sama dia, Mom."
"What?! Jaemin, please... Kamu tau dia itu siapa?" Yoona benar-benar pusing sekarang. Bagaimana mungkin anak tercintanya ini berpacaran dengan Bos Mafia? Ia tak sudi.

"Tau kok! Mommy tenang aja, anak Mommy ga bodoh kayak suami Mommy."

"HEH!"

"Jadi kenapa gw harus di sini seminggu, Dad?" Dan akhirnya Siwon terpaksa memberitahukan segala hal pada Yoona dan Jaemin.


"Mi, kok Jaemin ga dateng-dateng ya ke kuliah?" Ucap Jeno yang masih senantiasa memeluk pinggang ibunya.

"Sakit kali, coba telpon Mommy Yoona aja, Jen."

"Ah... Bener juga..."

"Ga perlu, mereka memang lagi sibuk sekeluarga. Mungkin minggu depan baru bisa balik." Donghae baru saja keluar dari kamarnya dan menghampiri mereka.

"Kenapa Pi?"

"Papi juga ga bisa kasih tau kalian. Intinya gitu."

"Udah udah, sekarang makan dulu."


Sementara di tempat lain, ada segerombol orang yang sedang bertarung dengan segala benda tajam yang mereka miliki.

"Hyung! Mereka bawa lebih banyak orang-"

"Mark belakang!" Teriak Taeyong yang masih menembakkan peluru pada lawan mainnya.

"Taeil, masih berapa banyak orang lagi di sana?" Tanya Jaehyun pada Taeil yang sibuk dengan laptopnya.

"Around 200"

"Johnny, Yuta, kalian bisa kan urus berdua?"

"Doain aja kita masih idup." Celetuk Yuta yang masih memasukkan pelurunya dalam senapan besarnya.

"Jae hyung! Cepet ayo!"

"Gw nanti sendiri aja, kalian semua urus bagian depan." Lanjut Jaehyun sebelum pergi bersama Mark menjauhi keributan yang ada di sana.

Jaehyun dan Eunwoo memang sudah lama saling mengenal. Mereka berdua adalah sahabat karib yang membangun bisnis bersama. Namun karena suatu kesalahpahaman, Jaehyun dan Eunwoo pun berpisah dengan dendam yang besar di hati mereka. Siwon dan Donghae dulu juga adalah bagian dari anggota Jaehyun. Namun semenjak 5 tahun lalu mereka memutuskan untuk keluar dari dunia tersebut. Bisnis yang dulu Jaehyun dan Eunwoo buat kini berada di tangan Eunwoo. Jaehyun sama sekali tak tertarik untuk melanjutkan kerjasamanya dengan Eunwoo dan memilih untuk terus berurusan dengan dunia gelapnya. Namun siapa sangka Eunwoo diam-diam juga berkelana dan membuat rencana besar untuk menghabisi Jaehyun dengan bantuan beberapa orang dalamnya.

Sekarang Jaehyun sudah di depan pintu ruangan Eunwoo, seorang diri. Mark masih sibuk menangani beberapa musuh di luar sana.

"Ceklek~"

"Mau apa lu sebenernya?"

"Mau apa gw? Gw mau lu mati." Jaehyun pun berjalan mendekat Eunwoo dan duduk di hadapannya.

"Kalo gitu kenapa ga langsung bunuh gw?"

"..."

"Kenapa lu ga langsung bunuh gw? Kenapa lu harus bunuh orang yang gw sayang?!"

"KARENA LU UDAH LEBIH DULU BUNUH ORANG YANG GW CINTA, JAEHYUN!" Eunwoo membentak Jaehyun dengan mata yang berair.

"Harus berapa kali gw bilang, gw ga bunuh dia?"
"Dan lu pikir gw bakal percaya sama omongan lu? Jelas-jelas di surat itu-"

"DIA BAHKAN GA PERNAH KENAL SAMA GW, EUNWOO!"

"Lu selalu pake alesan yang sama untuk itu." Eunwoo mulai menodongkan pistolnya ke arah Jaehyun, walaupun Jaehyun tak merasa terintimidasi sama sekali.

"Karena itu faktanya! Dan jangan pernah lu sentuh Jaemin yang sama sekali ga ada sangkut pautnya dalam masalah ini."

"Hooo~ Jadi sekarang lu udah punya orang yang lu cinta? Mau ngerasain hal yang sama kayak yang gw rasain?"

Perlahan muka sedih Eunwoo berubah menjadi seringaian licik. Jaehyun sungguh tak bisa menebak apa yang Eunwoo akan lakukan pada Jaemin.


"Tenang aja, Dad. Gw udah belajar beberapa jurus."

"Ini serius Jaemin!"

"Jaemin, please... Kamu kenapa sih ga pernah ada rasa takut ato apa?" Keluh Yoona dengan kesal.

"Ih, ngapain takut, Mom. Justru mereka bakal seneng kalo kita takut!"

"Ya, bener juga sih..." Ucap Siwon yang dibalaskan pukulan oleh Yoona.

"Jaemin, kamu inget-"

"DOR DOR DOR!!!"

Terdengar banyak orang ingin menerobos masuk ke dalam kediaman mereka. Yoona dan Siwon segera menyembunyikan Jaemin dan meminta bantuan pada Jaehyun.

"Jaehyun, ada di sana?"

"... Ya, ada apa?"

"Ah, Jaemin katanya kangen banget. Dari tadi anaknya ngerengek gara-gara ngga ditelpon sama kamu..."

"Ah... Iya, nanti saya akan segera kembali."

"Tolong cepat ya."

Siwon tidak bodoh untuk tidak mengetahui bahwa Jaehyun juga sedang dalam suatu situasi. Ia hanya bisa memberikan kode-kode pada Jaehyun yang semoga saja Jaehyun mengerti.

"Dad, tenang aja. Gw udah banyak belajar dari film Bruce Lee kemaren."

"Jaemin diem di kamar ato Daddy kirim kamu ke Afrika!"

"Ck! Fine."



Mon maap ga dapet feel-nya soalnya ga gitu suka nonton film action hehe~ Jangan lupa vote & comment!

That Teacher Who I Like [2Jae]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang