15

2.3K 103 2
                                    

"Nggh... Hyung..." Lirih Jaemin dengan suaranya yang hampir habis. Ia baru saja terbangun akibat gaduhnya suara di balik ruang tidurnya. Namun saat Jaemin membuka matanya, ia tak melihat adanya sosok yang ia cari. Ia melihat sekitar dan mengingat kembali apa yang terjadi tadi siang. Jaemin tersenyum puas. Walaupun ia tersiksa, tetapi ia tetap senang. Lubang terasa sangat perih. Bahkan untuk sekedar bergerak saja ia meringis kesakitan.

"Jaemin?" Ucap seseorang dengan suara bariton kesukaannya. "Hyung..." Bisik Jaemin. "Suaranya abis? Ini minum dulu tehnya." Jaemin pun mengambil segelas teh yang disodorkan oleh Jaehyun kepadanya. Jaehyun menatap Jaemin dengan lamat, mengusap punggung Jaemin yang terbalut kemeja besar miliknya. Perlahan Jaehyun mengambil kembali gelas teh Jaemin dan menaruhnya di nakas meja. Setelahnya ia mengambil tangan si manis dan mengusapnya dengan lembut dan penuh cinta. Jaehyun terus menatap mata Jaemin, Jaemin pun merasa sedikit risih dengan tatapan Jaehyun.

"Kenapa?" Lagi-lagi Jaemin berbicara dengan suara yang sangat serak. "You okay? Mau hyung mandiin?" Jaemin mencibir Jaehyun walaupun dalam hati ia berbunga-bunga. "Sekarang aja baek. Tadi siang bikin orang sekarat." Jaehyun tertawa mendengar cibiran kekasihnya. Ia membelai pipi si manis dan mengecup singkat kening Jaemin. Membuat orang yang dikecup membeku dengan muka merah. "Sakit 'kan? Sini hyung mandiin dulu. Terus kita pulang ya? Hyung kasih tau Mommy kamu nanti." Jaemin hanya mengangguk tak berani menatap sang dominan. Jaehyun kembali tersenyum dan menggendong sosok kecil tercintanya ke kamar mandi.

'Kesambet apa dia? Well, gw suka diginiin, tapi ini terlalu aneh.' batin Jaemin.


"Jadi gitu, Mi... Jeno bingung banget harus gimana..." Jeno baru saja menceritakan apa yang terjadi antara dirinya dan Renjun pada Donghae dan Irene. Irene terlihat tak begitu peduli dengan pilihan anaknya. Ia yakin Jeno bisa mengatasinya sendiri, begitupun dengan Donghae. "Terserah kamu, Jen. Kalo kamu mau coba, just try! Renjun itu baik banget loh mau bantu kamu. Dengan begitu kalian bisa saling belajar suka 'kan?" Donghae hanya bisa mengatakan 'Iya bener kata Mami kamu Jen.' yang membuat Jeno semakin kesal.

'Apa coba aja ya?' Pikir Jeno.

"Ren... Aku mau coba..." Jeno menunggu balasan dari orang yang berada di balik telponnya.

"Coba apa, Jen?"

"Kita pacaran beneran yuk."

"Eh- Ha? Wait, What??"

"Ayo Kak, aku mau coba suka sama Kakak."

"Seriusan?"

"Iya, aku mau coba semuanya dari awal sama Kakak."

"Uhm... Okay. Gw ga tau harus ngomong apa."

"Besok aku jemput kamu ya?"

"PIIPP!"

Jeno begitu gugup. Jantungnya berdetak tak karuan. Rasanya dia ingin meledak dan terbang saja dari galaxy. Ia membantingkan dirinya ke kasur dan berguling-guling hingga terjatuh dan membentur lemari bajunya. "OWW!" Teriak Jeno. "Jeno what happened?!" Irene langsung menghampiri anak manisnya yang tergeletak di lantai. "Mi... Kayaknya aku kena serangan jantung..." Irene hanya membalikkan badannya dan meninggalkan Jeno seorang diri di kamarnya.

"Jeno kenapa, Hon?"

"Udah gila anak kamu."


"Kamu masih ga bisa jalan?" Tanya Jaehyun sembari menyetir mobilnya menuju rumah Jaemin. "Menurut lu aja." Jaemin sangat kesal setiap kali Jaehyun menanyakan hal tersebut. Lubangnya masih berkedut karena sakit yang ia rasakan. "Yaudah, nanti hyung gendong ya?" Ucapan Jaehyun hanya dibalas dengan dehaman Jaemin. "Besok jemput ya?" Tanya Jaemin dengan manja. Jaehyun pun menganggukinya dan mengusap rambut Jaemin yang halus. "Iya, hyung besok pagi jemput kamu. Udah sekarang tidur dulu. Kalo udah sampe hyung bangunin." Jaemin merasa heran kenapa Jaehyun menjadi semakin perhatian pada dirinya.

"Hyung..." Jaehyun menoleh sebentar ke arah Jaemin dan kembali fokus menyetir. "Hm?" "Kenapa hyung jadi perhatian banget sama gw?" Jaehyun terdiam. Jaemin pun tak menunggu jawaban dari Jaehyun dan memilih untuk memejamkan matanya. Setelah beberapa menit, akhirnya mereka tiba di depan rumah Jaemin. Tanpa membangunkan kekasih manisnya, Jaehyun langsung menggendong Jaemin dan membunyikan bel rumahnya.

"Jaem- Jaehyun?" Yoona dan Siwon terkejut melihat Jaehyun yang datang dengan Jaemin di tangannya. "Selamat malam, maaf mengganggu tapi Jaemin tadi tertidur. Boleh saya mengantarnya ke kamar?" Siwon pun langsung menepi bersama Yoona, mempersilahkan Jaehyun untuk memasuki kediaman mereka. Tanpa Siwon atau Yoona beritahu, Jaehyun langsung melenggang masuk ke kamar Jaemin dan menaruhnya di ranjang besar miliknya. Jaemin mulai terbangun akibat gerakan Jaehyun yang sedang membukakan sepatu dan kaos kakinya.

"Hyung?" "Good night Jaemin, I love you. Sweet dream." Ucap Jaehyun sebelum mengecup kelopak mata Jaemin dan meninggalkannya di dalam kamar seorang diri. Bagaimana dengan kondisi Jaemin? Tentu ia tidak bisa tidur. Mukanya begitu merah mendengar Jaehyun menyatakan perasaan pada dirinya.

"Jaehyun, bisa kita bicara sebentar?"



Ey~ Akhirnya up wkwkwkwk Lagi ada banyak project jadi susah update nich~ Ayo salahin sekolahnya wkwkwkkw Jangan lupa vote & comment!

That Teacher Who I Like [2Jae]Where stories live. Discover now