37 | Kemarahan Zea

123K 14.9K 845
                                    

[ Happy reading ]





"O-oh sorry,"

"Zea!"

Zea mempercepat langkahnya saat mendengar suara teriakan dari suaminya itu. Ia ingin segera pergi menjauhi tempat laknat itu.

"Aku bisa jelasin, ini gak seperti yang kamu liat." Althan menarik tangan Zea membuat jalan perempuan itu sedikit terhuyung.

"Lepas Althan!" sentak Zea seraya mencoba melepaskan tangannya dari Althan.

Bukannya melepaskan Althan malah memeluk tubuh istrinya itu, laki-laki itu juga mengusap punggung Zea yang sedikit bergetar.

"Duduk dulu ya, kamu pasti cape lari-larian. Biar aku jelasin akar permasalahan kita."

Perempuan itu tak membangkang, bahkan sekarang Zea sudah tak memberontak lagi.

Perlahan tapi pasti Althan menuntun Zea untuk duduk dipinggiran kursi yang sudah sedikit lusuh.

"Tadi aku emang nungguin kamu didepan gudang, aku juga gak tau. Kenapa Nola bisa ada disana, Dia tiba-tiba meluk aku. Setelah itu kita gak ngapa-ngapain lagi." ucap Althan mencoba menjelaskan sesuai faktanya.

Zea kembali duduk membelakangi Althan, perempuan itu seakan tak ingin melihat wajah suaminya.

"Ini bukan yang petama kali aku liat kamu sama Nola. Dan tetep sama aja, kamu gak pernah memberontak sama sekali!"

"Itu karna kamu gak liat Zea." jawab Althan.

"Pergi Althan, aku mau sendirian!"

"Kamu juga gak usah khawatir sama anak aku!"

Apa katanya anak aku?

"Anak kita!" koreksi Althan.

"Ini anak aku! Buat aja sana sama Nola!"

"Jangan kekanak-kanakan Arzea!" bentak Althan membuat perempuan hamil itu  sedikit terkejut mendengarnya.

☆☆☆☆

Althan langsung merebahkan tubuhnya yang terasa lelah, hari ini benar-benar terasa sangat melelahkan bagi Althan.

Asik menatap langit-langit kamarnya sambil memikirkan masalah yang sedang terjadi didalam rumah tangganya.

"Papa?" bocah itu mengintip dari balik pintu kamarnya.

Althan tersenyum tipis, laki-laki itu segera bangkit dari tidurnya. Dan menggendong tubuh balita itu.

"Mommy ada dibawah?"

Elgara mengangguk. "Mommy agi tonton."
(Mommy lagi nonton)

Althan langsung membawa tubuh balita itu untuk turun kebawah menemui Zea.

"Ngapain?" tanya Zea ketika mendengar suara langkah kaki yang semakin mendekat kearahnya.

Laki-laki itu langsung menurunkan tubuh Elgara dari gendongannya. "Abang main duluan aja ya?"

Balita itu mengangguk mengerti lantas pergi meninggalkan keduanya.

Althan hendak memeluk pinggang istrinya namun Zea kembali membuka suara. "Gak usah pegang-pegang!"

"Kangen anak aku. " Althan mengusap pelan perut istrinya itu.

Zea kembali diam tak bersuara membiarkan Althan berbuat sesukannya saja.

"Liat sini dulu Ze, baikan ya?"

Karna tak ada jawaban sama sekali dengan gemas Althan menggigit pelan bahu perempuan itu.

ALTHAN: Best Papa ! [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang