> 4 <

142 12 0
                                    

🌱Kemarin kenangan Dan Pelajaran🌱
Sekarang  Tantangan Yang Harus Diselesaikan

•~•

Happy Reading ^^

Pagi pun tiba, sudah tampak beberapa kendaraan yang berlalu lalang di sekitar kompleks perumahan rafa.

Rafa sendiri sudah siap dengan seragam yang melekat lumayan rapi di tubuhnya, sekarang tujuannya adalah ke kamar vino.

Berulang kali ia mengetok pintu bahkan menelefonnya tak ada satupun yang di pedulikan, ia heran pakah vino sedang kosplay pura pura mati, atau?.

Seketika pikirannya tertuju pada vian, ia membayangkan bagaimana tertekannya vian saat harus membangunkan vino di pagi hari seperti ini.

Tak lama muncul anin dari lantai bawah.

"Bang, vino belum bangun?"

"Belum bun, pintunya di kunci dari dalam rafa ngak bisa buka" keluh nya pada sang bunda.

"Bunda sudah cari kunci cadangan tapi ngak ketemu, padahal ini sudah jam 6 lebih lho, bisa telat nanti dia"

"Biar raf...."

Ckelekkk..

Nampaklah sosok pemuda dengan pakaian seragamnya tak lupa tas yang di gendongnya.

"Pagi bun" sapa vino

"Lo itu ya, kalau tau lo udah bangun ngak akan gua ketok terus ni pintu" kesal rafa, ia tak habis fikir dengan sepupunya ini.

"Sudah sudah, ayo sarapan nanti kalian kesiangan" titah anin

Dengan segera mereka berdua turun mengikuti sang ibu negara.

Setidaknya pagi ini vino sedikit merasa bahagia dapat makan bersama dengan tenang, tanpa ada yang mengunjingnya dengan kata kata sindiran dan pedas itu.

Lain halnya dengan vian, sejak tadi malam ia uring uringan di dalam kamar, jujur ia tak bisa tenang semenjak vino pergi.

"Vin gua harap lo nanti sekolah" gumamnya lalu turun untuk sarapan bersama.

Hari ini entah keajaiban dari mana tiba tiba sekolah mengadakan rapat, yang artinya semua kelas akan jam kosong hingga pulang.

Banyak murid yang memanfaatkan hal ini untuk bermain atau bolos, karna tak ada absen dan tugas.

Vino dkk sekarang sedang bersantai di kantin sejak 20 menit yang lalu.

Jangan harapkan suasana tenang, karna kehadiran nanda dan  danu yang sudah mengadakan konser sejak tadi.

Jangan mengira suara mereka bagus malah sebaliknya, suaranya tak sesuai dengan irama membuat siapa saja yang melihatnya ingin sekali menyumpali mulut keduanya.

Hal itu tak di pedulikan vino dan rafa yang asik dengan dunianya sendiri di dalam ponsel.

"Vin" panggilan itu ditujukan pada vino, tapi yang menoleh semua temannya.

Aku Bukan Dia ( kita Berbeda )Where stories live. Discover now