> 29 <

85 5 0
                                    

Pagi hari ini adalah pagi yg di nanti-nanti para siswa yg memenangkan lomba di berbagai cabang yg di ikuti, termasuk vino dan vian sendiri.

Sayangnya sedari pagi langit sudah di hiasi awan kelabu yg semakin menghitam semakin berjalannya waktu, entah kapan tampungan air itu akan tumpah, tiada yg tau.

Di kediaman adinata vian sendiri sudah siap dengan balutan seragam putih abu nya, dan sekarang sudah berada di ruang makan dengan raya yg senantiasa menemaninya.

"Selamat ya sayang, mama bangga sama kamu" puji raya dengan mengelus lembut kepala vian.

"Makasih ma, vian bisa juga karna doa mama sama papa"

"Emm vian?"

"Iya ma" sejenak ia menaruh sendoknya dan menatap raya.

"Vino juga ikut lomba?" Tanya nya pelan, dan itu membuat secarik senyum terpatri di wajah vian.

"Ikut kok maa, bahkan vino ikut 2 lomba sekaligus" jawab vian.

" 2 lomba?"

"Iya dia ikut tim basket sama bela diri"

"Ya meski di bela diri dia ngak dapet juara 1 tapi vino udah usaha ma, apalagi sebelum bela diri vino udah ikut basket dulu, mama tau kan basket juga bener-bener nguras tenaga, dulunya pun vino pengen ikut futsal tapi yg lain ngelarang, takut dia sakit" lanjutnya menceritakan beberapa kejadian belakangan ini yg berkaitan dengan lomba vino.

"Hmmm"

"Tim basket vino juga dapet juara 1 kok ma, hebat kan?"

"Iyaa, semua anak-anak mama hebat" ucap raya dengan senyuman hangat.

"Vian berangkat dulu ya maa, takut telat" ucap vian setelah menghabiskan makanan nya.

"Iya, hati-hati"

Di lain tempat, tepatnya di kantin sekolah, vino dan yg lain sedang makan lebih tepatnya sarapan bersama.

"Wisss kita nanti nerima amplop berapa ya?" Nanda berimajinasi, berharap mendapat cuan yg banyak.

"Gua harap banyak sih" ucap raka setelahnya.

"Berapapun di sukuri lah, kita lomba juga buat nguji kemampuan, bukan mau cari cuan" nasehat rafa yg ikut bergabung bersama mereka.

"Tapikan lumayan juga raf, buat beli bensin" sambung danu.

"Bensin mahal belakangan ini, mana kalo ngantri sepanjang jalan kenangan" keluh nanda.

"Yoi, gua kemarin mau beli eh malah kehabisan"

"Sabarin aja"

"Eh vin, lo nanti kalo jadi perwakilan tim jangan lupa sebutin nama gua ya"

"Ngak ada untungnya vino nyebutin nama lo tolol" dengan santai danu menoyor kepala nanda yg duduk di sebelahnya.

"Aduhh lo ma kebiasaan, main toyor toyor pala orang"

"Biarin, salah sendiri lo nya ngeselin"

Aku Bukan Dia ( kita Berbeda )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang