> 19 <

76 2 0
                                    


Happy Reading

Hari berlalu begitu cepat, tak terasa pertandingan sudah berada di depan mata.

Tepatnya 5 hari lagi pertandingan olahraga akan berlangsung di salah satu gor olahraga di ibu kota.

Pertandingan yg mengumpulkan beberapa anak dengan kemampuan hebat di masing-masing kejuruan.

Sudah berhari hari juga tim vino berlatih dengan sungguh-sungguh demi mendapatkan juara yg di inginkan.

Tok tok tok

"Permisi bu"

"Iya rafa ada apa?"

"Saya ijin menyampaikan pesan dari pak bayu untuk memanggil vino"

"Owh, vino silahkan menemui pak bayu"

"Permisi bu" rafa keluar dari kelas bersama vino.

Mereka berjalan beriringan menuju ruangan pak bayu, tepatnya ruang ekstra yg di ampu pak bayu.

Pak bayu sendiri mengampu mapel pelajaran kimia, dan melatih siswa di ektrakulikuler bela diri.

"Gua tunggu di luar vin" ucap rafa dan vino langsung masuk tanpa mengetuk pintu.

Di dalam tampaklah pak bayu yg menghela nafas malas, ia tau vino dan kebiasaannya.

"Duduk vin"

Dengan senang hati vino duduk, kebetulan ruang ekstra dan kelasnya cukup jauh jadi ia cukup lelah.

"Saya menyuruh kamu ke sini untuk membicarakan tentang lomba, kamu sudah tau bukan bahwa lomba akan di laksanakan 5 hari lagi" vino hanya mengangguk.

"Apa kamu sudah siap?" Vino mengangguk lagi.

"Bagaimana dengan tim basket kamu? Apa sudah siap juga?" Dan vino hanya mengangguk lagi.

"Kamu ini, bicara tidak akan membuat kamu cepat mati" sindir pak bayu.

Vino hanya mendengus malas, ia hanya sedang mempertimbangkan apa yg akan terjadi kedepannya khususnya saat lomba.

"Jujur vin, saya takut bila kamu kelelahan" risau pak bayu.

"Basket itu bukan olahraga yg ringan, apalagi pasti lawan mu bukan lawan yg bisa di anggap remeh, bahkan Antrik saja sudah termasuk lawan yg sulit"

Ya vino akui Antrik bukan lawan yg mudah, bagaimanapun meski mereka berteman, dalam perlombaan mereka tetap saling melawan.

Meski dalam latihan Antrik selalu kalah tapi bisa saja kan bahwa mereka hanya mengetes kemampuan vino dkk.

"Atau bagaimana bila kamu mengikuti salah satu lomba saja?" Usul pak bayu.

Vino menatap pelatih bela dirinya itu dingin, bagaimanapun nanti itu sudah ada dalam prediksi nya, ia sudah menyiapkan kemampuannya jauh-jauh hari.

"Tidak" singkat vino.

"Saya tau bagaimana kamu, jadi saya akan ikut apapun keputusan kamu" putus pak bayu.

Aku Bukan Dia ( kita Berbeda )حيث تعيش القصص. اكتشف الآن