05: Bukan Aku!

1.8K 107 0
                                    

Happy Reading....
Pagi ini, Azka memutuskan untuk ikut main bersama teman-temannya. Itung-itung refresing, setelah enam hari bersekolah.

Dia menaiki anak tangga dengan cepat, hingga sampailah pada lantai lima apartementnya Tomi. Tanpa permisi Azka langsung masuk saja.
Pemandangan layaknya kapal pecah.

"Anjir dibales cug." Satya menggigit jarinya setelah mendapat notifikasi dari benda pipih yang lagi dia bawa itu.

"Siapa?" Kepo Azka menjulurkan lehernya ingin tahu.

Berhasil mengetahui nama kontaknya, Azka mendengus.

"Lo nggak takut dimakan?" Sahut Tomi yang lagi main ps bersama Andra.

"Lo pikir harimau."

"Galaknya dia persis harimau nyet." Tomi melirik Satya sekilas, dia harus fokus mengalahkan Andra yang mempunyai skill ps tingkat dewa.

"Galak tapi cakep mah nggak apa." Satya tersenyum sendiri dibalik benda pipihnya.

Azka menggelengkan kepalanya jengah, lelaki itu beranjak berdiri menghampiri mereka berdua.

"Gantian." Azka menepuk pundak Tomi.

"Nih." Tomi menyerahkan stick ps nya.

Azka duduk bersila disamping Andra dan mulai fokus memainkan permainan ini.

Azka duduk bersila disamping Andra dan mulai fokus memainkan permainan ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue beliin mie ayam didepan ya?" Itu suara Tomi.

"Hoo Tom," saut Satya.

Tomi beralih menatap Azka dan Andra, sepertinya mereka berdua juga sadar tengah diperhatikan Tomi. Andra menganggukkan kepalanya.

"Taik lo Ka" Andra bersuara.

"Semalem ngapa kaga datang?"

"Mumet." Jawab Azka seadanya.

"Alah mumet, mumet." Andra memutar bola matanya malas.

"Serius gua." Saut Azka masih fokus memingarkan stick.

"Kenapa lo nggak ngajak gue?" Di atas kasur milik Tomi, Satya menyimak obrolan mereka berdua.

"Ma to the les." Sahut Andra.

Satya yang merasa kesal dengan jawaban Andra langsung mengambil bantal empuk warna putih di sampingnya. Dia melayangkan bantal tersebut mengenai kepala Andra berkali-kali sampai Andra kehilangan fokusnya.

"Bangsat! Jadi kalah kan." Andra mengusap wajahnya yang tertempel beberapa helai kapas.

Azka terkekeh, "Udah deh Ndra, skill lo masih sama-sama aja. Pro dikit ngapa?"

"Gara-gara lo!" Andra memukul bantal tadi ke kepala Satya.

"Goblok. Kapuknya keluar anjir!" Azka menyengit, kapuk yang berterbangan membuatnya batuk.

AZKARINO✔️[TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang