18: Feel So High

1.5K 87 0
                                    

Happy Reading, I Hope You Enjoy!
Kansa merapatkan jaket levis nya, angin malam yang berhembus begitu menusuk di kulit kuning langsat  gadis berusia tujuh belas tahun itu.

"Masih lama ya mas?" Tanya nya pada penjual nasi goreng yang mungkin hanya berselisih beberapa tahun dengan dirinya.

"Wah mbak, tujuh piring lagi mbak." Jawab mas-mas penjual nasi goreng ter-enak menurut Kansa.

Kursi-kursi pelanggan juga dipenuhi hingga Kansa harus rela mengantri dengan berdiri.

Kansa menghampiri motor yang terparkir tidak jauh dari sana, sepertinya dia harus mengalah malam ini. Perutnya terlanjur perih, meminta segera diisi.

"Mirip Azka." Batin Kansa melihat lelaki terduduk di depan sebuah toko yang sudah tutup.

"Ah nggak mungkin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ah nggak mungkin." Kansa menyingkirkan pikiran tentang Azka, dia memang menyukai Azka tapi masa iya sampai mengira orang lain itu Azka.

Melewati laki-laki itu, Kansa mematikan mesin motornya. Dia benar-benar mirip Azka. Apa iya itu dia? Ngapain dia sendirian disitu? Seperti orang hilang.

"Azka?" Cicit Kansa mendekati lelaki yang tengah menutup wajahnya menggunakan tangan.

"Ka?" Kansa semakin yakin, saat melihat motor terparkir disampingnya ialah motor Azka.

Azka mendongak, menatap Kansa yang menjulang tinggi di hadapannya.

"Azka lo ngapain disini?" Tanya Kansa merendahkan tubuhnya di sebelah Azka.

Gadis itu tersentak, tanpa dia duga Azka memeluknya erat. Tangan Kansa yang gemetar lantaran mendapat perlakuan tak terduga dari Azka hanya bisa mengelus pundak itu perlahan tanpa mampu berkata-kata.

"Kansa." Panggil Azka serak.

"I-iya? Ada apa Azka?" Tanya Kansa dalam posisi Azka masih memeluknya.

Azka melepas pelukannya, memegang kedua pundak Kansa sambil menatapnya sendu.

Aneh, Kansa mencium sesuatu dari tubuh Azka. Seperti....

Alkohol.

Tidak lama tiba-tiba Azka terkekeh tanpa sebab, "Mereka semua tidak waras, hanya kita berdua yang waras." Azka menyenderkan punggungnya pada tembok lagi.

"Lo ngapain disini sendirian Ka?"

"Nenangin diri dari iblis jahanam." Jawab Azka diakhiri kekehan kecil keluar dari mulutnya.

"Lo mabuk?" Tanya Kansa meneliti sekitar tubuh Azka, dan benar saja. Dari balik pinggang kanan lelaki itu terdapat sebotol minuman yang tersisa setengah.

"Ka. Kenapa begini? Kalau ada apa-apa cerita, jangan kaya gini."

"Ssst." Azka menempelkan jari telunjuknya pada bibir merah Kansa.

AZKARINO✔️[TAMAT]Where stories live. Discover now