03. Penantian

14 5 0
                                    


"Ca gimana kabar Kak Aga?" Tanya gadis dengan rambut sebahu itu, "Oiya kemarin gue liat dia sama Lisa di Angkringan tau" sambungnya, "gue udah bodoamat sama dia, dan please gue mohon jangan pernah kasih info tentang dia ke gue lagi. Gue pengen move on gaiss" ungkap gadis itu frustasi.

Lama tak bertemu, akhirnya mereka dipertemukan dikedai Seblak samping sekolah nya dulu. Alchia Anatasya atau kerap di panggil Caca, adalah gadis tersebut. 3 tahun lamanya ia mengagumi kakak kelas semasa sekolahnya dulu.

"Anjir gila lo ca, gue kira lo udah move on. Pantes aja lo dideketin cowo gamau terus" Celetuk Via gadis berambut sebahu itu. "jangan bilang lo trauma". Sambung gadis berponi itu, Susan.

"Iya, Gue takut jatuh cinta sendirian" ungkap Caca, ia kembali mengingat masa SMA nya dulu.

Cirebon (2017)

Cinta pandangan pertama, Terlihat konyol memang. Tapi itu nyata yang dialami Caca. Remaja kelas 10 SMA, Semenjak pertemuannya di parkiran sekolah dengan kakak kelas yang menolong saat motor kesayangannya mogok. Caca bertekad ingin lebih jauh mengenalnya. Misi pertamanya, ia ingin mengetahui nama lengkap pemuda itu.

"Vi, lo kenal sama orang itu ga?" tunjuk Caca pada pemuda berseragam olah raga yang sedang memegang bola basket itu. "Oh itu mah kak Rangga, anak band dia Ca" jawab Via.

"Misi pertama terselesaikan" cicit Caca. "Hah Misi apa lo?"sambung Susan. Karna terlanjur diketahui kedua temannya, ia akhirnya memberitahu sebuah misi yang direncanakaan untuk mendekati kakak kelas tersebut.

"Ca lo jangan ngadi-ngadi deh, anak band terkenal fuckboynya. Nanti lo sakit hati" tukas Susan, "Ga semuanya kali, please bantuin gue ya. Gue pengen deket sama dia" bujuk Caca pada kedua temannya. Mau tak mau kedua temannya mengiyakan permintaan Caca, mau bagaimana lagi, jika Caca sudah memiliki keinginan tidak gampang untuk dibelokkan.

"Ca, gue dapat info nih. Katanya kak Rangga ngisi acara di Cafe Merdeka. Ini yang punya cafe temen gue" bisik Via saat pembelajaran berlangsung, "Hah serius lo ? jam berapa?" tanya Caca dengan nada berbisik. "Alchia, kamu sedang apa? Perhatikan yang saya jelaskan." Ucap Bu Ani.

....

Suara nada dering menggema, membangunkan seorang gadis dari tidur lelapnya. "Halo?" ucap Caca dengan nada khas orang bangun tidur.

"Lo Jadi Kesini Gak, Gue Lumutan Anjir" , ucap pemilik suara di sebarang sana, "kemana ? gue lagi datang bulan hari pertama" balas Caca. "ASTAGA CACA, BENTAR LAGI KAK RANGGA TAMPIL" suara tersebut adalah suara Via seketika naik satu oktaf membuat telinga siapapun yang mendengarnya sakit.

"HAH SERIUS, OKE GUE OTW", pungkas Caca. Memang fase datang bulan hari pertama itu sangat luar biasa, selain dapat merubah mood tiba-tiba, rasa sakit yang dirasakan tak kalah hebatnya.

15 menit perjalanan menuju tempat tujuan, berhasil dilalui Caca."San, gue baru liat malaikat setampan itu sumpah. Boleh gasi gue bawa pulang aja sekarang" ucap Caca dengan mata tak berkedip. Kini giliran band yang dibawakan Rangga tampil, pria berbaju hitam dengan membawa gitar itu adalah sosok Rangga, alunan merdu yang dinyanyikannya seakan membuat pengunjung cafe terpesona.

"Hai Kak, gue Caca. Boleh minta foto ga kak?" cetus Caca ragu-ragu, ia memberanikan diri menghampiri kak Aga. Malu yang Caca rasakan, karna tak ada satu orangpun yang ia kenal dari mereka. "Oh hai, boleh. Lo anak SMA Rajawali kan?" balas kak Aga. Anggukan Caca menandakan ia bersekolah disitu, "Kesini sama siapa? Udah malem lo ga pulang?". Modus Caca akhirnya berhasil, ia dengan sengaja telat pulang karna ingin menghampiri kak Aga untuk sekedar meminta foto bersama, padahal ia ingin Kak Aga menawarkan diri untuk mengantarkannya pulang.

Waktu LuangWhere stories live. Discover now