11. Mantan Gebetan

7 4 0
                                    

Jadi penggum rahasia seseorang adalah hal yang biasa, namun bagaimana jadinya ketika kalian mengagumi seseorang dan sudah cape dalam cinta sendiri yang akan berniat untuk move on tapi malah orang yang kalian kagumi datang dengan sebuah lamaran ? Kaget ? Syok ? Bahagia ? Atau sedih ?

Itulah yang di rasakan Hilya Nazifa atau kerap di panggil Zifa, ia mengangumi kakak kelas nya selama 4 tahun dengan kata frienzone. Karna sangat jelas, jika sahabatan antara laki-laki dan perempuan tidak murni sahabat pasti di antaranya ada yang mempunyai rasa, seperti Zifa.

" Faa, Lo ga cape suka sama ka adib" tanya temannya, Syafa.

" Engga"

" Cinta sendiri an itu cape loh faa" katanya.

Ia tak masalah dengan cinta sendiri, selagi tidak merugikan siapa pun kenapa tidak?. Itu yang di fikiran Zifa saat itu.

Namun semuanya berubah setelah ia mengetahui kabar ka adib mempunyai pacar baru, dan pacarnya di post di media sosial. beruntung sekali pacarnya bisa memiliki ka Adib  yang dari rupa sangatlah tampan, dengan sikap yang humoris, menghargai wanita, pokoknya paket komplit.

" Anjir Faa Lo liat postingan nya ka adib ga ?" Tanya Syafa heboh, " gue belum buka instagran sya" jawab Zifa

" Mending buruan Lo buka, dia post foto bareng cewe anjir"

Deg, hancur sudah perasaan Zifa saat melihat postingan ka adib. Tanpa permisi cairan yang berasal dari mata akhirnya runtuh juga setelah sekian lama tidak menetes.

" Kalo mau nangis gapapa nangis aja fa" ucap Syafa menenangkan, Karna di beri kata-kata seperti itu Zifa langsung meringkuk mengeluarkan kesedihan nya lewat air mata.

" Hai ka Adib" sapa Zifa, yang di sapanya adalah ka adib sang pujaan hatinya. Walaupun dalam dada ia menyesakkan tapi di depan ka adib harus terlihat ceria.

" Hai Zifa, gimana kabar Lo?" Tanyanya balik,

Hari ini Zifa sengaja bertemu dengan ka adib berupaya untuk menegaskan apa yang di post itu apakah benar sang pacar.

" Oiya baik kak, Lo gimana ?"

" Gue juga, tumben ngajak ketemu jam segini. Ada apa fa"

Memang tak biasanya Zifa keluar habis magrib, orang tuanya termasuk penganut strict parents.

" Eee.. jadi gini ka" gugup Zifa, sebenarnya dari rumah ia sudah bertekad untuk menanyakan prihal post an itu, namun karna terlalu gugup jadi ia tak tersampaikan.

Tekad Zifa kali ini sudah bulat, ia akan move on dari ka adib, mengingat sekarang ka adib sudah wisuda dan pasti akan sibuk kerja. Zifa akan fokus dalam kuliahnya lalu setelah lulus ia akan berencana melanjutkan S2 di luar negri karna dengan begitu, kesempatan untuk bertemu ka adib tidak ada lagi.

Hari ini adalah hari kelulusan nya, ia resmi mendapat gelar selama perkuliahan 4 tahun.

Seperti mahasiswa pada umumnya ia senang jika orang tersayang datang di hari wisudanya, tak munafik bagi Zifa sangat mengharapkan ka adib datang dengan memberinya bucket bunga, seperti teman-temannya. Ada yang beberapa dilamar saat hari wisudanya. Namun yang di tunggu tak kunjung datang, harapan zifa pada ka Adib sudahlah sirna tergantikan dengan rasa kekecewaan.

Pengangguran, itu sematan bagi mahasiswa yang baru lulus. Sematan itu juga kerap melanda Zifa, kini ia resmi menjadi pengangguran dan beban keluarga.

" Zifa kamu habis ini mau kemana ? Kerja atau lanjut S2" tanya sang ayah

" Aku mau lanjut yah, tapi tidak di Indonesia"

" Waduh, jangan jauh-jauh nak. Kampus S2 di Indonesia banyak yang bagus ko" timpal sang ibu merasa khawatir anak semata wayangnya harus merantau ke negri orang.

Waktu LuangWhere stories live. Discover now