PART 9: Calla Lily

816 100 3
                                    

Sambil melipat rok tiga per empat hitamnya, perempuan itu berjongkok di depan pot bunga dekat pintu apartemen. Senyum lembut berada di bibirnya saat dia menyodorkan bungkus kecil makanan ringan kucing yang sudah terbuka pada dua ekor anak kucing, memakannya secara bergantian dengan lahap.

Dirasa makanan tersebut sudah habis, dia lekas beranjak pergi dengan perasaan sedih mendengar kucing-kucing itu mengeong minta lebih.

Sekarang masih subuh, angin semilir menerpa wajahnya yang cantik. Sambil merapatkan kardigan putihnya, perempuan itu duduk dengan rapi di kursi taman apartemen tersebut untuk menunggu seseorang untuk memanggil menghampiri dan memanggilnya, "Park Nahee!"

***

Semua orang terlihat sibuk menata perabotan kafe yang nantinya akan berfungsi sebagai properti pemotretan. Perempuan bernama Nahee itu duduk di sofa kafe dekat pintu, menuruti apa kata managernya. Dia sedang menunggu makeup artist-nya yang akan sedikit terlambat akibat macet.

Tidak etis rasanya ketika semua orang sibuk sementara dia bersantai sendirian. Jadi, Nahee beranjak dari duduknya untuk membantu memindahkan properti-properti pemotretannya nanti.

Kalau kalian bertanya-tanya pemotretan apa yang akan Nahee lakukan, jawabannya adalah pemotretan bantu teman. Dilakukan di awal pagi hari karena akan ada dua tempat yang dijadikan pemotretan pakaian bisnis milik temannya dan ada kelas sore yang harus Nahee hadiri hari ini.

Seorang perempuan memasuki kafe dengan langkah terburu-buru bersama seorang wanita di belakangnya. "Nahee! Maaf ya lama." Seru perempuan itu setelah memperkenalkan wanita yang dia bawa, seorang makeup artist. "Santai aja," Nahee tersenyum ramah lalu meletakkan vas bunga di meja.

"Pas banget ini udah selesai. Lo ngebut ya?" tanya Nahee kepada temannya, si pemilik bisnis dan dijawab dengan kibasan rambut angkuh sambil mengatakan bahwa dia mengebut seperti pembalap, mengundang tawa keduanya. "Gak heran. Kim Doyeon gitu lho!"

***

Lokasi kedua, museum. Lebih tepatnya di taman tengah museum yang berisikan bunga musim panas yang indah. Nahee menuruti arahan fotografer dengan mudah karena dirinya adalah seorang model lepas. Semuanya berjalan lancar sampai dimana dia tidak sengaja melihat sosok yang familiar di balik si fotografer.

Yeonjun?

Fokus Nahee buyar seketika. Awalnya dia tidak yakin kalau orang itu adalah Yeonjun, tapi kini dia yakin setelah Yeonjun berbalik badan sepenuhnya. Tertawa dengan laki-laki yang Nahee tidak pernah lihat.

Nahee menyaksikan peristiwa itu dengan tidak suka. Nahee tahu perasaan ini salah, perasaan yang pernah ada empat tahun lalu, tapi dia tidak dapat mengontrol perasaan itu saat ini. Perasaan yang selalu ada tiap dia melihat Yeonjun dekat dengan orang lain, siapapun itu. Bukan karena dia posesif, katanya, tapi karena Yeonjun memiliki ketertarikan terhadap dua jenis kelamin.

Mantannya itu dapat menyukai siapapun. Nahee sangat paham hal tersebut dan karena itulah dia cemburu dengan apa yang barusan terjadi.

Jangan-jangan itu yang katanya Beomgyu?

"Nahee?"

Nahee seperti kembali ke dunia nyata, dimana dia sedang melakukan sesi pemotretan. "Ah... ya? Maaf, tadi ada yang sedikit menggangguku." ucap Nahee sambil membungkuk minta maaf kepada fotografer dan staf yang ada di sekelilingnya. Setelah itu, Nahee melanjutkan pemotretannya dengan profesional.

Nahee meletakkan punggungnya ke sandaran sofa. Sekarang dia, Doyeon, dan fotografer sedang berada di kafe yang sebelumnya menjadi lokasi pemotretan. Pekerjaan mereka sudah selesai kecuali memilih foto-foto yang paling tepat untuk digunakan. Sebelum itu, mereka harus mendinginkan kepala mereka terlebih dahulu.

POPULAR • YeongyuWhere stories live. Discover now