PART 4: Supir Harian

1.6K 200 23
                                    

Beomgyu merebahkan dirinya di kasur empuknya. Seharian di kampus membuat badannya terasa akan copot semua. Setelah kira-kira dia merasa telah memejamkan matanya sekitar lima menit, Beomgyu mengambil ponsel yang dia lempar tadi ke kasur.

"LAH ANJIR UDAH JAM 6???" teriaknya.

Iya, lima menit tadi hanyalah halu. Aslinya Beomgyu sudah menutup mata selama tiga jam–basically dia tertidur.

Teriakan Beomgyu tadi mengundang teriakan lain, yaitu teriakan mamanya dari lantai bawah.

Beomgyu tidak mendengar itu karena langsung melesat pergi untuk mandi. Dia ada janji bersama teman-temannya–lebih tepatnya teman band–di kampusnya jam tujuh nanti.

Dengan terburu-buru Beomgyu menuju lantai bawah dan menemukan Yeonjun sedang mengobrol dengan mamanya di ruang tengah. Merasa ada yang memperhatikan, Yeonjun menolehkan kepalanya dan benar saja, ada Beomgyu di sana sambil memberikan tatapan, "lo ngapain di sini?"

"Udah bangun?" tanya Yeonjun.

Beomgyu mendengus lalu mendekati mamanya. "Ma, aku izin ke rumahnya Hueningkai dulu ya? Mau ngurusin band." pamitnya kepada mama.

"Gak makan dulu?" tanya mamanya. Beomgyu hanya menggeleng lalu menyengir. Memang, dari dulu Beomgyu itu susah buat makan malam.

"Dah ya ma, aku pergi dulu!" Sebelum Beomgyu pergi, Yeonjun menyela dengan pertanyaannya. Menanyakan Beomgyu pergi dengan siapa dan pertanyaan itu juga ditanyakan oleh mama.

"Naik ojol, hehe...." Jawabnya.

Mama mengernyitkan dahi. "Malem gini naik ojol? Ntar kalo nyasar susah buat balik, gimana?"

"Ya makanya beliin aku kendaraan." jawab Beomgyu enteng sebelum mengerucutkan bibirnya. "Udah ya, udah deket-"

"Bareng gua aja sini." kata Yeonjun.

"Gak mau-"

"Kebetulan gua juga udah mau pulang."

"Tapi ojolnya udah di-"

"Cancel. Abis itu gua urus," terus Yeonjun berpaling ke mamanya beomgyu. "Tante, aku pulang sekalian anter Beomgyu ya?" pamitnya, sekalian izin untuk mengantar anak bungsu kesayangan mama Choi.

Mama langsung mengiyakan dengan cepat. Dia merasa tenang kalau Beomgyu bepergian bersama Yeonjun karena dia sudah lama mengenal Yeonjun.

***

Situasi mobil saat itu hening, hanya ada suara kak GPS yang mengoceh sendiri. kasian.

"Katanya mau ngurusin tugas negara?" Yeonjun mencoba memulai percakapan. Yeonjun kira tugas negara itu tugas kuliah.

Beomgyu menghela napas. "Ini juga tugas negara." Jawabnya sambil memainkan straps tasnya.

Setelah itu suasana hening kembali menyelimuti mereka. Beomgyu masih mengantuk dan Yeonjun juga lagi gak ada topik pembicaraan yang pas.

Saat tinggal belok kanan buat masuk ke komplek rumahnya Hueningkai, Yeonjun memilih untuk jalan lurus. Beomgyu yang menyadari kalau Yeonjun tidak mengikuti alur dari GPS yang sekarang sudah ribut memberi arah yang sebenarnya hanya bisa menatap Yeonjun bingung. Dia terlalu lelah untuk mengatakan sesuatu.

Seolah-olah Yeonjun tahu Beomgyu sedang bertanya-tanya, akhirnya dia menjawab, "Ke emsidi dulu, gua laper,"

Beomgyu semakin bingung. Kan yang laper dia, kok bawa-bawa gue?

"Gua tau lo juga laper. Drive thru aja, makannya di mobil. Jam segini emsidi biasanya rame." Lanjutnya.

Dan ya, Beomgyu memang lapar karena tadi dia tidak makan siang.

POPULAR • YeongyuWhere stories live. Discover now