PART 16: Overthinking

555 62 6
                                    

"Gua sayang banget.... Sama lo, Choi Beomgyu." ucap Yeonjun dengan penekanan pada kata-kata terakhir menggunakan sisa tenaganya, sebelum akhirnya dia tertidur kembali karena kepala dan kelopak matanya terasa sangat berat.

Yeonjun lalu kembali tertidur dengan masih di dalam pelukan Beomgyu yang diam membeku. 

Walaupun begitu, tubuhnya terasa sangat panas, terutama wajahnya yang kalau orang lain lihat sudah merah seperti tomat yang dia benci. Selain itu, jantungnya juga berdetak sangat kencang sehingga rasanya Beomgyu dapat mendengar detak jantungnya sendiri.

Otak Beomgyu masih memproses tentang apa yang Yeonjun katakan tadi, sambil memikirkan apakah dia salah dengar karena dirinya juga sedang mabuk sekarang.

"Ini.... Salah denger kan...." gumam Beomgyu yang hampir seperti bisikan.

Beomgyu tidak yakin, tapi diam-diam dirinya berharap kalau dia tidak salah dengar.

***

Beomgyu menarik selimutnya sampai menutupi setengah kepala lalu bergeser merapat maju untuk mencari kehangatan. Kepalanya yang pusing mendorongnya untuk tidur lebih lama. Tapi anehnya, entah mengapa dia dapat merasakan dahinya bersentuhan dengan sesuatu yang mirip kulit manusia.

Kulit.... Manusia?

Dengan cepat Beomgyu membuka matanya sambil berharap adegan yang biasa ada di drama korea bergenre romantis tidak akan terjadi padanya. Tapi nyatanya, adegan itu sedang berlangsung saat ini. Di hadapannya, Yeonjun sedang tertidur tenang tanpa atasan di sampingnya.

Kenapa dia tidur gak pake atasan?????????????????????????

Mata Beomgyu melebar dan hal pertama yang dia lakukan setelah itu adalah menendang sambil mendorong tubuh Yeonjun dengan kencang karena refleksnya menyuruhnya berbuat demikian.

Beomgyu lebih terkejut lagi saat mendengar suara benturan antara tubuh Yeonjun dan lantai kamar yang begitu keras, diikuti dengan suara erangan Yeonjun karena punggungnya mendarat terlebih dahulu. Setelah kesadarannya penuh kembali, Beomgyu duduk dan buru-buru memeriksa sahabatnya.

"Lo– lo– gak apa-apa...?" tanya Beomgyu takut-takut sambil menengok Yeonjun yang sedang meringkuk kesakitan di lantai sambil mengelus punggungnya.

"Yeonjun–"

"KENAPA GUA DITENDANG SIH?! SAKIT TAU!"

"Ya– YA LO KENAPA TIDUR GAK PAKE ATASAN? DAN JUGA, kenapa gue bisa di sini...?" suara Beomgyu mengecil di pertanyaan kedua karena dia berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi dengan kepalanya yang sedikit pusing.

Yeonjun yang sedang mengusap pantat kesayangannya yang tadi juga mencium lantai menghentikan kegiatannya untuk menoleh ke Beomgyu sambil mengerutkan kening, lalu bertanya,

"Lo gak inget apa?"

Oh God. Not this question.

"Apa dah! Jangan kayak yang di drama-drama gitu!" Hardik Beomgyu. Dia merinding mendengar kalimat itu secara langsung.

Beomgyu memang bukan penonton sejati drama-drama yang ada, tapi dia sudah menonton cukup banyak drama di selang kegiatan-kegiatannya. Terutama jika dia sedang stres dan lelah dengan rutinitasnya. Jadi, tidak heran kalau peristiwa yang terjadi padanya saat ini mengingatkan Beomgyu pada adegan-adegan cliche yang ada di drama.

"Hah? Apa sih! Serius, lo gak inget kenapa lo bisa di sini?" tanya Yeonjun dengan tidak terima karena bentakan Beomgyu.

Akhirnya Yeonjun menceritakan apa yang terjadi, tentunya versi sudah disaring.

POPULAR • YeongyuWhere stories live. Discover now