PART 17: Each Other's Driving Force

441 59 26
                                    

Driving force: pengaruh atau penyebab utama, baik fisik maupun metaforis yang menyebabkan sesuatu yang lain terjadi atau berlanjut.











Sejak hari itu, Yeonjun tidak dapat tidur dengan nyenyak. Dia terus mengutuk dirinya karena sudah mencium sahabatnya sendiri.

Ya walaupun kecupan doang sih.

Belum lagi pengakuan yang lolos dari mulutnya tanpa bisa direm dan parahnya, ketakutan Yeonjun terjadi, yaitu Beomgyu menghindari dirinya.

Awalnya hanya Yeonjun yang menghindarinya karena malu, tapi lama kelamaan dia dapat merasakan bahwa Beomgyu melakukan hal yang sama. Yeonjun berusaha untuk tidak berpikir buruk tentang alasannya, tapi bisa saja Beomgyu menjauh karena pengakuannya.

"Lo kenapa ikutan juga sih, Gyu!" gerutu Yeonjun dalam monolognya di depan kompor.

Yeonjun sedang menggoreng telur mata sapi sebagai teman nasi putih hangatnya beserta kecap asin dan minyak wijen.

Dua hari kemarin Yeonjun terus-terusan makan mi instan karena niat untuk memasak atau memesan makanan sirna akibat memikirkan tindakan bodohnya waktu itu.

Karena sibuk bermonolog, Yeonjun hampir menghanguskan telur mata sapinya.

***

Hari kelima setelah Yeonjun menyadari kalau Beomgyu juga menghindarinya. 

Sebenarnya tidak apa-apa jika mereka jarang bertemu karena kesibukan masing-masing, terutama saat jadwal Yeonjun yang sangat padat seperti sekarang, tapi akan menjadi masalah jika intensitas chatting mereka berkurang hingga akhirnya tidak berbicara satu sama lain.

Di hari pertama Yeonjun sadar akan hal itu, dia sedikit bersyukur karena tidak harus menghadapi situasi canggung dengan Beomgyu, tapi bodohnya, fokusnya mulai menghilang.

Contoh, saat dosennya bertanya padanya tentang anggota kelompok untuk tugas yang akan datang, seharusnya Yeonjun menjawab Doyeon, tapi nama yang keluar dari mulutnya adalah Beomgyu.

Yang punya nama alias Doyeon sebagai penggemar kedua manusia itu langsung heboh di kursinya.

Hari kedua, Yeonjun sakit kepala. Dia sudah memikirkan berbagai topik hanya untuk mengobrol dengan Beomgyu via teks, tapi yang diterimanya hanya balasan-balasan singkat.

Sebenarnya Yeonjun maklum karena dia tahu bagaimana sibuknya anak-anak DKV dengan tumpukkan tugasnya, tapi yang ini tetap membuat Yeonjun pusing.

Hari ketiga, rasa rindu Yeonjun bertambah tiga kali lipat. Apalagi hari kedua ini diakhiri dengan tanpa teks pesan satupun. Kalau saja dia tidak harus pergi keluar kota hari ini, saat ini Yeonjun akan berada di depan rumah Beomgyu untuk mengetahui kabar sahabatnya itu.

Hari keempat, jadwal Yeonjun hari ini adalah rapat unit kampus radio setelah kelas pagi.

Rapat ini diadakan untuk merencanakan pemilihan ketua UKM radio selanjutnya. Namun, di sepanjang rapat Yeonjun hanya memikirkan tentang pertimbangan untuk memulai percakapan teks duluan dengan Beomgyu. Tapi di saat yang sama, dia khawatir Beomgyu akan merasa risih.

Akhirnya, Yeonjun minta catatan adik tingkatnya yang giat menyimak rangkaian rapat tersebut, yang mana hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya.

Hari kelima, Yeonjun terlihat seperti orang yang sedang galau karena bertengkar dengan pacarnya. Yeonjun berguling ke sisi kasurnya yang lain sambil memandangi layar ponselnya yang mati.

Karena hari ini jadwalnya tidak terlalu padat, sempat terlintas di otak Yeonjun untuk menghampiri gedung fakultas Beomgyu. Ada dua pilihan, yaitu sebelum kelas siangnya atau setelah kelas siangnya.

POPULAR • YeongyuWhere stories live. Discover now