6 ♤ Budaya Patriarki

566 175 186
                                    

【☆】★【☆】

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

【☆】★【☆】

"Kita kerap kali menjumpai bahwa perempuan di Indonesia masih sering dituntut untuk bisa melakukan pekerjaan domestik, seperti mencuci dan memasak. Tidak hanya itu, ketika mereka tidak mampu melakukan pekerjaan tersebut, sudah pasti cibiran menjadi suatu hal yang tidak bisa dihindarkan. Hal ini disebabkan oleh budaya patriarki yang masih terlalu kental di Indonesia, di mana kedudukan laki-laki harus lebih tinggi dari perempuan. Lantas, apakah hal tersebut merupakan suatu hal yang benar? Masih pantaskah budaya tersebut diterapkan hingga saat ini?"

"Baik, itu mosi debat kita hari ini. Silakan dari masing-masing tim, baik tim pro maupun kontra untuk mendiskusikan hal tersebut. Saya beri waktu 10 menit untuk mencari sumber dan 5 menit untuk memberikan pernyataan."

Setelah beberapa pertemuan disuguhkan oleh berbagai materi, pertemuan pada Mata Kuliah Politik Gender hari ini dimulai dengan sesi debat antarkelompok yang sudah dibagi menjadi dua. Masing-masing tim tampak mulai sibuk mencari sumber dari berbagai jurnal untuk memperkuat argumennya dan mematahkan argumen lawan.

Debat merupakan kegiatan yang menyenangkan dalam pembelajaran karena berbagai opini dari kepala yang berbeda dapat dikemukakan. Namun, tak jarang pula dari mereka yang tidak bisa mengendalikan emosi dan nyaris menciptakan suasana kelas yang kacau.

"Silakan kepada tim pro untuk menyampaikan opening statment-nya selama 5 menit. Dimulai dari sekarang."

"Terima kasih kepada moderator yang telah memberikan kesempatan bagi tim pro untuk menyampaikan opening statment. Dewan Juri dan hadirin sekalian, budaya patriarki merupakan sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan utama dan mendominasi dalam peran kepemimpinan politik, otoritas moral, hak sosial, dan penguasaan properti."

"Namun, budaya patriarki tidak selalu terkesan negatif, budaya patriarki akan membuat laki-laki sadar bahwa dirinya memiliki tanggung jawab penuh untuk mengayomi keluarganya sehingga dia pastinya tidak ingin ada keluarganya yang menderita. Maka dari itu, kami dari tim pro menyatakan setuju bahwa budaya patriarki masih layak diterapkan di Indonesia hingga saat ini. Terima kasih, saya kembalikan kepada moderator."

Tepukan tangan terdengar memenuhi ruangan berukuran sedang ketika Banafasha selaku pembicara pertama dari tim pro selesai mengutarakan opening statment-nya.

Gantian tim kontra yang dipersilakan untuk mengutarakan opening statement dari mosi debat hari ini.

"Di zaman yang sudah makin modern, budaya patriarki terdengar kuno dan sudah seharusnya tidak diterapkan lagi di Indonesia. Kesetaraan gender harus dijunjung kuat, seperti yang telah kita ketahui bahwa tokoh pahlawan kita, R.A Kartini telah lama berjuang untuk membuat posisi wanita menjadi setara dengan laki-laki. Wanita tidak harus selalu menguasai semua pekerjaan domestik, wanita juga berhak merasakan kebebasan dalam segala hal, menempuh pendidikan yang setara atau bahkan lebih tinggi dari kaum laki-laki maupun menjadi seorang wanita karier."

Tulisan untuk ZerganWhere stories live. Discover now