8 ♤ Akibat Kerja Kelompok

481 167 90
                                    

【☆】★【☆】

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

【☆】★【☆】

Frea mencepol rambutnya dengan asal, kaki jenjangnya terus berjalan menyusuri jalanan yang lumayan sepi. Gadis itu kemudian merenggangkan otot-otot di tangan dan juga kepalanya hingga menimbulkan bunyi khas. Peluh terlihat mulai membanjiri wajah lelahnya. Seharian ini Frea menghabiskan waktu di kampus, untuk menuntut ilmu, meliput kegiatan di kampus, melaksanakan kewajiban untuk piket di sekre, rapat organisasi, dan terakhir adalah kerja kelompok hingga pukul 22.00 WIB.

Sebenarnya, teman kelompok yang kebetulan kosannya dijadikan lapak mereka dalam mengerjakan tugas, sudah menawarkan Frea untuk menginap, tetapi Frea bersikeras untuk pulang lantaran merasa kurang nyaman jika harus tidur bersama teman, apalagi tidak terlalu dekat.

Frea terus menggerutu sepanjang jalan, tidak peduli jika ada orang yang melihat dan menganggapnya gila. Emosinya benar-benar terkuras karena kerja kelompok ini. Ya, judulnya saja kelompok, tetapi pembagian tugas paling banyak ada pada dirinya. Sementara itu, teman-teman kelompoknya lebih banyak bergosip tidak jelas, makan, bermain ponsel, dan paling-paling kerjaan yang berhasil mereka selesaikan hanya membuat bagian pendahuluan saja.

"Bade ka mana, Neng Geulis?"

Helaan napas terdengar dari mulut Frea saat langkahnya dihalangi oleh dua laki-laki berwajah sok seram karena nyatanya Frea tidak merasa takut. Ditatapnya penampilan laki-laki itu dari atas hingga bawah, decihan pelan akhirnya terdengar dari mulut Frea, seperti orang jarang mandi.

"Main-main dulu, atuh, sama kita." Salah satu dari mereka terlihat mulai lancang, menyentuh pipi Frea. Hal itu jelas saja berhasil membangkitkan emosi di dalam diri Frea. Namun, gadis itu masih diam seraya mengepalkan kedua tangannya dengan erat.

Sementara itu, dari kejauhan Attar yang posisinya dibonceng oleh Zergan, berusaha menepuk pundak Zergan berkali-kali dan menyuruhnya untuk berhenti.

"Itu ada cewek yang lagi digangguin, Gan. Harus kita tolongin, takut diapa-apain."

Namun, belum sempat mereka menghampiri, keduanya sudah dibuat melongo saat gadis yang niatnya akan mereka tolong, justru dengan mudahnya membuat dua laki-laki itu tersungkur di jalanan beraspal.

Frea menggulung lengan bajunya yang terasa mengganggu. Belum merasa puas dengan tindakannya barusan, Frea melayangkan pukulan tepat pada wajah salah satu di antara mereka. Berikutnya, Frea menarik baju yang digunakan oleh laki-laki yang tadi sudah berani menyentuh pipinya.

"Mau main-main lo sama gue? Lo pikir gue cewek yang gampang jadi korban pelecehan? Enggak, ya! Gue gak akan ngebiarin satu pun tangan-tangan kotor kayak lo gini, nyentuh-nyentuh tubuh gue!"

Tulisan untuk ZerganWhere stories live. Discover now