27 ♤ Triwulan I

249 54 70
                                    

【☆】★【☆】

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

【☆】★【☆】

Rapat evaluasi triwulan pertama BEM FISIP tahun 2023 baru saja selesai diselenggarakan di Ruang Rapat FISIP. Dari hasil rapat evaluasi tersebut, diketahui bahwa program kerja yang dilakukan oleh BEM selama 3 bulan pertama sudah mencapai 40% sehingga masih ada 60% lagi yang belum terlaksana.

Evaluasi yang dilaksanakan oleh Badan Legislatif Mahasiswa (BLM) FISIP Unpad ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja BEM FISIP selama tiga bulan terakhir, sesuai dengan amanat Konstitusi Keluarga Mahasiswa (Kema) FISIP. Pada rapat evaluasi ini, turut dihadiri oleh perwakilan dari setiap Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang berada dalam lingkup FISIP Unpad selaku tim peninjau.

Setiap departemen, memaparkan program kerja yang sudah terlaksana maupun yang belum terlaksana, serta kendala yang mereka hadapi selama masa jabatan dalam kurun waktu 3 bulan terakhir.

Saat ini, para anggota BEM FISIP, sudah kembali berkumpul di sekre—memenuhi ruangan yang tak begitu luas itu dengan percakapan hangat. Rasa lega juga tampak terlihat dari Zergan lantaran pada triwulan pertama ini, Laporan Pertanggung Jawaban mereka dapat diterima tanpa syarat. Artinya, kinerja mereka sudah dianggap berhasil meskipun sempat mendapat saran supaya proker ke depannya dapat terlaksana dengan jauh lebih baik.

"Terkait beberapa anggota yang gak aktif dan kurang bertanggung jawab, gue bakalan berusaha melakukan pendekatan dulu sama mereka, siapa tahu aja mereka memang punya kendala pribadi, yang bikin mereka susah buat membagi waktu antara kehidupan real life dan tanggung jawab mereka sebagai anggota BEM FISIP."

"Iya, Gan, selain lo juga, kita dari setiap departemen yang bersangkutan—bakalan melakukan hal yang sama, biar proker yang udah kita rancang, bisa lebih kerasa ringan kalo semua anggotanya kerja."

Zergan memberikan anggukan sebagai persetujuan terhadap kalimat yang baru saja diutarakan oleh Dipta.

"Gue mau bilang makasih banyak buat kinerja kalian selama 3 bulan terakhir, kalo bukan karena loyalitas kalian terhadap BEM FISIP, mungkin LPJ kita bisa berakhir mendapat kritikan dari BLM."

"Gimana kalo kita beli sesuatu? Sebagai perayaan dari kinerja kita selama 3 bulan ini dan sebagai penyemangat buat masuk ke Triwulan II. Gue yang traktir."

"Gas! Kalo soal makan gratis, gue gak bakal nolak, tapi lo yakin, Gan, mau beliin makanan buat semua anggota BEM?" Attar membayangkan bagaimana nasib dompet Zergan setelah ini, tapi kalau dipikir-pikir lagi, sepertinya Zergan juga tidak akan jatuh miskin hanya karena membelikan mereka makanan satu hari ini. Secara, kan, uang bulanan Zergan tidak seperti anak kos pada umumnya.

"Ya, yang murah-murah aja, ya, takut akhir bulan nanti gue cuma bisa minum air keran sambil makan angin." Zergan menyelingi kalimatnya dengan tawa. Meskipun Zergan berasal dari keluarga berada, yang bisa minta uang sepuasnya, tetapi Zergan selalu bersikap selayaknya mahasiswa yang biasa-biasa saja; nongkrong seperlunya, makan enak juga tidak selalu setiap hari. Katanya, sih, biar lebih terasa seperti anak rantau pada umumnya.

Tulisan untuk ZerganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang