31 ♤ Hampir Usai

181 17 37
                                    

【☆】★【☆】

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

【☆】★【☆】

Helaan napas terdengar dari mulut Frea saat menatap pintu Ruang UGD yang masih setia tertutup. Tangannya tampak gemetar, akibat menyaksikan kecelakaan itu tepat di depan matanya. Segala macam pemikiran buruk terus saja bersemayam di dalam kepalanya hingga air mata ikut turun, tanpa bisa ia cegah.

Frea menoleh saat suara langkah kaki terdengar. Dari kejauhan, Attar, Brayden, dan Dipta tampak sedikit berlari—menghampiri Frea di kursi tunggu. Wajah mereka terlihat sama paniknya dengan Frea, bedanya, mereka tidak menangis.

"Gimana, Fre?" Attar bertanya lebih dulu, saat baru saja tiba di hadapan Frea.

"Gak tau, masih ditangani. Gue takut banget, Tar. Kalo Zergan mati gimana? Mana masih ada setengah periode lagi dia jadi ketua BEM. Kasian banget, udah capek-capek ngurus BEM, pas mau akhir periode malah kecelakaan, mana belum selesai ngurus skripsi juga, 'kan?"

Attar memukul pelan lengan Frea, sembarangan sekali mulutnya dalam berbicara.

"Gak bakalan mati. Lo ngomong enak banget."

"Ya, gimana gue gak mikir begitu? Kecelakaannya tepat banget di depan mata gue, pas lagi mau nyeberang malah liat adegan kecelakaan segala. Mana Zergan lagi korbannya."

"Ya, udah, kita tunggu aja sampe dokternya selesai menangani Zergan. Semoga hasilnya yang terbaik." Perkataan Dipta dibalas anggukan oleh yang lain. Akhirnya, mereka memutuskan untuk duduk di sebelah Frea sembari menanti kabar terbaik dari sang dokter.

"Kayaknya Zergan abis nemuin Daisy, deh. Dia bilang ke gue kalo lagi ada masalah."

"Ya, elah, lagian si Zergan juga mau-mauan aja deketin cewek cacat kayak gitu. Kayak gak ada cewek lain lagi yang mau sama dia aja."

"Mulut lo jahat banget, Bray! Siapa juga yang mau ada di posisi Daisy?" Sebagai sesama perempuan, Frea jelas tidak terima jika mendengar perempuan lain direndahkan oleh laki-laki sehingga amarahnya ikut terpancing.

"Ya, makanya lo sama Zergan aja, Fre. Lebih cocok juga."

"Gue udah sama Bang Laskar."

Kalimat Frea barusan berhasil membuat mereka menatap Frea secara bersamaan, sementara Frea memilih berdecak kesal.

"Ngapa lo pada liatin gue? Cantik? Lo pada patah hati pas tau gue jadian sama Bang Laskar?"

Frea tersenyum, lalu mengibaskan rambutnya hingga mengenai wajah Attar dan Dipta, yang kebetulan duduk tepat di sebelah kanan kirinya.

"Susah emang, ya, jadi cewek cantik? Jadi jomlo terus, banyak yang ngincer, sekalinya nyoba ngelepas status jomlonya, banyak yang patah hati."

Attar langsung menoyor kepala Frea, membuat gadis itu menggeram kesal, lalu membalasnya dengan pukulan hingga berkali-kali.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 25 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Tulisan untuk ZerganWhere stories live. Discover now