13 ♤ Jakarta dan Kenangannya

397 117 109
                                    

【☆】★【☆】

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

【☆】★【☆】

"Etnis Muslim Rohingya merupakan imigran gelap yang belum mendapat status kewarganegaraan dari pemerintah Myanmar. Oleh karena itu, pemerintah Myanmar melakukan diskriminasi terhadap Etnis Muslim Rohingya tersebut. Hak kebebasan untuk bergerak bagi orang-orang Rohingya dibatasi secara ketat dan sebagian besar dari mereka tidak diakui sebagai warga negara Myanmar."

"Apakah Kasus Rohingya termasuk kejahatan genosida? Gunakan analisis yang tepat!"

Otak Frea langsung bekerja saat dosen pengampu Mata Kuliah Hukum Pidana Internasional selesai membacakan soal kuis super mendadaknya. Sebenarnya, Frea sendiri tidak mengerti apa yang ia dapatkan selama 2 tahun resmi menjadi anak Jurusan Ilmu Hukum. Frea pikir ia akan mendadak menjadi manusia super kritis yang mampu menganalisa berbagai permasalahan. Namun, nyatanya ia hanya mengandalkan keberuntungan yang syukurnya rutin menghampiri.

Sebenarnya, kuliah itu tidak begitu sulit jika niat mempelajari. Ya ... walaupun stresnya cukup banyak juga, sih. Namun, Frea merasa bahwa ketidakpahamannya diakibatkan oleh waktu yang dihabiskan untuk belajar secara online. Ya, apalagi penyebabnya kalau bukan si virus sialan itu?

Frea beralih pada selembar kertas yang masih kosong akibat pikiran yang malah berkelana. Namun, Frea juga tidak sebodoh itu sehingga ia masih tahu harus menjawab soal tersebut dengan menggunakan analisa seperti apa dan, ya, Frea mengamati Kasus Rohingya dari segi actus reus (tindakan jahat) dan mens rea (niat jahat).

Frea mengumpulkan kertas tersebut saat jam mata kuliah sudah habis. Ia tidak peduli dengan jawaban yang ditorehkan, tetapi intinya Frea menyimpulkan bahwa Kasus Rohingya termasuk ke dalam kejahatan genosida.

Berhubung sudah tidak ada kelas lagi, Frea bergegas keluar. Ia sedang tidak ingin berlama-lama di kampus, lagi pula tidak ada yang menarik. Namun, langkahnya langsung terhenti saat melihat Laskar berdiri di dekat pintu kelasnya.

"Kok, tumben lo ke sini? Ada janji sama orang?"

"Iya, gue nungguin calon pacar gue keluar kelas."

Frea tersenyum meledek, kemudian menoleh ke arah kelas, berusaha mencari siapa sosok yang dimaksud oleh Laskar. Namun, kelas sudah kosong.

"Gak ada siapa-siapa. Orangnya udah pulang?"

"Ceweknya, kan, yang lagi berdiri di depan gue."

Frea menyambut kalimat Laskar dengan tawa lumayan keras. Cowok itu, akhir-akhir ini memang sering kali menunjukkan sikap yang aneh. Calon pacar, katanya? Ya, jelas saja sampai kapan pun juga akan tetap menjadi calon karena, ya, nyatanya Laskar tidak pernah sekalipun terang-terangan menyatakan perasaannya kepada Frea. Jadi, ya, Frea selalu menganggap Laskar hanya bercanda.

Tulisan untuk ZerganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang