4. Still a weak lady

1K 193 11
                                    

"Nona apa perlu saya panggilkan dokter?" Tanya Frey yang melihatku tidur tengkurap di kasur.

"...Tidak usah"

Bianka berpikir jangan sampai Ayahnya, Duke Zoran tahu kalau badannya akan langsung sakit setelah bepergian. Dia kan setidaknya harus bisa kabur sewaktu-waktu. Apalagi Ayahnya itu menjadi sangat protektif terhadap Bianka semenjak kematian ibunya, bisa-bisa ia akan dikurung di dalam rumah selamanya.

"Maaf nona seharusnya kita kemarin tidak-"

"Enggak! A-aku juga kemarin mau kesana kok!"

'Kenapa badan ini sangat lemah sih?! Stamina perempuan bangsawan di era ini sangatlah payah!'

Sebenarnya yang disalahkan bukan eranya sih... Bianka-nya saja yang malas berolahraga. Ditambah sang ayah yang overprotektif yang tak mengijinkan anak perempuan semata wayangnya menyentuh senjata. 

Bianka-pun tidak melawan keinginan sang ayah, toh niatnya di dunia ini hanya untuk hidup dengan tenang. Kalau dia terlalu kuat, bisa-bisa dia bakalan ikut diseret oleh Cale, pria berambut merah itu kan sangat hobby mengumpulkan orang-orang kuat. Oleh karena itu Bianka memutuskan untuk tidak menjadi kuat, tetapi cukup untuk melindungi dirinya sendiri.

"B-baiklah jika begitu nona, ah omong-omong Tuan Putri Jopis ingin mengunjungi anda" Ucap Frey yang membuat Bianka langsung bangun dari posisi tengkurapnya.

"Tuan putri jopis? Kenapa? Kapan?" 

"Beliau bilang anda ingin melihat anjingnya, untuk waktunya beliau akan datang 3 hari lagi" Jelas Frey.

"Oh masih 3 hari lagi." Ucap Bianka sambil tidur tengkuap lagi. "Tunggu? Kenapa putri yang datang kesini? Bukankah seharusnya sebaliknya?" Lanjut Bianka terduduk lagi.

"Itu... saya kurang tahu nona"

'Apa mungkin karena ia sudah sadar akan kekuatannya? Apa mungkin ia akan menginterogasiku? Ah tapi kalau begitu kan...'

"Nona! Anda tidak perlu khawatir!" Seru Frey tiba-tiba membuat Bianka kaget. "Semua pelayan di kediaman ini akan mempersiapkan semuanya, jadi anda tidak perlu khawatir nona!" lanjutnya.

Bianka yang mendengar itu hanya menganggukkan kepalanya walaupun bukan itu yang ia khawatirkan.

.

.

.

"Senang bertemu anda lagi nona muda Bianka" 

"Saya menghadap bintang kerajan molden yang mulia putri Jopis." Salam Bianka yang membungkuk dengan anggun.

"Ya tuhan, angkat kepalamu." Ucap Jopis dengan nada yang elegan.

'Memang levelnya keluarga kerajan...'

"Silahkan tuan putri" Undang Bianka untuk memasuki ruang tamu yang ada di dalam mansion.

"Hm... Sungguh Rasa tehnya sangat enak, nona"

"Saya senang tehnya sesuai dengan selera anda putri" Jawab Bianka.

Kalau boleh jujur, Berbasa basi seperti ini bukanlah style Bianka mau berapa kalipun ia beregressi.

Jopis yang melihat Bianka sedikit kesulitan berbasa basi ala bangsawan pun tersenyum.

"Pengetahuan anda sudah cukup menakjubkan untuk gadis yang belum muncul di acara debutante nona" Puji Jopis.

'Hahhh... itu berarti kemampuan berbicaraku masih pas-pasan di mata para bangsawan, kan hanya tubuhku yang kecil umur didalamnya sudah tua'

The Lady Keeps Regressing (TCF Fanfic)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora