5. I Need Money!

1.1K 221 8
                                    

Satu tahun sudah terlewat dan saat ini Bianka sudah menginjak umur 14 tahun. Putri Jopis, seperti yang ia katakan mulai melawan Elisneh dengan agresif, sama seperti alur cerita novel Trash of the count's family.

Bianka sebenarnya masih bertanya-tanya kenapa Jopis kekeuh sekali membuatnya memanggilnya dengan sebutam 'eonni'. Padahal Bianka tidak melakukan apapun selain membuat kupu-kupu kuningnya mencari tahu sampai mana efek ilusi Elisneh ada.

Gadis itu juga mulai mencari tahu, tentang mengapa Teritori Ordell bisa dihancurkan di kehidupan ke-9 nya. Pasalnya Ordell Duchy itu adalah sebuah wilayah yang bisa tergolong kuat dan juga kaya. Apa jangan-jangan disini terdapat penyusup? atau memang Elisneh memang sudah menargetkan wilayah ini? 

Ayah Bianka, Duke Zoran Ordell, penguasa teritori Ordell saat ini, selalu bersifat netral dalam masalah perebutan takhta. Mungkin Elisneh tidak menyukai itu dan berfikir ia bisa saja mengkhianatinya kapanpun?

'itu juga masuk akal'

Manusia sudah seharusnya belajar dari kesalahan, dan hal itu juga pastinya berlaku pada Bianka yang sudah beregresi 11 kali. 

'Aku harus menanyakan ini pada ayah nanti'

Kesalahan yang Bianka buat adalah ia terlalu naif dan tidak mempertimbangkan situasi dan kondisi lingkungan sekitarnya dan apa yang mungkinsaja terjadi, ia tidak memikirkan masa depan. Setidaknya kali ini ia harus bisa memprediksi apa yang mungkin akan terjadi dengan orang-orang di sekitarnya, terlebih ia sudah membaca novel Trash of the count's family book 1. 

"Nona, saya dengar putri Jopis semakin agresif untuk melawan Putri Elisneh." Ucap Frey yang sedang merapikan rambut Bianka.

"Oh ya?" Tanya Bianka pura-pura tidak tahu.

"Benar nona! saya bingung, padahal dari segi politik, pengikut dan bahkan keuangan putri Elisneh sudah dipastikan lebih unggul! Kenapa putri Jopis nekat ya?" 

Bianka menutup buku novel yang sedari tadi ia pura-pura baca agar frey tidak menyadari apa yang Bianka pikirkan sedari tadi.

"Frey kau tahu... setiap cerita itu hanyalah potongan-potongan skenario yang ditulis oleh penulis, setiap adegan, setiap peristiwa yang kita baca hanyalah beberapa bagian yang dituliskan oleh penulis."

"???" 

"Kita para pembaca hanya tahu bagaimana sang pahlawan mengalahkan musuh dengan cepat, bukan fakta bahwa mungkin sang pahlawan hanya ingin cepat berleha-leha di atas kasur. Atau mungkin fakta bahwa si pahlawan dengan keren memperhatikan situasi di sekitarnya, bukan fakta bahwa mungkin si pahlawan sedang mengidam Ramyeon."

"Nona... satu-satunya orang yang akan mengidamkan ramyeon disaat-saat penting hanyalah anda." Jawab Frey dengan muka datar.

"Inikah jawaban yang aku dapatkan setelah mengajarimu cara membuat Ramyeon?!" Tanya Bianka.

"Maafkan saya nona, tapi orang yang kuat memakan ramyeon di kediaman ini hanyalah anda"

'Ah... iya juga... orang-orang di dunia ini tidak menyukai pedas'

"Tapi nona apa hubungan cerita tentang pahlawan itu dengan hal yang saya tanyakan?" Tanya Frey dengan wajah bingung.

"Huft... Kita tidak tahu apa yang terjadi dengan yang mulia putri Jopis, jadi hal yang bisa kita lakukan hanyalah bersifat netral sama seperti ayah." Jawab Bianka.

"Ah... Begitu, nona apa anda akan tetap memakai anting ini?" Tanya Frey lagi yang dijawab dengan anggukan oleh Bianka.

"Apa anda begitu merindukan nyonya?" Gumam Frey namun tidak terdengar oleh Bianka karena gadis itu sibuk memikirkan beberapa pertanyaan yang akan ia tanyakan dengan sang ayah di acara makan pagi hari ini.

The Lady Keeps Regressing (TCF Fanfic)Where stories live. Discover now