17. Korea

1K 189 2
                                    

Bianka sekarang melihat tempat sekelilingnya, bangunan hancur, lantai semen yang hancur, dan juga tempat yang sangat memprihatinkan.

Ini adalah masa-masa dimana monster belum lama muncul di korea dan manusia masih belum banyak beradaptasi dengan situasi baru.

"Jadi kau juga berasal dari korea?" Tanya Cale yang dari tadi melihat Bianka.

Wajah Bianka masih sama seperti wajahnya saat berada di dunia barunya, hanya saja yang membedakan adalah rambut putih panjangnya menjadi hitam dan lebih pendek, dan hanya sepanjang bahu. Dan mata birunya sekarang menjadi warna coklat keemasan saat ia membuka matanya tadi.

Sekarang matanya menjadi warna biru, menandakan bahwa gadis itu sedang menggunakan 'Appraisal'. Namun Cale tidak mengetahui itu.

Bianka menutup matanya lalu menatap Cale lagi.

'Ah matanya menjadi coklat keemasan lagi' Pikir Cale.

"Begitulah, tapi sepertinya ada sedikit perbedaan disini" Jawab sang gadis.

"Hoo"

Benar, sedikit berbeda, karena Bianka, bukan, Na Hyejin berasal dari Korea yang ada di masa depan. Tempat Na Hyejin lahir adalah Korea disaat manusia sudah dapat beradaptasi baik dengan lingkungannya.

'Untung aku tidak membolos pelajaran sejarah dulu' Pikir Bianka.

Tentu saja pelajaran sejarah di masa Bianka menjadi lebih banyak jika dijelaskan dari masa dinasti, sampai ke masa apocalypse dimana monster-monster muncul.

"Ayo" Ucap Cale sambil mengulirkan tangannya ke arah Bianka, yang ulurannya dibalas olehnya.

Cale sedikit merasa tidak enak pada sang gadis karena harus membawanya ke tempat dimana Korea sedang hancur. Karena jika menurut jawaban dari gadis itu, tempat ia berasal adalah Korea yang lain, yang mungkin kondisinya lebih stabil dari tempat ini.

Apalagi dalam waktu singkat, setelah gerhana, shelter utama tidak akan dapat berfungsi dan monster akan menyerang shelter. Semua orang harus bertahan hidup tanpa shelter selama 24 jam sebelum shelter yang baru dapat muncul.

Cale terus menatap kedepan sambil memikirkan rencana.

Cale lalu berjalan menuju tempat spot ia tinggal, sebuah tempat yang dimana air hujan menetes ke dalam situ karena retak dari atap.

"Kenapa? Apa kau tiba-tiba ingin pindah dari sana?" Tanya seorang pria yang kaki bagian bawahnya sudah tidak adq.

"Kau yang memilih tempat itu" Lanjutnya.

Bianka menoleh kearah sumber suara. Karena ingatan Bianka yang tidak sebagus Cale, ia tidak ingat siapa nama paman ini, tapi ia ingat kalau paman ini adalah salah satu orang yang akan Cale ajak untuk ikut melindungi shelter.

"Apa karena sekarang kau membawa gadis, kau jadi ingin pindah? Apa yang terjadi dengan berpura-pura seperti kamu mengorbankan dirimu untuk orang lain?"

Cale menoleh kearah pria itu sambil menghela nafas.

“Hei tuan. Mengapa anda tidak pergi ke tempat lain jika Anda ingin berbicara omong kosong?"

“Kekeke! Siapa bilang aku bicara omong kosong ?! ”

Pria itu lalu mulai berbicara lagi.

"Hei kudengar kau dipukuli lagi oleh Park Jin Tae dan gangnya. Kau tak apa? Lagian apa bagusnya memukul anak yang kurus, mereka pasti akan dihukum oleh surga!"

"Aku tak apa, gadis ini sudah menyembuhkanku"

Cale melihat spot disamping Pria itu lalu duduk disampingnya.

The Lady Keeps Regressing (TCF Fanfic)Where stories live. Discover now