05. PERTEMUAN

1.2K 144 150
                                    

" Apak ini awal dari skenario Allah yang sangat indah, sehingga aku dipertemukan dengannya?"

- Roem Rayyan Raihan -

- Roem Rayyan Raihan -

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

***

"Eh, Syifa ! Kamu, tahu nggak?" tanya Madina pada Syifa di sebelahnya.

"Nggak tahu lah ... kan, kamu belum cerita!" balas Syifa menggelengkan kepala.

"Emm ... aku sebel deh sama papa, masa aku mau dijodohin sama temannya?!" curhat Madina dengan manyun.

"Loh, ya bagus!" timpal Syifa tersenyum.

"Bagus dari mananya, Syifa?! Sedangkan, aku baru kehilangan Mas Fauzi!"

Madina makin kesal, dia berharap dengan cerita ke sahabatnya akan memberikan saran eh malah mendukung Papanya.

"Iya itu bagus, kamu jadi nggak kesepian!"

"Apa, kamu mau menikah lagi?!" tersentak gadis cantik dengan rambut lebat terurai.

"Jangan lah. Kasian nanti dia meninggal lagi, gara-gara menikah sama kamu!" tegur gadis cantik itu yang bernama Kiara.

"Apaan sih kamu, kok ikut campur?!"

"Emang lambemu mu, njalok diisolasi!" lanjut Syifa yang sudah menyingsing seragamnya.

"Ayo rene maju, ojok wanine ambek Madina tok! "

"Oke, kali ini aku gak takut! Maju, kamu!" ajak gadis cantik itu.

Di kelas Madina kini terjadi keributan, antara sahabatnya dengan gadis brengsek. Teman Madina bukan ikut melerai, tapi malah ikut mendukung agar terus bertengkar. Madina mau menghentikan, tapi gimana caranya?

"Sudah ... sudah ... hentikan!" bentak Madina membuat semua orang diam membisu.

"Sudahlah Madina, biarin aku kasih pelajaran ke dia!" saut Syifa yang masih emosi.

"Tuh, Pak Rad sudah jalan kesini!" celetuk Madina agar semua damai dan benar saja Pak Rad datang untuk mengajar di kelasnya.

***

Madina dan Syifa keluar dari kelas bersamaan. Dua gadis remaja itu, keluar gedung fakultas Sastra.

"Madina, kamu dijemput atau pulang sendiri?" tanya Syifa seperti biasa.

Madina menoleh. " Madina pulang bareng papa, sudah nunggu di seberang sana kayak biasa."

"Kamu, mau nebeng ?"

"Enggak kok, aku juga dijemput Bang Surya, tapi dia masih di jalan." Syifa berbicara

"Bunda ....!" teriak gadis kecil berkerudung merah muda, dari kejauhan dengan menelentangkan tangan.

"Yeee ... akhirnya Syafa ketemu lagi, sama bunda!"

Pelukan gadis kecil itu berhambur di tubuh Madina, dengan senyuman indah yang terlukis.

Bunda Untuk Syafa Où les histoires vivent. Découvrez maintenant