25. FIRST KISS

1.2K 96 21
                                    

"Cantiknya natural "

- Roem Rayyan Rayhan -

***


"Syafa, mau nggak bantuin bunda di dapur? Kita masak bubur buat sarapan nanti," tanya Madina pada putri kecilnya.

"Biar mas aja, yang beli sarapan. Takutnya nanti, kamu kecape---"

"Ayo, Bunda! " ucapan Rayyan terpotong saat Syafa antusias berdiri dari dan melepaskan mukenanya dan memberesi alat salatnya.

Madina tersenyum dan ikut beranjak dengan Rayyan. Madina tersenyum dan mengelus punggung tangan Rayyan.

"Nggak apa-apa, Mas mau ikut ke dapur? Yuk ! " ajak Madina langsung di angguki oleh Rayyan.

Mereka menuju dapur, usai di dapur Syafa duduk di kursi atas permintaan Madina.

"Syafa kalau sudah makan bubur, terus siap-siap pergi ke sekolah ya? " ucap Madina yang langsung di anggukan Syafa.

"Iya, Bunda."

Syafa akan di antar sekolah oleh Rayyan dan Madina, tapi nanti akan ditemani oleh Madina sebab Rayyan lanjut pergi bekerja.

Rayyan dan Syafa sedari tadi meneliti Madina, Rayyan mendekatkan wajahnya pada sang putri . Rayyan mulai membisikkan sesuatu hingga Syafa berucap.

"Masya Allah. Kata Ayah, selain cantik bunda juga perhatian."

Kalimat itu membuat Madina menghentikan gerakan tangannya dan mengusap pipinya yang sudah memanas akibat gombalan dari Rayyan.
Madina tersenyum malu dan menoleh ke Rayyan, " Masss!"

Usai memasak dan sarapan, kini mereka ulet untuk persiapan. Usai Madina selesai bersiap-siap, lalu dia memandikan putri kecilnya dan memakaikannya seragam serta jilbab sambil menunggu Rayyan bersiap-siap.

"Masya Allah, cantik!" Madina tersenyum usai memakaikan jilbab putih pada putri kecilnya. Lalu merapikan jilbab itu dan menoleh ke Rayyan saat dia masuk ke dalam kamar usai dari kamar mandi dan telah memakai seragam rapi ber jas.

Rayyan mendekati keduanya dan mengibaskan dirinya di atas ranjang.

"Masya Allah ... putri ayah cantik sekali, sama kayak bunda Madina. Sekarang sudah siap, pergi ke sekolah?" tanya Rayyan sambil mengusap pipi Syafa.

"Syafa siap!" jawab Syafa semangat.

"Yasudah, ayo kita turun ke teras buat pakai sepatu." Ajak Rayyan

"Sebentar, Mas!" tiba-tiba Madina menghentikan langkah Rayyan dan Syafa.

"Hasduknya mas, mlenceng tuh!" celetuk Madina lalu mendekati Rayyan.

"Ayah, Bunda ... Syafa ke bawah dulu, ya? Syafa, mau ambil susu coklat di kulkas." Pamit Syafa yang langsung di iyakan oleh Rayyan dan Madina. Syafa keluar dari kamar, lalu menuju ke kulkas yang berada di dapur.

Rayyan kini tinggal berdua saja dengan Madina di kamar, tatkala Madina sedang sibuk membenahi hasduk Rayyan yang mlenceng.

"Permisi mas."

Madina mengambil sehelai hasduk, lalu membentuknya agar terlihat lebih rapi.

' Masya Allah, cantik banget istriku ini' - batin Rayyan terpesona tatkala memandang wajah Madina yang begitu cantik dan tertuju kepada benda kenyal merah muda.

Rayyan semakin mengikis jarak diantara mereka.
Perlahan Madina sadar deru napas Rayyan begitu dekat, dia beralih menatap Rayyan.

Dan seketika ------

Bunda Untuk Syafa Where stories live. Discover now