17. KONFLIK

747 77 3
                                    

"Jangan melihat orang dari casingnya saja, lihatlah bagaimana lubuk hatinya yang terdalam."

- Author -

***


Saat ini di salah satu kamar Nilam, yang berada di Rumah Sakit Melati. Terdengar hebat suara wanita paruh baya sedang menangis dan mendekap tubuh anaknya yang sedang terbaring tak berdaya. Sedangkan suaminya selalu mengelus dan mencoba menenangkan istrinya agar tak menangis yang begitu hebat.

Huu ... Huu ... Huu ...
Hikss ... Hikss ... Hikss

"Rayyan, ayo bangun. Umi, di sini ..." rintih wanita paruh baya itu sedikit menggoyangkan tubuh sang putra.

"Rayyan, kamu pasti bisa sembuh ..."

"Kenapa, kamu bisa mengalami peristiwa seperti ini? Apa penyebabnya gadis itu, yang bernama Madina?" tanya wanita paruh baya itu tiada henti dan masih menangis.

Sedangkan putranya masih saja belum siuman, terbaring tak berdaya.

"Mungkin memang benar, apa yang diucapkan oleh Kiara bahwa Madina itu gadis pembawa sial! Belum saja kamu menikah dengannya, masih ta'aruf tapi sudah dapat bencana seperti ini."

Pernyataan yang keluar dari mulut Umi Safi, dengan menekankan nadanya.

"Astagfirullah, Umi gak boleh berpikir seperti itu."

"Kenapa, Abah?"

"Ini semua, penyebabnya gadis pembawa sial itu! Pokoknya Umi tidak menyetujui hubungan Rayyan dengan Madina berlanjut ke jenjang pernikahan!"

Arya coba menenangkan Istrinya dan memberi pengertian agar pernikahan Rayyan dan Madina masih tetap berlanjut.

Iya benar, pria itu bernama Rayyan.
Sekarang pria berbadan tegap dan tampan itu, sedang terbaring di atas kasur rumah sakit. Tubuhnya lemas, matanya terpejam dan saat ini dia layaknya orang tak berdaya.
Bagaimana tidak sedangkan, dia telah mengalami pendarahan hebat di kepalanya dan harus dioperasi dalam kurun waktu yang dekat ini.

Darah berhasil mengalir hebat keluar dari kepala Rayyan dan tiba-tiba matanya terpejam dan dia terhempas ke aspal waktu itu.
Mengapa, Rayyan dapat seperti itu?

Pada saat itu Rayyan, Syafa dan Madina sedang keluar bertiga menikmati hidangan malam di restauran.
Setelah keluar dan mau pulang dari Restauran, tiba-tiba Madina mengambil kucing yang berada di tengah jalan.

Madina saat itu fokus dengan kucing yang dia tolong dan sedikit mengelusnya. Dia tidak menghiraukan kondisi sekitar dan tiba-tiba terdapat mobil yang melintas dengan kecepatan yang tinggi dari sebelah kanan.

Sontak Rayyan yang melihat itu, tak tega apabila bidadarinya tertabrak. Rayyan langsung berlari, berusaha menolong Madina dan terjadilah, akhirnya Madina tertolong dengan selamat tapi Rayyan yang tertabrak oleh mobil. Pendarahan yang sangat hebat keluar dari kepala Rayyan dan saat ini dia masih tidak sadarkan diri.

Tok ... Tok ... Tok ...

Suara ketukan pintu kamar di mana Rayyan dirawat.

Umi Safi Uminya Rayyan, langsung berdiri untuk membuka pintu.

Ceklek

Terlihat Madina, yang masih berlinang air mata.

"Mau apa kamu ke sini, ha?! Kamu mau menjenguk Rayyan, iya? Ini semua, penyebabnya kamu! Kamu yang membuat Rayyan, terbaring di atas kasur rumah sakit tak berdaya!" Umi Safi kini berkacak pinggang membuat gadis yang bernama Madina itu semakin pilu.

Bunda Untuk Syafa Donde viven las historias. Descúbrelo ahora