24. SHOLAT BARENG

988 84 3
                                    

"Ini adalah ibadah pertama bersama, semoga selalu bersama hingga jannah-Nya."

- Rayyan & Madina -

***

Madina terjaga dari tidurnya,dia membuka mata menengok Syafa berada anteng di sampingnya.
Tangannya terbang mengelus kening gadis berumur enam tahun itu, dia merasa lega saat mendengar deru napas teratur dari putrinya.

Ceklek

"Sayang,"

"Astagfirullah!"

Madina tercengang, menatap sang suami tengah memakai pakaian kokoh beserta sarung. Dia menghela napas mengelus dadanya.

"Madina kaget, Mas."

"Maaf sayang, " katanya.

Ayo salat tahajjud bareng Mas, masih jam tiga."

Madina pergi mengambil air wudu, lalu memakai mukena dan memulai salat itu dengan khusyuk .

Usai salat Rayyan menoleh kebelakang, menatap Madina dengan sangat dalam. Madina langsung menundukkan kepalanya, tersadar pipinya telah macam tomat.

"Sayangnya mas, kenapa?" pertanyaan itu semakin membuat Madina canggung dan malu.

Tak mau terus macam itu, Madina mencoba mengangkat kepala dan menjawab dengan malu.

"Mas nggak mau cerita tentang kehidupan mas, ke Madina?" rasa kepo Madina muncul.

Rayyan tersenyum, "Mau cerita dari mana sayangnya Mas?" tanyanya.

Madina menggeser tubuhnya, untuk mendekat pada sang suami dan menyender di bahu yang kokoh itu.

"Terserah mas aja."

"Oke. Hallo teman-teman, perkenalkan nama saya Roem Rayyan Rayhan dan saya sudah berumur sekitar 29 tahun, mempunyai anak satu," cerita Rayyan dengan gaya lucunya yang membuat Madina terkekeh.

"Kalau itu, Madina sudah tahu lah!" jawabnya yang masih terkekeh.

"Permulaan, sayang." Rayyan ikut terkekeh

"Terus mas, cerita dari mana?" tanyanya polos.

"Oke. Saya adalah duda mempunyai anak gadis dan saya berhasil menemukan pengganti dari bunda anak saya. Dia cantik, perhatian pula."

Rayyan menggoda Madina, yang membuat pipinya begitu panas.

Sedang asik mengobrol, tiba-tiba putri kecil mereka kini membuka matanya dan menggeliat di atas kasur yang empuk.

"Syafa haus, Bunda."

Mendengar kalimat itu Madina segera bergegas untuk mengambil air minum, lalu memberikan kepada putri kecilnya.

"Ini minumnya sayang."

Madina membantu Syafa bangkit dari tidur untuk minum.

Usai minum dan menyimpan gelas yang kosong, Madina mengelus kepala Syafa.

"Masih malam, kok Syafa sudah bangun? Waktu salat subuh masih lama," tanyanya.

"Syafa kembali tidur aja, nanti pagi pergi ke sekolah."

Syafa menggeleng dan tetap pada pendiriannya.

"Syafa nggak mau, Syafa maunya sama ayah dan bunda."

Syafa tiba-tiba memeluk tubuh Madina yang masih berbalut dengan mukena.

"Syafa mau salat bareng ayah sama bunda!" antusiasnya.

Ternyata waktu sudah menunjukkan pukul empat pagi, saatnya azan subuh berkumandang.
Madina segera mengantar Syafa untuk mengambil wudu, lalu mereka bersiap-siap dan membenarkan posisinya.

Tak lama suara azan terdengar, mereka bersiap-siap. Sebelum salat dimulai, Rayyan menyempatkan untuk menengok Istri dan anaknya di belakang. Sekali lagi, hatinya merasa adem dan tenang tatkala menengok istrinya sangat perhatian dan sayang kepada anaknya.

Kini, Rayyan memulai salatnya. Ketiganya salat dengan khusyuk, hingga usai salat perhatian dua sejoli itu tertuju pada putri kecilnya yang langsung memeluk Madina.

"Bunda, kata ayah kalau mau minta apa-apa bilang sama Allah dengan berdo'a. Sekarang pintanya Syafa terkabul, Bunda bisa jadi bundanya Syafa untuk selama-lamanya. Syafa jadi nggak kesepian lagi, bisa rasain kasih sayang dari seorang bunda."

Madina dan Rayyan yang mendengar itu langsung terharu. Rayyan mendekat kepada dua gadis yang dicintainya, lalu memeluk mereka. Kini keluarga mereka, sangat harmonis.

----

Hallo, kesayangan aku ...✨
Bantuin ramein, yuk ! ❤️

Jangan ninggalin jejak tanpa :

VOTE, COMENT DAN FOLLOW. Nanti jatuhnya kayak ditinggalin pas LAGI SAYANG-SAYANGNYA sedih bukan? 🥺

Cerita ini, berkonflik ringan ya!

Jadi maaf, kalau kalian kurang suka sama konfliknya yang ringan 😔

No copy paste ya, kesayanganku .

Tahu hukumnya, kan? Nanti kena UUD sama denda loh🔥
Cobalah, berpikir dan bertanggung jawab ya! 😊

Sekian dan terima gaji, eh salah maksudnya terima kasih 🤍🙈


Bunda Untuk Syafa Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ