3 ALINGGA

17.7K 1.5K 111
                                    

085687xxxxxxx
Ini nomor gue yang kesepuluh.

Kalau sampai lo block lagi, gue patahin rahang lo🖕

Awas ya lo njing!!

Btw muka lo jelek kek pantat sapinya Dora🖕

Eh nggak ding, pantat sapinya dora mah imut. muka lo kek 🐷 deh.

Hahahaha.

Dasar cewek uler!

🖕🖕🔪

Gadis itu menghembuskan napas kasar, lubang hidungnya kembang-kempis emosi membaca pesan yang baru saja masuk ke handphonenya, pesan yang di kirim oleh manusia paling menyebalkan di kelas, seorang laki-lak8 yang selalu membuat Lyana bertanya kenapa di dunia yang seindah ini harus ada manusia bernama Alingga?

Laki-laki yang selalu mencari masalah dengannya, laki-laki pendendam yang membuat Lyana menyesal pernah mengenalnya.

Lyana kemudian memblokir nomor Alingga, tidak perduli besok di kelas laki-laki itu akan melakukan apalagi untuk mengganggu hidupnya. Lagian Alingga memang pantas selalu di block, jika di diami dia akan setiap hari mengirim pesan hinaan atau kata-kata kasar yang kadang mampu membuat Lyana menangis karena ulahnya.

"Kenapa sih gue dulu bego banget? Aaaaaaargh kesel!"

Lyana menutup wajahnya dengan buku tebal, memukul-mukul keningnya agar mampu menghilangkan pikiran tentang Jenglot berkedok laki-laki petakilan bernama Alingga.

Gadis itu benar-benar memasukkan Alingga dalam daftar manusia paling ingin dia hindari.

"Lyana.."

Suara lembut itu membuat Lyana menoleh, ia agak terkejut ketika melihat kepala Alisa, sang Mama yang menyembul dari balik pintu kamarnya.

"Kenapa, Ma?"

"Bantuin Mama mau nggak?" Tanya Mama dengan senyum manis, senyum yang Lyana tangkap dengan makna mencurigakan.

"Apa?"

"Anterin kue ke rumahnya pak Rey bentar."

"Mama.." Lyana berdiri menghampiri Mama, bahunya langsung turun dan terlihat tidak senang. "Buat apa sih Ma? Om Rey juga jarang pulang, nanti kuenya basi, mending kasih ke Lyana aja."

"Kan ada Lingga," balas Mama dengan alis naik turun.

Lyana makin cemberut. "Lingga nggak suka makan kue, dia makannya tulang ikan atau nggak makanan kucingnya," kata Lyana dengan sebal.

"Kamu nih, nggak boleh gitu. Udah anterin bentar aja terus sekalian bilang ke Lingga jangan lupa nanti malam kesini, Mama gak bisa antar sendiri soalnya masih banyak yang harus di kerjain."

"Mama ngapain sih undang Lingga, ini kan ulang tahun Ruby, ulang tahun anak kecil Ma, Alingga nggak bakalan mau dateng."

Mama menggeleng mantap, ia tidak menerima bantahan. "Udah sampaikan aja, cepatan berangkat. Kuenya ada di meja dapur."

"Mama.."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
ALINGGA (Completed)Where stories live. Discover now