47 ALINGGA (End)

17.6K 1.2K 121
                                    

Follow my ig ya sayang-sayangku sekalian, supaya bisa lihat bocoran part dan cerita lainnya😊 ig: Humayyaira_14

Follow my ig ya sayang-sayangku sekalian, supaya bisa lihat bocoran part dan cerita lainnya😊 ig: Humayyaira_14

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Pakai jas putih, karena gue mau pakai dress putih juga! Ini gue pulang ke rumah mau ambil dressnya."

"Warna dongker Na, aku mau pakai jas warna itu," suara di sebrang sana terdengar kekeh tidak bisa di tolak, Lyana menarik napas dalam-dalam, melihat layar ponselnya lalu kembali berbicara.

"Lingga! Warna putih aja."

"Nggak Na."

"Terserah lo deh," perempuan itu mendengus kesal, menutup sambungan itu secara sepihak lalu meletakkan ponselnya di meja belajar.

Alingga itu memang benar-benar menyebalkan, Lyana sudah bilang dari dua hari lalu supaya mereka memakai warna kostum yang sama, warna putih. Laki-laki itu sudah setuju, tapi kemudian tiba-tiba hari ini berubah pikiran dan ingin memakai warna biru tua.

"Bodo, gue tetap mau pakai dress putih!" Desis Lyana ketika ia membuka pintu lemarinya. Ia benar-benar kesal pada laki-laki itu.

Dan gerakannya perlahan melambat, tangannya yang semula terulur mengambil dressnya beralih kearah sebuah buku di bawah lipatan bajunya, buku mewarnai yang isinya hanya gambar monyet. Buku hadiah ulang tahun yang Alingga berikan beberapa waktu lalu, dan ia simpan di lemari karena terlalu menyebalkan.

Lyana bukan anak kecil, itu sebabnya dia kesal saat itu.

Perempuan itu membuka lembar tiap lembar buku di tangannya, lalu ia terdiam ketika menyadari tiap sudut buku itu terdapat tulisan inisial namanya dan nama Alingga, A+L.

Tulisan jelek yang benar-benar mirip dengan tulisan di coklat pemberian Abun, selama ini Lyana benar-benar tidak pernah menyadari itu.

"Setelah acara kelulusan, aku akan berangkat sama papa."

Ucapan Alingga tiba-tiba menggema di otaknya, menyadarkan Lyana bahwa besok Alingga akan meninggalkannya, sendirian, tanpa menjanjikan kapan ia bisa kembali pulang. Padahal Lyana sudah mengancam tidak akan mau mengabari atau di kabari oleh laki-laki itu, dan Alingga malah meng-iyakan saja. Tanpa berusaha membujuknya agar mereka tetap baik-baik saja selama jauh.

Perempuan itu benci sifat pengecut Alingga, dia tidak berusaha apapun untuk hubungan mereka. Tidak ada gerakan untuk memperjuangkannya hingga kadang menimbulkan sebuah pertanyaan di kepala Lyana. Apakah sebenarnya Alingga tidak menyukainya?

Suara gesekan pintu dengan lantai terdengar hingga mengagetkannya, Lyana meletakkan buku itu lagi di antara baju-bajunya, lalu menoleh. "Kenapa ma?" Tanyanya pada perempuan berusia empat puluh tahun itu.

"Nih suratnya udah papa kamu ambil," Mama menyerahkan sebuah amplop putih pada Lyana, ia menghela napas lalu mengelus dengan lembut rambut putrinya itu. "Kasih ke Lingga sebelum dia berangkat."

ALINGGA (Completed)Where stories live. Discover now