10 ALINGGA

14.5K 1.2K 67
                                    

Alingga sampai di kelasnya dengan napas ngos-ngosan setelah berlari dari depan UKS, ia mengamati kelas yang ramai selama beberapa detik lalu tersenyum saat melihat sesuatu yang dia butuhkan.

Cowok itu berjalan cepat kearah Rinjani, cewek yang sedang sibuk mengelus rambut pacar bucinnya. Siapa lagi gerangan kalau bukan bapak Gean yang terhormat.

"Minta dikit Rin," kata Alingga, lalu mengambil minuman milik Rinjani di atas meja tanpa mau repot-repot menunggu izin dari cewek itu.

"Ah segerrrr!" Katanya sambil tersenyum dan mengembalikan botol itu kepada Rinjani.

Rinjani melotot."Itu Kiranti Li!" Pekiknya heboh saat baru sadar Alingga mengambil minumannya bahkan sampai menghabiskan isi minuman itu.

Alingga mengernyit. "Iya gue tau, gue bisa baca," balasnya dengan santai.

Rinjani mendorong kepala Gean agar bangun. "Ini jamu datang bulan!" Lanjutnya semakin heboh.

Alingga langsung membulatkan matanya, ia menggapai air mineral di depan Gean dan menenggaknya. "Gila lo Rin! Kenapa gak bilang?" Katanya panik.

Rinjani menggeleng. "Lo main minum aja."

"Anjir!" Alingga kembali menenggak air mineral milik Gean. Cowok itu langsung pucat dan makin panik. "Kalau anu gue keluar darah gimana cok? Gila lo Rin!"

Sumpah, Alingga panik bukan main. Dia takut malah ikutan datang bulan seperti Rinjani atau paling parah bisa saja Alingga hamil?

"Anjir, Rinjani! Kalau naga gue berubah gimana oi!" Teriak Alingga, seisi kelas langsung menertawakannya habis-habisan. Lagian salah cowok itu sendiri, kenapa mengambil minuman orang tanpa izin.

"Kenapa jadi nyalahin ayang gue? Ayang nggak pernah salah," si raja bucin membela pacarnya. Gean berdiri dengan mengangkat dagunya tinggi-tinggi.

"Hueeek!!"

"Pacar lo gila!" Desis Alingga, ia berusaha memuntahkan isi perutnya. Alingga tidak ingin datang bulan, dia masih ingin menjadi lelaki sejati.

"Lo yang gila!" Balas Gean, tidak terima pacarnya di katai oleh Alingga.

"Kok gue? Jelas-jelas yang punya minuman si Rinjani."

"Lo main asal minum Li, yang salah siapa?"

Alingga menatap Gean tidak percaya, bisa-bisanya cowok itu lebih membela pacarnya dari sahabat macam Alingga yang selalu siap siaga untuk mengganggu hidupnya.

"Lo kalau gini, gue nggak mau temenan sama lo lagi Ge!" Kata Alingga dengan nyolot.

"Dih? Yaudah!" Gean melotot. "Gampang banget lo bilang gitu, nggak semua hal harus di besar-besarin Li!"

Seisi kelas terdiam mendengar untuk pertama kalinya Alingga dan Gean bertengkar, padahal semua juga tahu betapa lengketnya mereka berdua.

Sementara, Abi, Dewa dan Abun malah duduk-duduk santai di atas meja sambil memakan pilus dan menonton percekcokan itu.

"EH LO LAGI PAKAI SEMPAK GUE SEKARANG LO!" Teriak Alingga sambil menunjuk kearah celana Gean.

Gean menepis tangan Alingga. "GUE PAKAI SEMPAK LO, KARENA LO PAKAI SEMPAK GUE LINGGA!"

"ITU EDISI BARU WOI! SEMPAK KAYAK CELANA!"

"NIH SEMPAK LO MODEL LAMA, MANA JAMURAN LAGI!" Lanjut Gean, ia menunjukkan pahanya sendiri.

Alingga melotot, cowok itu menarik kerah baju Gean dengan marah. "EH SEMPAK LO BAHANNYA JELEK GE! GUE BARU PAKAI 2 JAM UDAH BOLONG TENGAHNYA!"

"KELUAR DONG KEPALA LO?" Tanya Gean sempat-sempatnya.

ALINGGA (Completed)Where stories live. Discover now