04

14.3K 1.3K 97
                                    

"Aaaah

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

"Aaaah... Yaa.. ya disana.."

"Aah... Pelan-pelan istri.."

"Aaah... Au... Yaah... Terus begitu.. pertahankan posisi itu.."

Saat xiao zhan mengenai titik yang yibo inginkan, wang yibo akan mengerang kenikmatan.

"Uuuh... Hey istri... Pelan-pelan..."

Srak...sraaaak..srooot..

"Aaakh... Hentikan-hentikan.."

Xiao zhan ingin tertawa, melihat wang yibo yang meringis menahan sakit.

Wang yibo segera bangun dan merapikan bathrobe untuk menutupi tubuhnya.

"Ee.. apa yang salah? Aku melakukan seperti yang kulihat di dalam drama"

Wang yibo menepuk-nepuk punggungnya karena goresan kuku xiao zhan melukai punggung kekarnya, dia meringis perih.

Sementara xiao zhan terkekeh geli di dalam hati melihat hasil perbuatannya, Xiao zhan bahkan melihat goresan kukunya membuat kulit yibo memerah, rasakan itu. Batin xiao zhan.

"Aku menyuruhmu menggunakan telapak tangan mu, bukan dengan kukumu. Astaga, ini perih, aku yakin ini berdarah" wang yibo menolehkan kepalanya ingin melihat kondisi punggungnya.

"Ini bukan salahku, aku bukan tukang pijat, aku tidak tau apa yang harus aku lakukan" xiao zhan mencebik sebal. Minyak pijat yang ada di tangannya dia lempar ke atas ranjang.

"Hey...hey... Turunkan nada bicaramu itu, apa kau ingin aku melobangi mulutmu dengan ini?" Wang yibo mengeluarkan softgun-nya dari bawah bantalnya.

Zhan meneguk ludahnya, astaga apakah di setiap sudut di rumah ini wang yibo menyimpan senjatanya?

Zhan segera tertawa kikuk dan meraih botol minyak itu kembali, "hahaha... Sabar-sabar suami, itu tadi hanya pemanasan. Aku akan melemaskan jari-jariku ini. Maaf-maaf" zhan mempertahankan cengirannya seperti orang bodoh.

Wang yibo meletakkan softgun di tangannya, "aku tidak mau lagi" dia beranjak ingin pergi, tapi xiao zhan menahannya untuk tetap di ranjang.

"Aaah... Tidak..tidak... Ayolah berbaring dulu, aku akan melakukan yang terbaik suami" zhan mengedipkan sebelah matanya.

Wang yibo mencebik sebal, "baiklah, awas saja kau melukai ku lagi. Ingat tubuhku ini sangat berharga, jika kau merusaknya kau harus membayarnya sampai kau mati atau pun sampai kau di akhirat nanti" ancamnya dengan telunjuknya di depan hidung zhan.

Zhan mengedipkan matanya, dan mencoba tenang. "Ahaha... Tidak suamiku, tenanglah... Ayo ayo.. berbaring lagi" zhan membaringkan yibo dengan posisi terlentang,

Wang yibo mengikuti dan melihat apa yang akan di lakukan zhan, wang yibo mulai mengerutkan keningnya saat sadar arah posisinya, bukankah harusnya dia tengkurap seperti tadi?

No But YesWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu