18

10K 905 67
                                    


(Typo sorry 🙏🤧)


Xiao zhan mengusap punggungnya yang terasa ngilu pagi ini. Dia meringis menahan sakit saat dia mencoba duduk dengan sempurna untuk bersandar di kepala ranjang.

Jangan di tanya apa yang di rasakan bokongnya pagi ini,rasa perih dan ngilu bercampur menjadi satu.

Sialan, wang yibo benar-benar tak ingin berhenti kemarin malam, bahkan sampai zhan menitikkan air mata memohon agar yibo mengizinkannya beristirahat sejenak, tidak yibo hiraukan.

Zhan menoleh ke samping, tidak ada orang di sebelahnya. Kemana serigala berbulu singa itu, setelah menghancurkan pinggangnya. Dia sesuka hati meninggalkan xiao zhan seorang diri.

Zhan mencoba menggerakkan tubuhnya untuk turun dari ranjang, jam sudah menunjuk pukul 06.30. zhan harus segera bersiap untuk pergi ke kantor. Dan dia juga ingin segera sarapan, gara-gara wang yibo menggempurnya hampir semalaman, xiao zhan terpaksa meninggalkan makan malamnya semalam. Pagi ini perutnya meronta untuk segera di isi.

Xiao zhan mulai berpegangan di tepian ranjang, memaksa tubuhnya untuk berdiri. Perlahan-lahan xiao zhan berjalan menuju kamar mandi seorang diri, dia benar-benar mengutuk wang yibo pagi ini. Awas saja jika singa itu datang.

30 menit kemudian zhan telah selesai dengan bathrobe yang membungkus tubuhnya, baru saja membuka pintu kamar mandi, dirinya di kejutkan dengan kehadiran wang yibo yang berdiri di depan pintu.

Aish, xiao zhan memalingkan muka, selain merasa malu atas kejadian semalam, dia juga sebal karena wang yibo tiba-tiba saja meninggalkannya seorang diri pagi ini.

Wang yibo segera meraih pinggang istrinya dan memapahnya perlahan, "sayang, kenapa tidak menunggu ku? Apa terasa sangat sakit?" Tanya yibo

Zhan segera melirik dengan mata tajamnya, "tentu saja, kau menggempur ku semalam penuh, aku bahkan masih ingat saat aku menangis memohon, kau hanya mengabaikan sambil memejamkan mata"

Wang yibo kembali mengingat pergumulannya malam tadi dengan xiao zhan, Ah, bagaimana mungkin dia mau melepas tautannya dengan zhan semalam, lubang itu terus memijat penisnya dengan ketat, tentu saja wang yibo tidak akan mau melepas tautannya saat libidonya sedang di puncak.

"Sayaang,, bagaimana bisa aku melepasnya, lubang itu terus menerus meremas otot-otot wang junior dengan erat,, ah rasanya-"

Plak

"Au" wang yibo meringis saat kelima jari xiao zhan menepuk bibirnya.

Zhan merasa geli di telinganya saat wang yibo membicarakan percintaannya dengannya semalam, itu hanya membuat xiao zhan semakin malu.

"Aaakh,, sudahlah, hentikan ocehan mu, aku lapar, dan aku harus segera berangkat ke kantor" zhan hendak berdiri.

Tapi wang yibo menahannya dan mendudukkannya kembali, "sayang, tunggu sebentar"

Wang yibo mencium pipi zhan dan segera pergi keluar kamar.

Zhan menghela nafasnya, perut xiao zhan sudah keroncongan, tapi wang yibo menghalanginya bangun. Zhan mencebik, apa lagi yang di rencanakan suami mesumnya itu.

Beberapa menit kemudian wang yibo kembali masuk dengan sebuah nampan yg berisi beberapa makanan di atasnya.

Zhan menganga lebar, apakah yang berjalan ke arahnya benar-benar wang yibo? Atau orang lain? Tapi wajah mereka masih sama.

"Aigoo, kau terpesona bukan? Lihatlah, aku membuatkan mu bubur dan segelas coklat hangat. Juga beberapa roti kesukaan mu sayang" wang yibo meletakkan nampannya di atas ranjang.

No But YesWhere stories live. Discover now