46

7.4K 585 150
                                    

(extra chapter).
.
Typo sorry ❤️🙏.

.
D 21

.
.
.

"Eemm

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Eemm... Aakh.. hah.. hah.."

Xiao zhan meremat kain sprei yang telah kusut di bawahnya.

"Aakh... Sst aakh.. yiboh.. pelan aakh.."

Plop
Plop
Plop

Wang yibo semakin mendorong penisnya masuk ke dalam.

"Ukh.. yi-boh akh.. "

Plak

Wang yibo menampar benda kenyal di depannya dengan semangat.

Bokong xiao zhan bahkan memerah karena tamparannya cukup keras.

"Aakh... Sakit yibooh" zhan memekik

Wang yibo seolah mendadak tuli, "uukh... Ini terlalu nikmat sayaang... Aakh, kau berkedut lagii"

Xiao zhan mendongak saat penis itu semakin melesat kedalam.

"Aakh.. yiboh.. terlalu dalam .. aakh" punggung xiao zhan melengkung kebelakang.

Wang yibo meremas pantat sintal xiao zhan sambil terus menghentakkan pinggulnya kedepan.

"Ssst Akkh... Sayang, bagaimana ada lubang sedalam ini di dalam tubuh mu" wang yibo memekik nikmat.

Xiao zhan semakin memejamkan mata saat penis itu melesat masuk semakin dalam.

"Aakh.. yibo.. hah..hah.."

"Sayang... Ini terlalu ketat, aakh.." wang yibo menghantam dengan keras. Bahkan deritan ranjang semakin menggema di dalam kamar yang telah kacau.

Xiao zhan menoleh ke belakang, "yi-yibo... Cium aku" lirihnya menahan nikmat.

Wang yibo segara melengkungkan tubuhnya, meraih dagu xiao zhan dan mencium benda kenyal itu dengan kasar.

Berciuman saat seks adalah suatu hal yang terbaik. Menyalurkan rasa cinta dari hasrat masing-masing.

"Hah...hah.." xiao zhan menjauhkan bibirnya saat dia mulai kehabisan nafas.

"Yibo.. aku ingin-"

Wang yibo meraih penis xiao zhan, meremat ujungnya dengan kuat.

"Tunggu sebentar lagi sayang"

Xiao zhan menggeleng, wang yibo tak membiarkannya Cum lebih dulu.

"Uukh.. yibo- lepaskan.. ku mohon"

Wang yibo tak mengindahkan, dia tetap mendorong penisnya masuk ke dalam dengan cepat.

Xiao zhan mendorong wajahnya di atas bantal, dia frustasi karena tak di biarkan Cum lebih dulu.

No But YesWhere stories live. Discover now