16

10K 936 37
                                    

(typo sorry 🙏🤧)




Xiao zhan merapikan kemejanya, sudah 2 hari dia kembali dari liburannya bersama wang yibo.

"Tuan muda, selamat pagi" tuan han menyapa xiao zhan yang berjalan menuju meja makan untuk sarapan.

"Eemm,, tuan han, pagi ini aku sarapan sendiri lagi? Apa wang yibo sudah pergi?" Zhan menoleh ke kursi di sampingnya.

Tuan han tersenyum dan mengangguk, "benar tuan muda, tuan besar telah berangkat petang tadi, ada transaksi yang harus dia selesaikan pagi ini" tuan han menuangkan secangkir kopi.

Zhan mengangguk, meskipun dia tidak tau apa maksud dari transaksi yang tuan Han maksud, tapi xiao zhan tak mau berpikir panjang untuk menanyakan, yah wang yibo memang penuh dengan segudang rahasia, zhan juga tak mau tau, yang penting hidupnya nyaman dan tidak tertekan lagi. Pikirnya.

Xiao zhan menikmati makannya dalam diam, semenjak tinggal di mansion Wang, dia sudah biasa menghadapi situasi seperti ini.

Beberapa menit berlalu, zhan sudah selesai menikmati sarapannya, dua potong roti croissant kesukaannya dan secangkir kopi hitam sudah cukup untuk mengisi perutnya.

Zhan segera meninggalkan mansion dan bergegas menuju halte bus, karena jam sudah menunjukkan hampir jam 07.30. setidaknya dia harus sampai sebelum jam 07.55. dia adalah karyawan yang teladan, sepanjang karirnya xiao zhan tidak pernah telat ke kantor.

Xiao zhan segera melangkah kan kaki menuju bus yang berhenti di halte biasa dia menunggu, sekali lagi zhan menaikkan alisnya bingung. Beberapa kali dia menaiki bus, untuk berangkat dan pulang, tapi selalu saja bus dalam keadaan kosong, dan hanya ada dirinya.

Zhan menoleh ke kanan dan ke kiri, benar-benar tak ada siapapun.

Zhan segera berjalan dan mendekat ke arah dimana sopir bus berada.

"Eemm, paman, kenapa tidak ada penumpang sama sekali?"

Sopir bus itu hanya tersenyum dan melajukan busnya dalam keadaan sedang.

"Mungkin ini bus terakhir tuan, biasanya para karyawan kantoran seperti anda, menaiki bus yang datang sebelum saya"

Zhan hanya mengangguk kan kepalanya, itu masuk akal. Mengingat zhan yang cukup siang berangkat dari kediamannya akhir-akhir ini.

Zhan tersenyum, "oh, baiklah.. terima kasih" kemudian duduk kembali di kursinya.

....

Jam makan siang kantor sudah tiba, para karyawan segera menuju kantin untuk makan siang.

Zhan juga pergi setelah menyelesaikan semua pekerjaannya.

Baru beberapa langkah keluar dari kantor departemennya, seseorang menghentikan langkah xiao zhan.

"Zhan.."

Zhan segera menoleh ke belakang, ternyata direktur dylan yang memanggilnya.

"Oh, boss.. ada yang bisa saya bantu?" Zhan tersenyum manis.

Dylan balas tersenyum dan mengangguk, "emm, apa kau akan pergi makan siang?"

Zhan menggaruk belakang kepalanya, "benar, tapi jika boss membutuhkan bantuan saya, saya bisa menundanya" ujar zhan

Dylan menggeleng, "bukan itu, emm.. maksud ku, sekertaris ku hari ini tidak masuk, dia biasa menemaniku makan siang, dan bisakah hari ini kau menemaniku makan? Ah, itu aku tidak biasa makan sendirian" alasan dylan, padahal biasanya dia juga makan sendirian, ini hanya triknya saja mendekati zhan.

Zhan yang tak enak hati, hanya mengangguk lemah. Yah anggap saja ini balasan karena kemarin hari dylan telah memberinya cuti.

"Baiklah.." ujar zhan ragu.

Dylan tersenyum dan segera menggeret zhan menuju lift, dia akan mengajak zhan makan siang di sebuah restoran yang cukup terkenal, diamond restauran. Yah, anggap saja ini salah satu cara agar bisa menggaet xiao zhan yang cantik.

....

Sementara itu wang yibo sedang menatap tajam orang yang sedang berada di depannya saat ini.

"Aku tidak tau kalau kelompok minor adalah salah satu pelanggan black lotus selama ini" wang yibo meraih cangkir kopi di depannya.

Pemuda tampan itu tersenyum dan mengangguk "yaah, kami hanya pelanggan kecil" rendahnya

Wang yibo menyeringai "jangan kira kami tidak tau bahwa penyerangan waktu itu adalah rencana minor" santainya, kemudian menyandarkan punggungnya di kursi.

"Ah, itu hanya sapaan saja, kalian melewati wilayah ku, jadi wajar bukan, jika aku sedikit menyambut" sanggahnya.

Wang yibo menggeleng, betapa liciknya orang yang berada di hadapannya saat ini. Wang yibo kira, pelanggan berlian dan kokain baru-baru ini bukan dari kelompok minor, tapi tebakannya meleset kali ini.

"Sebenarnya sapaan mu cukup membuat ku terkejut, kau melukai seorang pekerja ku, itu cukup membuat ku emosi"

Pemuda itu terkekeh, "hey, ayolah.. kami tak melukainya dengan serius. Orang itu masih hidup bukan?"

Wang yibo menaikkan salah satu alisnya, "jadi, apa mau mu sekarang? Bahkan jika aku mau, saat ini juga aku bisa membabat habis klan mu" ujarnya santai

Pemuda di hadapan yibo hanya mengangguk santai, "benarkah? Jika kau menyerang kelompok kami, maka salah satu investasi mu akan goyah, kau tau kan kami merajai seluruh pertambangan dan sumber daya di hampir 5 negara? Aku yakin, para pelanggan tetap mu akan kecewa, jika mereka tak mendapat barang yang mereka inginkan" sanggahnya santai

Sementara wang yibo hanya menyunggingkan sedikit bibirnya, "ya, kau benar. Tapi apakah kau tidak takut aku akan merebut semuanya?"

Pemuda di hadapan yibo hanya tersenyum "ya, kau bisa saja, tapi klan kami juga sekutu dari beberapa klan besar lain. Aku yakin, mereka akan melakukan sesuatu jika kau mengusik klan ku, tapi jika kau berminat mengambil alih klan ku, aku akan memberimu satu penawaran" nego-nya

Wang yibo mengerutkan kening, baru kali ini dia merasa di atur oleh orang lain, tapi ini semakin menarik bagi wang yibo. Dia akan mengikuti semua permainan pemuda di depannya, wang yibo ingin melihat sebesar apa nyalinya. Sebelum wang yibo menarik klan itu sampai ke akarnya.

"Apa penawarannya?"

Pemuda itu tersenyum dan mengusapkan jarinya mengitari bibir cangkir kopi di depannya.

"Kau bisa mengambil alih semua klan minor tampa mengakhiri hidup mereka, hanya dengan menjadi pendampingku" ujar pria itu.

Wang yibo menahan tawanya, mendengar penuturan pemuda di depannya membuat tawanya hampir meledak. Ayolah, dia sudah punya xiao zhan di hidupnya, pria cantik itu sudah cukup untuknya. Bahkan tampa merebut klan minor pun, dirinya masih bisa menguasai semua perdagangan di china.

Sementara itu, dari kejauhan xiao zhan merenggut kesal, dia meremat sendok di tangan kanannya, dylan sampai mengerutkan keningnya karena tak mengerti arti dari eskpresi xiao zhan saat ini.

Ya, xiao zhan tengah berada di restauran yang sama dengan wang yibo saat ini. Entah kebetulan atau apa, keduanya dengan tidak sengaja berada di tempat yang sama. Sayangnya hanya xiao zhan yang melihat keberadaan wang yibo di sana.

Yang di lihat xiao zhan saat uni adalah wang yibo tengah tersenyum ke arah pemuda cantik lain. Apakah wang yibo mulai bosan dengannya? Sampai dia mendekati orang lain yang lebih sempurna dengan tampilannya?

"Siapa orang itu?" Gumamnya pelan

"Siapa orang itu?" Gumamnya pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Tbc (29-5-22)

No But YesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang